Limbah karbit merupakan sisa dari reaksi karbit terhadap air yang menghasilkan gas asitelin (C2H2) yangkemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan. Limbah karbit merupakan bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang jika tidak diolah akan sangat berbahaya bagi lingkungan. Indutri Bengkel Lasdi Kabupaten Bengkalis banyak menghasilkan B3 ini sehingga harus diolah dengan seksama. Penelitian ini bertujuanmengkaji pemanfaatan limbah karbit sebagai bahan substitusi semen pada campuran beton. Parameter yang dikajiadalah kuat tekan, porositas, absorpsi, dan permeabilitas beton. Persentase limbah karbit yang digunakan adalah sebesar5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat semen. Selanjutnya dilakukan perbandingan terhadap beton yang tidakmenggunakan limbah karbit. Pengujian dilakukan menggunakan benda uji kubus berukuran 15×15×15 cm dengan totaljumlah sampel sebanyak 40 sampel. Delapan sampel digunakan untuk masing- masing variasi pengujian kuat tekan,porositas, absorpsi, dan permeabilitas dilakukan pada beton berumur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemakaian limbah karbit 5% memberikan peningkatan terhadap kuat tekan beton dan memperkecil porositas, absorpsi,dan kedalaman rembesan beton. Kuat tekan yang diperoleh pada umur 28 hari untuk variasi pemakaian limbah karbit0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% masing-masing adalah sebesar 22,10 MPa; 25,08 MPa; 18,78 MPa; 18,08 MPa dan 16,01MPa. Pengujian porositas yang diperoleh untuk masing-masing variasi adalah sebesar 7,48%; 6,81%; 8,09%; 8,80%;dan 10,72%. Pengujian absorpsi yang diperoleh untuk masing-masing variasi adalah sebesar 3,38%; 3,10%; 3,73%;4,07%; dan 5,06%. Pengujian rembesan yang diperoleh untuk masing-masing variasi adalah sebesar 2,83 cm; 2,63 cm;3,43 cm; 3,47 cm; dan 8,50 cm.