Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS IT-BASED SELF SERVICE PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STIE TRI BHAKTI) Ariefah Rachmawati; Viola Dwi Putri Syarif
JURNAL KEWIRAUSAHAAN, AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TRI BISNIS Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Kewirausahaan, Akuntansi, dan Manajemen TRI BISNIS
Publisher : STIE Tri Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59806/tribisnis.v3i1.30

Abstract

Manajemen perpustakaan berbasis ITBSS perlu menjadi perhatian khusus dalam pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi. Namun dalam prakteknya, belum semua perguruan tinggi memiliki keseriusan dalam pengembangan sistem perpustakaan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang mengharuskan sebuah perpustakaan berlaku sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara professional dengan system yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara serta studi literasi, perpustakaan TBBS memang memerlukan pengembangan dalam penggunaan teknlogi informasi sebagai fasilitas layanan mandiri perpustakaan. Dengan menyesuaikan rencana strategis teknologi informasi STIE Tri Bhakti (TBBS) periode tahun 2019-2021 yang akan menuju smart campus, perpustakaanpun turut serta dalam merencanakan dalam 3 tahun kedepan. Layanan perpustakaan mandiri dapat terselenggara dengan persiapan organisasi yang matang dan pemenuhan kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang didukung dalam anggaran.Perpustakaan TBBS tetap melaju dengan perencanaan, pengorganisasian serta penganggaran dalam menerapkan layanan mandiri. Seluruh kebutuhan sumber daya teknologi informasi didefinisikan dengan seksama sesuai dengan kebutuhan perpustakaan TBBS, dan menghitung anggaran dengan cermat sesuai dengan skala yang telah direncanakan. Perpustakaan TBBS akan dapat melayani para pemustaka dengan layanan prima dengan self service berbasis teknologi informasi
Eksistensi Perpustakaan Islam pada Abad Klasik di Negara Timur dan Barat & Peran Perpustakaan pada Masa Peradaban Islam (Studi Kasus: Baghdad [Daulah Abbasiyah], dan Spanyol [Bani Umaiyyah II]) Viola Dwi Putri Syarif; Ulul Absor
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 2 Tahun 2016 (Desember 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan dalam Islam telah berdiri pada zaman klasik, tepatnya padamasa pemerintahan dinasti Umaiyah. Jenis perpustakaan pada masa iniadalah perpustakaan pribadi yang dimiliki oleh Khalid ibnu Yazaid, perpustakaansemi umum yaitu perpustakaan yang dimiliki oleh Khalifah, dan parapembesar,dan perpustakaan umum yaitu perpustakaan Mesjid. Peradabanadalah hasil dari kejeniusan suatu bangsa. Hal ini telah diakui secara umum.Peradaban Islam merupakan hasil dari para umat Islam, demikian pulahalnya dengan peradaban Barat yang sekarang memperlihatkan kejayaannyajuga hasil dari jeniusnya bangsa Barat. Kejeniusan suatu bangsa tidakmungkin akan lahir dan berkembang dengan begitu saja tanpa didukungoleh upaya yang sungguh-sungguh dan sarana yang memadai, salah satusarana yang sangat berperan dalam hal ini adalah perpustakaan. Berdirinyaperpustakaan merupakan reaktualisasi kepedulian ilmuan-ilmuan Islamdalam meningkatkan potensi intelektual umat Islam khususnya dikalanganpelajar dan pemerhati ilmu pengtahuan. artikel ini mencoba memberikanpenjelasan terkait dengan perkembangan perpustakaan Islam pada abadklasik, kausalitas perkembangan kepustakaan Islam antara Timur dan Baratserta peran perpustakaan dalam pendistribusian informasi
Upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dalam Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Masyarakat Melalui Layanan Arsip Keluarga (Lasiga) Syarif, Viola Dwi Putri; Nurdiansyah, Aulia
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.9.1.1-14

Abstract

Layanan Arsip Keluarga (LASIGA) adalah layanan berupa penyelamatan arsip keluarga/ perseorangan sebelum terjadi bencana maupun pasca bencana. Mengingat secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa yang membuat Indonesia mempunyai beragam struktur daratan, lautan dan pegunungan. Potensi Provinsi DKI Jakarta akan terjadinya bencana dalam setiap tahunnya yang terus meningkat membuat pemerintah harus memiliki upaya dalam membantu masyarakat dalam penyelamatan arsip keluarga. Penelitian ini mengkaji mengenai ruang lingkup layanan arsip keluarga, jenis dan proses kegiatan arsip keluarga, dan juga respons masyarakat terhadap layanan arsip keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pemerintah khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dalam menyelamatkan arsip masyarakat melalui layanan arsip keluarga (LASIGA). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Ditemukan hasil bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan pemerataan kegiatan di setiap wilayah administrasi Jakarta. Terdapat 5 kelurahan di setiap wilayah administrasi Jakarta yang menerima layanan ini. Layanan Arsip Keluarga (LASIGA) memiliki 3 kegiatan utama : sosialisasi atau bimbingan teknis, layanan restorasi arsip, dan layanan alih media/digitalisasi arsip. Masyarakat mengatakan layanan ini sangat berguna untuk mengedukasi warga akan pentingnya arsip keluarga. Masyarakat berharap layanan arsip keluarga ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Jakarta. Disamping itu, Dispusip DKI Jakarta pun berharap layanan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga dan mengamankan dokumen arsip keluarga.
Pelestarian Tradisi Lisan Minangkabau melalui Tarian Kreasi Baru: Sebuah Kajian Intangible Cultural Heritage Syarif, Viola Dwi Putri
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 9, No 4 (2025): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.9.4.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tarian kreasi baru dalam memperkuat identitas budaya serta mendukung keberlanjutan warisan budaya takbenda Minangkabau di tengah dinamika globalisasi. Melalui pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui studi literatur, observasi karya tari, dan wawancara mendalam dengan seniman, koreografer, dan tokoh adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian kreasi baru tidak hanya berfungsi sebagai medium estetika, tetapi juga sebagai ruang negosiasi identitas yang memadukan nilai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan inovasi artistik yang relevan bagi generasi muda. Informan kunci salah seorang koreografer, menyatakan bahwa tarian kreasi baru memungkinkan dalam penyampaian pesan adat dengan cara yang lebih dekat dengan bahasa seni masa kini tanpa menghilangkan ruh tradisinya. Penelitian ini menegaskan pentingnya adaptasi kreatif dalam pelestarian budaya. Temuan penelitian mengungkap tiga kontribusi utama tarian kreasi baru: (1) revitalisasi nilai-nilai filosofis Minangkabau melalui simbolisme gerak, (2) penguatan solidaritas sosial melalui kolaborasi lintas komunitas, dan (3) peningkatan keberlanjutan warisan budaya melalui strategi pewarisan yang kontekstual dan inklusif. Analisis juga menunjukkan bahwa proses penciptaan karya baru tetap berlandaskan riset budaya mendalam, memastikan kesinambungan antara tradisi dan inovasi. Dengan demikian, tarian kreasi baru menjadi salah satu strategi efektif dalam mempertahankan relevansi budaya Minangkabau serta memperluas ruang diterimanya warisan budaya takbenda di tingkat lokal maupun global.