Vida Handayani, Vida
Universitas Kristen Maranatha, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN ADOLESCENT BELIEF MENGENAI KARAKTERISTIK ORANGTUA: Suatu Penelitian Dengan Pendekatan Indigenous Psychology R, Missiliana; Handayani, Vida
Prosiding PESAT Vol 6 (2015)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2014, yang bertujuan untuk menemukan gambaran tentang belief remaja terhadap orangtuanya (adolescent belief), sehingga dapat diperoleh pemahaman tentang karakteristik orangtua yang diyakini oleh remaja. Melalui pemahaman ini, diharapkan dapat dijadikan informasi tentang styerotipe remaja akan orangtuanya, yang dapat saja mempengaruhi pola komunikasi antara orangtua dan remaja. Penelitian awal dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka, terhadap 1029 remaja. Subjek dapat memberikan jawaban lebih dari tiga respon, sehingga diperoleh respon sebanyak 4262 dari remaja. Melalui pengolahan data secara open koding dan kategorisasi, diperoleh 11 kategori besar, yaitu baik, peduli, disiplin, bertanggung jawab, hangat, bijaksana, religius, jujur, tegar, setia dan cerdas.Berdasarkan kategori tersebut, maka dikonstruksikan alat ukur dan dilakukan pengujian validitas terhadap alat ukur tersebut. Berdasarkan pengujian diperoleh nilai validasi untuk keduapuluhtiga aitem adalah 0.31-0.717, dan dengan nilai reliabilitas sebesar 0.89. Hal ini berarti alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur adolescent belief terhadap orangtua. Selanjutnya dilakukan penelitian terhadap 208 remaja, dan diperoleh hasil bahwa seluruh remaja memiliki nilai mean>3.0. Hal ini berarti remaja memiliki keyakinan bahwa orangtua memiliki karakteristik-karakteristik yang positif di dalam dirinya.
PENGASUHAN BERBASIS KEKUATAN KARAKTER DAN KETERLIBATAN DIRI PADA MAHASISWA Marissa Chitra Sulastra; Vida Handayani
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v4i2.2188

Abstract

The purpose of this research is to get a correlation between strength-based parenting (SBP) and engagement among college students. The background of this research is the importance of engagement in college. Engagement is known as human adaptive functioning in their life. Engagement is important because it can help college students to direct their efforts and complete assignments seriously. It is necessary to have proper parenting practiced by parents through the application of positive psychology parenting, based on the strengths of college students (SBP) so that students accustomed to using their strengths and they can do their duties in daily life optimally. Hopefully, they ll become more engaged in carrying out their duties as a college student. The benefits of this research can help college students, parents and educators work together in helping college students get engaged with their studies. This research was conducted on 158 students of the Faculty of Psychology University X. The method used in this research is the correlation method. The survey technique was carried out to collect data. Based on this research, the correlation test s result is r = 0.402, p = 0,000 = < 0.001 which means there is a significant positive correlation between SBP and engagement.Key Words: Strength-based Parenting (SBP), Engagement, Correlation
Peran Pelatihan Self Regulation Terhadap Kemampuan Mahasiswa Mengatasi Rintangan Akademik Meilani Rohinsa; Vida Handayani
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.259 KB) | DOI: 10.51214/japamul.v1i3.173

Abstract

Mahasiswa sebagai komponen utama bangsa dalam menghadapi Era Society 5.0 diharapkan mampu untuk berinovasi dan memiliki kreativitas dalam menghadapi berbagai tantangan. Penting agar mahasiswa dapat berkembang sebagai sosok yang memiliki kemampuan menghadapi segala rintangan, termasuk rintangan akademik, terutama dimasa pandemi seperti saat ini. Rintangan yang dihadapi mahasiswa termasuk didalamnya adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi rutinitas keseharian mereka. Rintangan yang muncul dapat menghambat upaya mahasiswa untuk mencapai tujuan yang sudah ia tetapkan. Mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan untuk mengatasi rintangan yang muncul dalam menjalankan aktivitas akademik sehari-hari (academic buoyancy). Hal ini dapat dicapai melalui pelatihan regulasi diri. Pelatihan regulasi diri yang diberikan kepada mahasiswa menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan mahasiswa memiliki academic buoyancy yang berbeda dibandingkan sebelum mereka mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diberikan dinilai mampu untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi rintangan akademik.
Peran Strength-Based Parenting terhadap Subjective Well-Being pada Mahasiswa Indonesia Marissa Chitra Sulastra; Vida Handayani
Jurnal Online Psikogenesis Vol 10, No 2 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v10i2.2847

Abstract

Subjective well-being adalah refleksi kognitif individu terhadap kehidupannya sekaligus respons emosi individu yang bersifat positif (Diener, 1984). Mahasiswa di Indonesia masih menjadi tanggung jawab dari orangtuanya. Perlu ada pengasuhan yang tepat untuk membantu peningkatan subjective well-being mahasiswa melalui strength-based parenting. Strength-based parenting adalah gaya pengasuhan yang memiliki karakteristik berupa pengetahuan mengenai dan dorongan untuk mengembangkan strengths (Waters, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran strength-based parenting terhadap subjective well-being yang dimiliki mahasiswa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan uji regresi linier. Terdapat 326 responden dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner strength-based parenting dari Waters (2015), Satisfaction with Life Scale dari Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., Griffin, S. (1985) dan Scale of Positive and Negative Affect (SPANE) dari Diener Diener (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strength-based parenting dapat berkontribusi secara signifikan terhadap life satisfaction (R2 = 0.315, p 0.001) dan affect balance (frekuensi emosi positif yang lebih tinggi daripada emosi negatif) (R2 = 0.190, p 0.001) pada mahasiswa. 
Penyuluhan Good Character, Good Impact Di Desa Cipanjalu Rusli, Kent Indrawan; Handayani, Vida
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/japamul.v3i2.669

Abstract

Anak usia dini merupakan masa perkembangan pada akhir masa bayi hingga usia 5-6 tahun. Masa perkembangan ini merupakan masa golden age, dimana terjadi perkembangan otak, fisik, dan kepribadian secara maksimal. Untuk menunjang perkembangan pada masa golden age anak, pendidikan karakter menjadi hal penting. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja atau secara sadar, yang dapat berguna memahami, peduli, dan melaksanakan nilai-nilai etika. Agar pendidikan karakter dapat diterapkan pada anak usia dini dengan baik, pendidikan karakter tidak dilakukan pada pendidikan formal saja, namun orang tua juga harus menjadi pelaku utama dalam mengembangkan pendidikan karakter anak-anaknya. Diketahui jika orang tua anak usia dini di Desa Cipanjalu ingin jika anak-anaknya memiliki karakter yang baik. Rendahnya tingkat pendidikan orang tua di Desa Cipanjalu membuat mereka kebingungan, bagaimana cara mendidik dan membangun karakter anak. Berdasarkan permasalahan ini, dapat disimpulkan bahwa orang tua dan guru di Desa Cipanjalu membutuhkan edukasi mengenai pendidikan karakter dan unsur karakter yang harus dimiliki anak usia dini. Berdasarkan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan, tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test (Sig. (2-tailed) 0.418 > 0.05). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan setelah dan sebelum penerapan penyuluhan Good Character, Good Impact di Desa Cipanjalu.