Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kehilangan Air Irigasi Pada Saluran Primer Dan Sekunder Daerah Irigasi Rentang Jawa Barat Sunaryo Sunaryo
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v6i1.158

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis besarnya kehilangan air pada salauran irigasi Rentang yang terletak di desa Panaongan, Majalengka, Jawa Barat. Penelitian dilakaukan pada saluran primer dan sekunder, dalam menganalisis kehilangan air dilakukan dengan cara pengurangan debit awal dikurangi debit akhir, pengambilan nilai kecepatan aliran dilakukan dengan alat current meter. Berdasarkan hasil analisis kehilangan air secara keseluruhan pada jaringan irigasi Rentang adalah 12,713%, yaitu pada saluran primer Induk utara cipelang U.T 09 untill U.T 18, dengan panjang 20095 meter, diperoleh rata – rata kehilangan iar sebesar 0,17 m3/s dengan nilai persentase sebesar 5,522%. Dan kehilangan air di saluran sekunder Waru Wa 1.1 sampai W.a 7 dengan panajang 12900 meter, diperoleh rata – rata kehilangan iar sebesar 0,070 m3/s, dengan nilai persentase sebesar 7.191%.
Evaluasi Simpang Bersinyal : (Studi Kasus: Simpang Tiga Tugu Api Karang Ampel) Wieke Husnul Khotimah; Sarwanta Sarwanta; Sunaryo Sunaryo
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v9i1.212

Abstract

Simpang Tiga Tugu Api Karangampel merupakan salah satu persimpangan yang ada di kawasan kota Indramayu yang memiliki volume lalu lintas cukup tinggi. Permasalahan pada daerah persimpangan jalan berupa lamanya tundaan yang menyebabkan terjadinya antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pada kondisi eksisting dan 5 tahun ke depan dan melakukan penanganan pada simpang jika terjadi masalah. Hasil analisis kinerja Simpang ini berdasarkan MKJI 1997, dan didapatkan arus kendaraan terjadi di pendekat Utara sebesar 610 smp/jam, kapasitas terbesar pada pendekat Utara yaitu 1012 smp/jam,. Derajat kejenuhan diperoleh 0,60, untuk tundaan simpang sebesar 31,64 smp/det, panjang antrian pendekat utara 60,38 m, selatan 50,72 m, pendekat barat 49,85 m. Untuk kondisi simpang 5 tahun tahun kedepan didapatkan nilai derajat kejenuhan yaitu 0,91 smp/jam, panjang antrian sebesar 98,11 meter, tundaan simpang terbesar 51,60 dt/smp. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan simpang buruk dan perlu pengkajian ulang terhadap tingkat pelayanan simpang. Sehingga perlu dilakukan alternatif penanganan untuk memperbaiki kinerja simpang. Usulan langkah penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan Perubahan waktu siklus sinyal memperoleh derajat kejenuhan 0,84, Tundaan Lalu Lintas 42,63 det/smp, Panjang antrian yaitu sebesar 67,92 m.