Latar belakang: Jumlah kasus Tuberkulosis (TB) Paru terus mengalami peningkatan, penderita TB Paru mempunyai resiko mengalami gangguan psikologis di antaranya cemas dan stres. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat ansietas/ansietas dan stres salah satunya dengan metode relaksasi spiritual. Terapi spiritual yang dilakukan meliputi berdoa, meditasi, dan membaca doa sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dapat meningkatkan adaptasi pasien terhadap stresor. Tujuan: Mengetahui perubahan tingkat ansietas dan stres pasien Tuberkulosis Paru sebelum dan setelah diberikan relaksasi spiritual di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan one grup pre test - post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Tingkat ansietas dan stres diukur menggunakan kuesioner DASS-42 dengan 14 item pernyataan. Data berdistibusi normal dengan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, sedangkan analisa data menggunakan uji paired t- test. Hasil Penelitian: Hasil penelitian sebelum diberikan relaksasi spiritual menunjukkan mayoritas responden mengalami tingkat ansietas sedang sebanyak 38 responden (58.4%) dan tingkat stres dalam kategori sedang sebanyak 24 responden (36.8%), Setelah diberikan terapi relaksasi spiritual, responden mengalami perubahan baik tingkat ansietas maupun stres, di mana tingkat ansietas menurun menjadi skala ringan sebanyak 27 responden (42%) dan tingkat stres menurun menjadi normal sebanyak 40 responden (61.5%). Hasil analisa data menggunakan uji paired t- test menunjukkan nilai p value = 0,000. Kesimpulan: Metode relaksasi spiritual dapat menurunkan tingkat ansietas dan stres pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU Muhammadiyah Sruweng Rekomendasi: Metode relaksasi spiritual direkomendasikan dalam intervensi keperawatan supportif sebagai upaya menurunkan tingkat ansietas dan stres pasien tuberkulosis paru.