Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Neonatus dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto M Mulyati; Ning Iswati; Unang Wirastri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.115 KB)

Abstract

Hiperbilirubinemia merupakan suatu kondisi neonatus dimana kadar bilirubin lebih dari 10 mg/dl ditandai dengan ikterus pada sklera mata, kuku, kulit yang bersifat patologis dan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan otak (kernicterus). Fototherapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan pada bayi dengan hiperbilirubinemia, selain itu dilakukan tindakan keperawatan alih baring selama fototherapi untuk mempercepat penurunan bilirubin. Tujuan penelitian ini adlaah menjelaskan asuhan keperawatan tentang alih baring neonatus pada tindakan fototherapi dengan masalah hiperbilirubinemia di Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode karya Ilmiah ini menggunakan desain studi kasus deskriptif, cara pengambilan data dengan mengobservasi tindakan alih baring setiap 3 jam sekali pada ketiga pasien selama fototherapi 18 jam. Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa keperawatan hiperbilirubinemia neonatal teratasi. Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu alih baring (perubahan posisi miring kanan, miring kiri dan tengkurap) setiap 3 jam sekali selama fototherapi 18 jam yang dilakukan pada tiga pasien, masing-masing memiliki rata-rata penurunan kadar bilirubin total 9.55 mg/dl, bilirubin direk 0.15 mg/dl dan bilirubin indirek 9.40 mg/dl. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang tindakan keperawatan alih baring fototherapi dengan kriteria pasien berbeda dan alat fototherapi menggunakan dua lampu fototherapi yaitu lampu atas dan bawah pada neonatus yang mengalami hiperbilirubinemia.
Penerapan Terapi Bermain Menggunakan Media Boneka Tangan untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa pada Anak Usia Prasekolah di TK Aisyiyah V Gombong Ning Iswati; Nia Rizkiana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.614 KB)

Abstract

Latar Belakang: Satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi anak yaitu bahasa. Melalui bahasa anak dapat menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, maupun permintaan serta dapat bergaul dengan sesama di lingkungan anak. Ketika anak mempelajari bahasa maka anak akan memiliki keterampilan bahasa yang baik, sehingga dengan mudah berkomunikasi dengan lingkunganya. Keterlambatan dan gangguan bicara dapat memiliki dampak serius dalam perkembangan pribadi, sosial dan akademik, oleh karena itu diperlukan diagnosis serta intervensi dini. Maka penulis tertarik untuk memberikan terapi bermain menggunakan media boneka tangan untuk meningkatkan keterampilan bahasa pada anak usia prasekolah. Tujuan Penulisan: Studi kasus ini menggambarkan tentang asuhan keperawatan dengan penerapan terapi bermain menggunakan media boneka tangan untuk meningkatkan keterampilan bahasa pada anak usia prasekolah. Metode Penulisan: Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif analitif studi kasus. Subyeknya adalah 2 anak usia prasekolah (5-6 tahun) yang diberikan terapi bermain menggunakan media boneka tangan selama tiga kali pertemuan. Instrumen pengukuran menggunakan DDST. Hasil: Terapi bermain menggunakan media boneka tangan terbukti sebagai terapi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan bahasa pada anak usia prasekolah. Rekomendasi: Tenaga kesehatan atau tenaga pendidik hendaknya menggunakan terapi bermain menggunakan media boneka tangan sebagai salah satu pilihan terapi untuk meningkatkan keterampilan bahasa pada anak usia prasekolah.
SOSIALISASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI DESA TANURAKSAN Isma Yuniar; Ery Purwati; Ning Iswati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.209 KB)

Abstract

Data pada Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen menyebutkan bahwa penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, menduduki tiga penyakit tertinggi. Penyakit tidak menular ini merupakaan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa per tahun (WHO, 2010). Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, serta sadar akan pentingnya kesehatan. Pemerintah juga meluncurkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular juga diiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Oleh sebab itu, untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang baru dicanangkan oleh pemerintah, perlu dilakukan mobilisasi masyarakat dalam membiasakan hidup sehat sesuai dengan tujuan program GERMAS. Desa Tanuraksan yang berada di wilayah Puskesmas Kebumen III merupakan salah satu desa yang masih memiliki PHBS yang belum optimal, fasilitas sanitasi yan masih minim (Depkes Kebumen, 2016), disamping itu juga belum tersosialisasinya GERMAS pada masyarakat. Tim Pengabdian Masyarakat Stikes Muhammadiyah Gombong melakukan Sosialisasi GERMAS untuk mengatasi masalah yang ditemukan dengan beberapak kegiatan yaitu penyuluhan tentang personal higienen-cuci tangan, nutrisi seimbang, latihan senam SKJ dan pemeriksaan kesehatan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui penyuluhan, diskusi bersama dalam kelompok serta praktek langsung terkait pemeriksaan kesehatan. Setelah dilakukan kegiatan ini didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat desa tanuraksan tentang GERMAS khususnya tentang kebersihan diri, cuci tangan, nutris seimbang dan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, karena didapatkan data dari hasil pemeriksaam, sekitar 10% masyarakat beresiko terkena penyakit. Setelah kegiatan tersebut diharapkan masyarkat dapat mengimplementasikan GERMAS dalam kehidupan sehariharinya, yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.