Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Potensi Kampung Kedunggudel Sebagai Kampung Wisata di Kelurahan Kenep Sukoharjo Dina Putri Wijayanti; Indrawati Indrawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.104 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10870

Abstract

Kampung Kedunggudel di Kelurahan Kenep Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak daya tarik yang terdiri dari daya tarik alam, budaya dan manusia. Kampung ini menarik untuk diangkat sebagai kampong wisata. Pengembangan kampung wisata diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta atraksi yang tepat untuk mengelola daya tarik yang ada, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik yang terdapat di Kampung Kedunggudel sehingga terpilih menjadi kampung wisata, serta mengetahui atraksi yang dapat dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampung ini memiliki daya tarik alam, budaya dan manusia. Sarana prasarana yang tersedia yaitu akomodasi, toko kelontong, pasar tradisional, salon, jalan, listrik, air bersih, air minum, pelayanan informasi dan masjid. Sedangkan sarana dan prasarana yang belum tersedia yaitu tempat makan, transportasi, papan petunjuk arah dan toilet umum. Atraksi yang tersedia sebatas pembelajaran, belum bersifat rekreatif. Keberhasilan pengembangan kampong ini menuntut adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah melalui keberagaman atraksi dan beragam sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kampung wisata.
Evaluasi Kesesuaian Penataan Area Kuliner Kawasan Obyek Wisata Pantai Widuri terhadap Standar Pariwisata Pantai Ayu Candra Pratami; Indrawati Indrawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2371.355 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10872

Abstract

Area kuliner non-formal di Pantai Widuri Pemalang menjadi spot yang paling diminati oleh pengunjung. Namun, pembangunan area kuliner non-formal dinilai belum sesuai dengan aturan dan standar pariwisata pantai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi mengenai penataan area kuliner Pantai Widuri dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dan proses terbentuknya area kuliner non-formal, mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran berkenaan dengan standar fasilitas, serta mengetahui tanggapan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan objek dan pendekatan subjek. Pendekatan objek dilakukan terhadap aspek fisik area kuliner Pantai Widuri dengan acuan Permenpar Nomor 3 Tahun 2018 tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata dan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 20112031. Pendekatan subjek penelitian dilakukan kepada pengunjung area kuliner formal dan non-formal dengan metode kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area kuliner non-formal Pantai Widuri belum sesuai dengan standar maupun aturan yang berlaku. Area kuliner non-formal terbentuk karena kondisi morfologi Pantai Widuri dan preferensi pengunjung, yaitu pencapaian yang mudah, tarif parkir, dan makanan terjangkau, serta view yang menarik. Hasil evaluasi ini dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola dalam mengembangkan kawasan Pantai Widuri agar sesuai dengan standar, aturan, serta minat pengunjung.
TANTANGAN MEMBANGUN DI LAHAN RTH (KAJIAN TATA RUANG PEMBANGUNAN EDUTORIUM DI EDUPARK UMS) Indrawati Indrawati; Alfa Febela Priatmono; Nurhasan Nurhasan
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2019
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.676 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v3i1.191

Abstract

Abstract: The objective of this paper is the approval of the development of Edutorium on Edupark land which has been designated as RTH on the Surakarta City regional planning. This study was presented descriptively using content analysis methods. After being analyzed, conclusions are obtained; (a) The UMS must obtain permission from the Surakarta City Government to obtain Edupark land; (B) If UMS agrees to permit the construction of Edutorium with a simple building category and has an open land of at least 70%, it is expected that permit will be issued so on. But if Edupark has a building character is not simple and important for the environment, the management of permit for more than 4 months; (c) If no open space rules are accepted, the permit is not issued; (d) UMS has a significant opportunity to submit a request for changes in Edupark's land function through the regional planning revision process. This revision process estimates 1 to 2 years; (e) if UMS applies the green concept of public space in Edutorium buildings, it is truly one of the advantages of UMS in applying Islamic architecture. Based on the conclusions above, the following are recommended: (1) Requirement documents and development permits need to be approved before construction is carried out in the field; (2) In order to be more flexible, this year, the approved UMS immediately requested a change in Edupark from green open space to a cultivation area (yellow); and (3) Before the Edutorium is built, the fulfillment of convention needs can be done by using convention buildings around the UMS. Keywords: Green Open Space, Spatial Planning, UMSAbstrak: Tulisan ini bertujuan memahami regulasi pembangunan Edutorium  di lahan Edupark yang telah ditetapkan sebagai RTH dalam RTRW Kota Surakarta. Penelitian ini dipaparkan secara deskriptif menggunakan metode analisis konten. Setelah dianalisis diperoleh kesimpulan; (a) UMS harus mendapat ijin dari Pemkot Surakarta untuk memanfaatkan lahan Edupark; (b) Jika UMS mengajukan ijin pembangunan Edutorium dengan kategori bangunan sederhana serta memiliki lahan terbuka minimal 70%, diperkirakan IMB terbit dalam waktu dekat. Namun jika Edupark memiliki karakter bangunan tidak sederhana serta berdampak penting bagi lingkungan, pengurusan IMB memakan waktu lebih dari 4 bulan; (c) Jika tidak mengikuti kaidah-kaidah RTH, dimungkinkan IMB tidak akan terbit; (d) UMS memiliki peluang cukup besar untuk mengajukan permohonan perubahan fungsi lahan Edupark melalui proses revisi RTRW. Proses revisi RTRW diperkirakan 1 hingga 2 tahun; (e) jika UMS menerapkan konsep public space yang hijau pada bangunan Edutorium, sesungguhnya merupakan salah satu kelebihan UMS dalam mengaplikasikan arsitektur Islam. Berdasarkan kesimpulan di atas, direkomendasikan beberapa hal berikut: (1) Dokumen persyaratan dan perijinan pembangunan perlu dipenuhi sebelum dilakukan pembangunan di lapangan; (2) Agar lebih fleksibel, pada tahun ini UMS sebaiknya segera  mengajukan permohonan perubahan fungsi lahan Edupark dari RTH (hijau) menjadi kawasan budidaya (kuning); dan (3) Sebelum Edutorium terbangun, pemenuhan kebutuhan konvensi dapat dilakukan dengan menyewa gedung-gedung konvensi yang ada di sekitar UMS. Kata Kunci: RTH, Tata Ruang, UMS
MOTIVASI WISATA ZIARAH DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA MENJADI WISATA HALAL DI DESA MAJASTO KABUPATEN SUKOHARJO Indrawati Indrawati; Nurhasan Nurhasan; Achmad Muthali’in
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.878 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v2i2.34

Abstract

Abstract: In general, this study aims to integrate the potential of the cultural landscape to be an important component in the planning of Majasto Tourism Village. While the specific objectives are 1) Identify the characteristics of pilgrimage tourism at the Tomb of Bumi Arum Majasto; 2) Understanding the grave position for the local community; and 3) Estimating tourism development strategy in Majasto Village. This research is an explorative research. The information is explored and presented by qualitative descriptive method. The field data was collected qualitatively and presented descriptively according to existing facts, organized and systematic. After the analysis and discussion, it was found that (1) overall tourism motivation contradicts by the Islamic perspective, especially (a) strong motivation for blessing and prayers to the ancestor, and (b) There is no learning motivation (history) and da'wah; (2) The community has a place attachment by the grave, it has a very important position for the Majasto community; and (3) Such conditions imply the importance of prudence in the development of Majasto Tourism Village.Keyword: Pilgrimage Tourism, Halal Tourism, Majasto Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan potensi lanskap budaya di Desa Majasto menjadi komponen penting dalam perencanaan Desa Wisata Majasto. Sedangkan tujuan khususnya adalah  1) Mengidentifikasi karakteristik wisata ziarah di Makam Bumi Arum Majasto; 2) Memahami kedudukan makam bagi masyarakat setempat; dan 3) Memperkirakan strategi pengembangan kepariwisataan di Desa Majasto. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Informasi digali dan disajikan dengan metoda deskriptif kualitatif. Data lapangan dikumpulkan secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif sesuai fakta yang ada, terorganisisr dan sistematis.Setelah dilakukna analisis dan pembahasan, diperoleh temuan bahwa (1) secara keseluruhan  motivasi wisata kotradiktif terhadap cara pandang Islam, terutama (a) kuatnya motivasi ngalab berkah, meminta restu serta nyenyuwun atau lambaran doa, serta (b) Tidak dijumpai motivasi belajar (sejarah) dan dakwah; (2) Masyarakat memiliki kelekatan yang kuat dengan makam (place attachment), memiliki kedudukan yang sangat penting bagi masyarakat Majasto; dan (3) Kondisi demikian berimplikasi pentingnya kehati-hatian dalam pengembangan Desa Wisata Majasto.Kata Kunci: Wisata Ziarah, Wisata Halal, Majasto
THE SHIFTING OF ISLAMIC HERITAGE FROM EDUCATION CENTER TO WORSHIP TOMB (THE EFFECT OF THE POLITICAL POLICY) Indrawati Indrawati; N Nurhasan; Sugiono Soetomo
Journal of Islamic Architecture Vol 7, No 1 (2022): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v7i1.15127

Abstract

Many Islamic heritages are not well maintained. This condition also occurs in the Ki Ageng Majasto cemetery, an Islamic heritage site near Surakarta City, Central Java. The function of the area has changed, from the education area in the early time into the Worship Tomb in the present. Therefore, it is important to investigate to find out: (1) Why there was a shift in the function of the area (from an educational area to a worship tomb); (2) what factors influenced it; and (3) What the impact on the regional constellation is. The systematic steps of the grounded research approach are used in this research. After the analysis carried out, it was discovered that the shifting function from the Education area to the Worship Tomb in Majasto Village occurred: (1) when KAM, which functions as the Islamic guardian, has died; (2)  The influence of political factors are dominated in the past (The Pajang I King) although the present governments are Sukoharjo Regency and Majasto Village Government; (3)  The changing of function has its implications for the development of the functions of area and agglomerations as well as regional constellations. This finding provides direction on the importance of documenting historical information in determining regional/urban planning policies.
Identifikasi Konteks Sejarah pada Obyek Wisata Lembah Gunung Madu di Kecamatan Simo A'yun Yana Khoirunnisa; I Indrawati
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Simo memiliki potensi pariwisata berupa nilai Sejarah yang berhubungan dengan masa Penjajahan Jepang dan sejarah dari tercetusnya “Simo” sebagai nama wilayah. Obyek Wisata Lembah Gunung Madu merupakan obyek wisata yang ada di Kecamatan Simo yang mengembangkan sumber daya alam yang dikelola menjadi sebuah taman. Adanya potensi sejarah pada daerah tempat wisata Lembah Gunung Madu berada diharapkan terdapat konteks sejarah yang diimplementasikan pada atraksi wisata Lembah Gunung Madu sebagai bentuk melestarikan sejarah. Tujuan dari penelitian ini antara lain: a) Mengetahui adanya konteks sejarah pada wisata Lembah Gunung Madu, b) Mengetahui pengaplikasian konteks sejarah pada wisata Lembah Gunung Madu. Penelitian ini dilakukan dengan meninjau potensi sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Pembahasan dilakukan dengan observasi, wawancara serta dokumentasi untuk mengidentifikasi konteks sejarah yang ada pada Obyek Wisata Lembah Gunung Madu. Output yang dicapai yaitu mengetahui adanya konteks sejarah dan pengaplikasiannya pada atraksi wisata Lembah Gunung Madu.
Persepsi Visual Pengunjung Caffe terhadap Elemen Interior Bergaya Klasik di Sukoharjo Eko Budi Prastyo; I Indrawati
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah caffe dapat dipandang sebagai salah satu bangunan yang mempunyai ciri khas khusus untuk menarik pengunjung, khususnya pada elemen interior caffe sebagai sarana kenyamanan pengunjung. Penelitian persepsi visual pengunjung terhadap elemen interior bergaya klasik ini bertujuan (a) Mengidentifikasi persepsi visual pengunjung kafe pada elemen interior desain coffe shop; (b) Mengetahui variasi persepsi visual; (c) Memahami faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi visual. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, deskriptif dengan analisis deduktif dan induktif, data diperoleh dari observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di Polokarto, Sukoharjo dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Kesimpulan dari penelitian ini (a) Persepsi visual pengunjung caffe bervariasi dari melihat furniture custom, elektronik lawas, barang-barang antic serta mesin-mesin lawas, (b) faktor yang mempengaruhi persepsi visual pengunjung seperti, bentuk, minarets atau menara pada caffe, rupa/wujud, bangunan yang luas dan mewah, warna, bangunan unfinishing dan cahaya nyaman, tektur, pada mesin-mesin lawas, furniture dan barang-barang antic.
Studi Komparasi Suasana Psikologis yang Dibutuhkan Anak Autis dan Non Autis untuk Pemilihan Warna Interior Ryandika Dewanto; I Indrawati
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu elemen pembentuk dalam desain interior adalah warna. Warna dapat memberikan efek psikologis tertentu terhadap perkembangan anak, baik itu autis maupun non-autis. Agar dapat memberikan warna yang sesuai dengan kebutuhan pada interior maka diperlukan kajian bagaimana anak autis dan non-autis memilih warna. Penelitian ini bertujuan untuk a) Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan warna pada anak autis dan non-autis; b) Mengetahui jenis warna yang dapat diterapkan dalam interior ruang untuk anak autis dan non-autis. Dalam kajian ini, metode yang digunakan adalah studi literature dengan komparasi isi dari penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan pada karya tertulis. Dengan menggunakan metode penelitian itu, akan menghasilkan sumbangan pemikiran, dan evaluasi yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan atau ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh pemilihan warna pada interior anak autis dan non-autis. Hasil dari penilitian ini adalah a) faktor yang mempengaruhi penerapan warna pada anak adalah karakteristik anak dan karakter ruang yang akan digunakan; dan b) warna menciptakan suasana pskilogis yang mampu merangsang anak untuk beraktifitas, kreatif, dan konsentrasi, seperti anak hipersensori yang memerlukan warna dingin dan tenang seperti biru dan warna pastel, anak hiposensori yang membutuhkan warna hangat dan ceria seperti merah dan orange, dan untuk anak non-autis membutuhkan komposisi warna yang kontras dan terang seperti warna merah dan orange.
Analisa Kebersihan Wisata Watu Jonggol di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi (Kajian Perilaku dan Sebaran Tempat Pembuangan Sampah) Dimas Aji Pangestu; I Indrawati
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Watu Jonggol merupakan kawasan wisata yang menyuguhkan pemandangan alam lereng Gunung Lawu dengan pesona air terjun yang masih alami. Berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Secara resmi dibuka pada tanggal 15 september 2014. Namun, awal tahun 2019 kawasan Wisata Watu Jonggol menjadi sepi pengunjung. Penyebab utama adalah kurang diperhatikannya kebersihan lingkungan wisata sehingga terlihat kumuh dan kurang menarik. Penulis tertarik untukmelakukan penelitian di wisata watu jonggol. Penelitian ini bertujuan untuk: a; Mengidentifikasi perilaku wisatawan pada saat membuang sampah (caranya). b; Mengetahui area mana saja yang terkena dampak sampah untuk diperbaiki dan ditambahkan tempat pembuangan sampah. Metode penelitian menggunakan teknik analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif. Manfaat dari penelitian ini adalah: a; Mengetahui apa penyebab terjadinya perilaku tersebut, b; Mengantisipasi kerusakan lingkungan dan ekosistem alam, c; Menjadi kawasan wisata yang sehat, bersih dan aman. Hasil yang diperoleh: a; Mengetahui faktor apa saja penyebab perilaku wisatawan membuang sampah sembarangan, b; Mendapatkan data area mana saja yang perlu ditambahkan fasilitas kebersihan yaitu tempat pembuangan sampah baru dengan melakukan penataan ulang dan pemetaan ulang untuk menentukan area tersebut.
Pengaruh Wisata Kuliner terhadap Perkembangan Jalur Pedestrian (Studi Kasus: Segmen Jl. Kebumen-Cilacap Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas) Yan Adrian Raynanda; I Indrawati
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sate bebek merupakan kuliner khas yang dilakukan secara turun-temurun dan sudah berlangsung lama. Seiring dengan perkembangan waktu maka dibutuhkan sebuah wadah yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat berupa sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas setempat. Pada proses pengembangannya, maka daya tarik utama wisata tersebut menjadi prioritas dalam sebuah perencanaan daerah yang dapat dijadikan sebagai ikonik seperti bentuk masa, fasad, dan sirkulasi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikanpengaruh wisata kuliner terhadap perkembangan jalur pedestrian pada segmen Jl. Kebumen-Cilacap di Kecamatan Tambak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode desktriptif kualitatif dengan sumber data dari hasil observasi, wawancara, dan kuisioner. Maka hasil pembahasan yang diperoleh adalah 1). Tersedianya fasilitas untuk pedestrian pada koridor jalan;2). Fasilitas pedestrian yang disediakantergolong tidak ramah terhadap kaum difabel. Berdasarkan pembahasan tersebut, wisata kuliner memberikan pengaruhnya terhadap perkembangan arsitetktur koridor jalan berupa pengadaan terhadap akses pedestrian, namun fungsi dari jalur pedestrian masih belum maksimal dengan tidak mempertimbangkan aktivitas pengguna jalan yang berkebutuhan khusus.