Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Dan Kuat Arus Terhadap Penurunan Kadar COD,TSS dan BOD Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Leni Yuliyani; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.182 KB)

Abstract

Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang mudah dilakukan dan cukup efisien. Elektrokoagulasi merupakan suatu proses pengendapan partikel-partikel halus yang ada didalam air limbah dengan memanfaatkan energi listrik. Elektrokoagulasi terdiri dari tiga tahap yaitu ekualisasi, elektrokimia, dan pengendapan. Faktor yang mempengaruhi proses elektrokoagulasi adalah jenis elektroda, luas permukaan elektroda, kuat arus, jarak antar elektroda, konduktivitas larutan, konsentrasi awal larutan, dan pH awal larutan. Pada penelitian ini menggunakan limbah cair industri tahu dimana memiliki karakteristik keruh berwarna kuning muda keabu-abuan yang apabila dibiarkan akan berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Karakteristik awal limbah cair industri tahu yaitu untuk kadar TSS sebesar 301 mg/L, kadar COD sebesar 551,67 mg/L, dan kadar BOD sebesar 271 mg/L. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan metode elektrokoagulasi secara kontinyu menggunakan elektroda alumunium. Waktu proses elektrokoagulasi secara kontinyu selama 3 jam, dengan menggunakan volume bak penampungan sampel sebesar 50 liter. Variasi yang digunakan pada penelitian yaitu variasi waktu tinggal (25, 37.5, 75 menit) dan besar kuat arus (10, 20, 30 ampere). Waktu tinggal didapat dari variasi kecepatan aliran (40, 80, 120 ml/detik). Hasil penelitian pada kondisi optimum yaitu pada waktu tinggal yang semakin lama (75 menit) dan kuat arus yang semakin besar (30 ampere) sehingga dapat menurunkan kadar COD, TSS dan BOD secara berturut-turut yaitu 110,00; 278,00; 154.00 mg/L. Hasil penurunan kadar COD, TSS dan BOD berdasarkan baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012.