Yosi Merta Sari1Dr. Lisa Adhrianti2Rasianna BR. Saragih3 Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas BengkuluIndonesiaEmail : yosimerta@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cadar sebagai simbol yang dapat mengkomunikasikan secara non verbal artifaktual emosi, mempengaruhi tingkah laku dan mengkomunikasikan differensiasi mahasiswi bercadar Universitas Bengkulu dalam membentuk identitas diri. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik berdasarkan aspek (mind), (self) dan (society). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian berjumlah lima orang yang di peroleh menggunakan teknik (purpose sampling). Tehnik kebasahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cadar tidak dapat mengkomunikasikan emosi dan suasana hati informan, karena mereka memilih menjalankan anjuran agama dengan menggunakan pakaian yang berwarna gelap, sehingga pemilihan pakaian dan cadar yang mereka kenakan tidak dipengaruhi emosi dan suasana hati mereka. Pakaian dan cadar dapat mempengaruhi tingkah laku informan, mereka merasa malu berperilaku kurang baik, sehingga informan lebih menjaga tutur kata, perilaku dan batasan dengan lawan jenis. Pakaian dan cadar juga, mempengaruhi tingkah laku orang lain terhadap informan, orang lain lebih menghormati, segan menjaga sikap, dan menjaga interaksi. Pakaian dan cadar dapat mengkomunikasikan Differensiasi (perbedaan) informan dengan mahasisiwi lainnya yang terlihat dari penampilan fisik, kepribadian serta tingkahlaku mereka saat berinteraksi yang menunjukan identitas perempuan muslimah yang taat, bertakwa, memiliki pemahaman agama yang baik, menjaga diri dari perilaku yang tercela, menjaga tutur kata, serta sangat menjaga interaksi dengan lawan jenis. Perbedaan yang dipahami mahasiswa lain tersebut adalah hasil dari pemaknaan terhadap simbol pakaian dan cadar yang tampak secara visual, kepribadian serta tingkah laku mereka, dan hal tersebut dipahami oleh mahasiswa lain sebagai identitas informan. Kata Kunci : Komunikasi non verbal artifaktual, mahasisiwi bercadar, identitas diri.  Â