Komang Tria Anggareni
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan kadar hemoglobin dengan kejang demam pada anak usia balita di RSUD Wangaya Komang Tria Anggareni; I Wayan Bikin Suryawan
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.53 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.596

Abstract

Latar Belakang: Sekitar 2-4% anak berumur 6 bulan hingga 5 tahun mengalami kejang demam dengan puncak insiden pada usia 18 bulan. Begitu pula halnya anemia, anak usia 6 hingga 30 bulan memiliki kadar hemoglobin terendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kadar hemoglobin dengan kejang demam.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross-sectional) dilakukan di Ruang Kaswari RSUD Wangaya pada Bulan Agustus 2019. Pasien anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dengan demam >38oC dengan kejang atau tanpa kejang yang dirawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukan ke dalam sampel dengan teknik consecutive sampling. Analisis bivariate dilakukan dengan uji Chi-square.Hasil: Dari 46 sampel yang didapat 20 pasien (43%) merupakan kejang demam, dan 26 pasien (57%) demam tanpa kejang. Pada kedua kelompok memiliki proporsi jumlah sampel laki-laki yang tidak jauh berbeda 60% dan 69% begitu pula dengan sampel perempuan. Kelompok usia terbanyak adalah kelompok usia 1-2 tahun yang mendominasi sekitar 37% dari sampel. Sebagian besar infeksi yang mendasari adalah infeksi saluran napas yaitu sekitar 35%. Hasil dari analisis uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dan kejang demam (p<0,05).Simpulan: Ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin yang rendah dengan kejang demam. Penelitian dengan rancangan prospektif perlu dilakukan untuk memastikan kadar hemoglobin sebagai faktor resiko kejang demam.