Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN KESEHATAN JIWA PADA REMAJA UNTUK MENCEGAH BULLYING rosmaharani, shanti; I’in Noviana; Monika Sawitri Prihatini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2025): JPM SEPTEMBER 2025
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v11i2.2874

Abstract

Bullying sering kali terjadi pada anak-anak maupun remaja, baik dilakukan secara individu maupun berkelompok. Remaja yang mengalami bullying memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental. Dampak yang mungkin timbul pada korban di antaranya adalah munculnya gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan kesulitan tidur yang dapat terbawa hingga dewasa. Penguatan kesehatan mental sekaligus pengembangan keterampilan sosial-emosional bagi remaja perlu dilakukan agar siklus kekerasan tidak terus berlanjut. Menjaga kesehatan mental, khususnya pada remaja yang sedang berada dalam fase perkembangan identitas diri, menjadi hal yang sangat penting. Dengan kondisi mental yang sehat, remaja akan lebih tahan terhadap risiko bullying, baik dalam posisi sebagai korban maupun potensi menjadi pelaku. Keadaan mental yang sehat menjaga agar individu dapat mengatasi stres secara wajar dan dapat menjalin hubungan sosial yang positif dan bermakna. Melalui kegiatan edukasi, pendampingan, dan pembinaan karakter, siswa dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif bullying serta menumbuhkan sikap empati, saling menghargai, dan solidaritas antar teman sebaya. Dengan demikian, penguatan kesehatan jiwa bukan hanya berfungsi sebagai sarana pencegahan perilaku menyimpang, tetapi juga sebagai fondasi terciptanya lingkungan sekolah yang aman, suportif, dan kondusif bagi perkembangan remaja secara optimal. Dengan adanya penguatan kesehatan jiwa, remaja diharapkan memiliki kemampuan mengelola emosi, meningkatkan rasa empati, dan membangun hubungan sosial yang sehat sehingga mampu mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Melalui kolaborasi berbagai pihak, tercipta lingkungan yang aman, suportif, dan kondusif bagi tumbuh kembang remaja, sekaligus memperkuat fondasi untuk mencetak generasi muda yang sehat jiwa, berkarakter positif, dan bebas dari perilaku bullying
GERAKAN PENANGGULANGAN STUNTING BERBASIS APLIKASI GPS (GERAKAN PEDULI STUNTING) DI DESA MURUKAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG Erlina Tri W; Lisa Aulia Putri R; Nuril Wardatun N; Faridatul Muzamah; I’in Noviana
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 02 (2024): APRIL 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting (kerdil) merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Berdasarkan survei langsung kepada bidan Desa Murukan yang dilakukan tim pelaksana, ada beberapa permasalahan yang terjadi di Desa Murukan, yakni balita stunting, keluarga perokok, serta pengetahuan masyarakat mengenai stunting yang terbatas. Dalam pelaksanaan PPK ORMAWA ini yang pertama dilakukan yakni mengedukasi sasaran dari mulai kader hingga kepada masyarakat Desa Murukan, dengan melakukan penyuluhan kepada kader yang kedepannya bisa secara bertahap disampaikan kemasyarakat saat Posyandu. Dari penjelasan diatas target pencapaian tujuan program ini adalah menurunnya angka kejadian Stunting hingga tidak ada lagi angka kejadian Stunting serta meningkatnya taraf perekonomian masyarakat di Desa Murukan dengan penyuluhan dari mulai pengertian dasar Stunting, bahaya asap rokok, pembentukan Pos GPS, Realisasi Aplikasi GPS, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), hingga pembuatan Susu GPS dan Biskuit GPS
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM GPS (GERAKAN PENANGGULANGAN STUNTING) DI DESA MURUKAN, KABUPATEN JOMBANG, JAWA TIMUR Adelia Nanda Puspita Wulandari; Ananda Triselia Devanti; Ahza Firstyani Salsabila; Riki Arum Ardito; Azrul Amanullah; Eva Rahmawati; I’in Noviana
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 02 (2024): APRIL 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus stunting di Indonesia masih menjadi momok di masyarakat dan tergolong tinggi dengan menyentuh angka 30,8%. Di Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tercatat kasus stunting mencapai angka 41,20% dari 220 lebih balita di desa itu yang menjadi sasaran timbang. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kasus stunting di Desa Murukan ialah kurangnya pengetahuan ibu mengenai stunting. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat mampu secara mandiri melakukan upaya pencegahan stunting dengan menggunakan Aplikasi GPS (Gerakan Peduli Stunting) Tujuan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat ini untuk memberi bekal masyarakat terkait stunting. Metode yang digunakan adalah pembinaan dan pembekalan dengan cara sosialisasi serta demonstrasi pada ibu dan juga kader kesehatan Desa Murukan. Hasil dari adanya program ini dapat dilihat dari nilai pemahaman serta pengetahuan ibu dan juga kader Kesehatan terkait stunting. Keberhasilan program juga dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan ibu dan kader Kesehatan dalam memproduksi susu GPS dan juga memproduksi biskuit GPS. Susu GPS dan Biskuit GPS diciptakan sebagai alternatif makanan anak stunting yang berasal dari ternak sapi perah warga Desa Murukan. Produk susu GPS dan biskuit GPS yang dikelola oleh ibu-ibu dan juga kader Kesehatan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Desa Murukan karena adanya Kerjasama peternak sapi.