Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan tentang Obat melalui Kegiatan Apoteker Kecil untuk Siswa Sekolah Dasar di Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen Tri Cahyani Widiastuti; Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah; L Ledianasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.16 KB)

Abstract

Pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan, terutama obatmasih sangat terbatas, padahal obat merupakan bahan yang mudah kitatemukan di sekitar kita. Obat harus selalu digunakan secara benar agarmemberikan manfaat klinik yang optimal. Salah satu elemen yangmemiliki keahlian dan dapat menjadi sumber informasi mengenai obatadalah apoteker atau farmasis. Peran Apoteker dalam bidang kesehatanyaitu memberikan Konsultasi, Informasi dan Edukasi (KIE),mengarahkan pasien untuk melakukan pola hidup sehat, dan melakukanmonitoring. Target atau sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanankesehatan yang ditujukan kepada kelompok atau populasi umur tertentusangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan, salahsatunya adalah anak usia sekolah. Pelaksanaan program Apoteker Kecilpada siswa SD Negeri 4 Selogiri kelas 5 dan 6. SD Negeri 4 Selogirimerupakan salah satu SD Negeri yang terletak di Dukuh SipanjangDesa Selogiri, Kecamatan Karanggaram, Kabupaten Kebumen. Tujuandari kegiatan tersebut adalah meningkatkan eksistensi Apoteker dantugasnya sehingga pelaksanaan program Apoteker kecil dapat sebagaiperwujudan kader sadar obat sejak dini. Selain itu, Pengetahuan anaktentang obat semakin baik sehingga anak dapat ikut andil dalammenyampaikan informasi obat dan kepatuhan penggunaan obat secaraumum kepada keluarga dan lingkungannya sejak dini. Pelaksanaankegiatan meliputi, pengenalan apoteker, penyampaian materi mengenaipenggolongan obat, jenis obat, informasi pada kemasan dan brosurobat, cara penggunaan obat, efek samping obat, cara penyimpananobat, obat rusak dan kadaluwarsa serta praktek meracik obat. Hasil darikegiatan tersebut adalah adanya perbedaan nilai antara pre test danpost test, dimana hasil nilai rata-rata post test lebih tinggi daripada pretest. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh hasil penyampaianmateri terhadap tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang obat danapoteker.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Perilaku Penggunaan Antibiotik Pada Konsumen Apotek Kemojing Di Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap Tri Cahyani Widiastuti; Ananda Rafena Hanin Putri; Eli Dwi Agustina
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.332 KB)

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah Antibiotik merupakan obat yang biasanya diresepkan kepada pasien yang disebabkan oleh bakteri pada infeksi. Antibiotik dapat menyebabkan resistensi jika penggunaannya tidak tepat. Menurut Menteri Kesehatan Indonesia sekitar 92% kasus masyarakat di Indonesia menggunakan antibiotik secara tidak tepat, sehingga dibutuhkan perhatian khusus mengenai penggunaan antibiotik secara tepat agar meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap penggunaan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, tingkat perilaku dan untuk mengetahui hubungan karakteristik konsumen dengan tingkat pengetahuan di Apotek Kemojing. Jenis penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Alat yang digunakan yaitu kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden 94 orang. Hasil penelitian ini tingkat pengetahuan masyarakat kategori baik 7%, kategori cukup 31% dan kategori kurang 62%. Tingkat perilaku masyarakat menunjukkan kategori baik 61%, kategori cukup 36% dan kategori kurang 3%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Tingkat pengetahuan masyarakat sebanyak 62% termasuk dalam kategori kurang dan tingkat perilaku masyarakat sebanyak 61% termasuk dalam kategori baik. Hubungan karakteristik responden dengan pengetahuan pada uji statistik chi-square parameter usia menunjukkan nilai yang signifikan yaitu 0.036 (p < 0.05).