This Author published in this journals
All Journal SAINSTEK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Simulasi Sifat Termal Bata Ringan Celullar Lightweight Concrete Menggunakan LUSAS V.17 Abrar Rifqi Pratama; Reni Suryanita; Ismediyanto Ismediyanto
Sainstek (e-Journal) Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan yang semakin tinggi terhadap pembangunan. Semakin meningkatnya pembangunan maka semakin meningkat pula kebutuhan terhadap bahan bangunan. Ini menyebabkan semakin banyak solusi alternatif yang ditawarkan untuk bahan bangunan salah satunya adalah bata ringan CLC. Bata ringan CLC mulai banyak digunakan sebagai pengganti bata merah karena memiliki density yang lebih kecil dari bata merah namun masih minim penelitian tentang bata ringan CLC ini. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan suhu yang diserap oleh bata ringan CLC dan bata merah dengan ukuran 60 cm x 10 cm x 20 cm dan variasi density bata ringan CLC 600 kg/m3, 700 kg/m3, 800 kg/m3, 900 kg/m3, 1000 kg/m3 dan bata merah 1700 kg/m3. Analisis penjalaran panas dilakukan menggunakan perangkat lunak LUSAS V17 dengan variasi suhu mulai dari suhu 30 0C hingga 1000 0C yang terpapar selama 2 jam. Hasil penelitian didapatkan bahwa bata ringan CLC dengan density 600 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 45,59%, bata ringan CLC dengan density 700 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 37,925 %, bata CLC dengan density 800 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 32,78 %, bata CLC dengan density 900 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 29,13 %, bata CLC dengan density 1000 kg/m3 menghasilkan tahanan panas sekitar 26,39 %, sedangkan bata merah tahanan panas sekitar 25,92 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bata CLC lebih nyaman digunakan untuk dinding ruangan dibandingkan dengan bata merah.
Analisis Sifat Mekanik Bata Ringan Cellular Lightweight Concrete Menggunakan Program LUSAS V17 Roma Dearni; Reni Suryanita; Ismediyanto Ismediyanto
Sainstek (e-Journal) Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi yang semakin pesat pada perkembangan dunia konstruksi modern, sehingga memunculkan inovasi baru dalam dunia konstruksi. Salah satunya adalah pembuatan bata ringan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Density yang rendah memungkinkan resiko ketika terkena getaran atau percepatan tanah, salah satunya getaran yang disebabkan oleh gempa bumi dapat diperkecil. Untuk itu, penggunaan bata ringan efektif dalam konstruksi bangunan tinggi maka perlu dilakukan simulasi numerik pada bata ringan agar mempermudah kita menganalisis sifat mekanik bata ringan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan nilai penurunan pada uji laboratorium serta menganalisis sifat mekanik tegangan, regangan dan modulus elastisitas pada pemberian beban yang bervariasi. Pemberian beban berdarkan data optimum pada uji laboratorium maka di pakai rentang beban dimulai dari 20 kN hingga 35 kN dengan variabel beban 0,5 kN. Pemodelan benda uji memiliki panjang 60 cm, lebar 10 cm dan tinggi 20 cm. Parameter input pada program menggunakan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya berupa nilai modulus elastisitas, poisson ratio dan densitas. Hasil penelitian didapatkan nilai penurunan permukaan pada pemberian beban 26 kN saat uji laboratorium sebesar 4,82 mm, sedangkan secara numerik menghasilkan 4,94 mm. Pemberian beban 35 kN menimbulkan penurunan permukaan maksimal sebesar 6,65 mm. Nilai tegangan maksimal yang ditimbulkan pada saat simulasi numerik sebesar 0,82 N/mm2, sedangkan nilai regangan dihasilkan sebesar 0,026. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa nilai penurunan pada eksperimental lebih kecil dibandingkan dengan analisis menggunakan pemrograman LUSAS V.17 dan disimpulkan bahwa semakin besar beban yang diberikan maka semakin besar juga nilai tegangan regangan dan penurunannya.