Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ADSORPSI LOGAM BERAT (Pb) DARI LIMBAH CAIR DENGAN ADSORBEN ARANG BAMBU AKTIF Widayatno, Tri
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.363 KB)

Abstract

Limbah yang mengandung logam berat (Pb)dikategorikan sebagai limbah B3 karena bersifat karsinogenik dan tidak terbiodegradasi. Salah satu metode untuk mengolah limbah logam berat adalah dengan adsorpsi menggunakan adsorben berupa arang bambu. Dalam penelitian ini, proses adsorpsi dilakukan secara kontinyu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh aktivasi dan tinggi packing arang bambu terhadap efektivitas adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi arang bambu berpengaruh terhadap efektivitas penjerapan logam Pb. Dengan model adsorpsi Thomas, konstanta jerap untuk proses dengan menggunakan arang bambu yang diaktivasi dengan ketinggian packing 15 cm sebesar 0,00099/jam sedangkan yang tanpa aktivasi sebesar 0,00013/jam. Tinggi packing juga berpengaruh sangat signikan, terlihat pada konstatnta jerap pada ketinggian packing 10 cm sebesar 0,000841/jam   
Analisa Pengaruh Konsentrasi Limbah Serat Aren dan Limbah Kertas dalam Pembuatan Papan Komposit terhadap Modulus Rupture Khayati, Miftahul; Indarto, Muklis; Wardana, Fandi Wijaya Kusuma; Widayatno, Tri
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2020.011.03.18

Abstract

Composite is a new type of engineered material consisting of two or more materials in which the properties of each material differ from one another both chemical and physical properties and remain separate in the final result of the material. Composites have the characteristics of being lightweight, strong, not easy to corrode, and able to compete with metals. The addition of filler to the matrix aims to strengthen the composite board. Currently, the sugar palm industry in Klaten is growing rapidly and produces solid waste in the form of palm fiber. Besides paper production has increased to reach 13 million tons, the high demand for paper can cause more paper waste produced. In this study, the fillers used are natural fibers from palm waste and paper waste combined in polyester resin to produce good mechanical strength. The variation in this study is the difference in concentration in the palm fiber filler and paper. Comparison of palm fiber and paper as follows: 1,5 g:20 g), (2 g:15 g), (2,5 g:10 g), dan (3 g:5 g). In the fracture constancy test or modulus rupture (MOR), the results obtained in variation A showed results of 178,64 kgf/cm3, variation B of 159,6 kgf/cm3, variation of C was 131,32 kgf/cm3, and variation D is 80,92 kgf/cm3. Variation A shows the best value that is 178,64 kgf/cm3, the results are in accordance with SNI composite board No. 03-2105-2006.
Pengambilan Kembali Logam Perak dari Limbah Cair Bekas Pencucian Foto Rontgen dengan Metode Elektrokimia Tri Widayatno; Pahlawani Novitasari
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Initial study of Nickel Electrolyte for EnFACE Process Tri Widayatno; Sudipta Roy
International Journal of Science and Engineering Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Chemical Engineering Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.261 KB) | DOI: 10.12777/ijse.8.2.135-140

Abstract

Nickel electrolyte for a micro-pattern transfer process without photolithography, EnFACE, has been developed. Previous work on copper deposition indicated that a conductivity of ~2.7 Sm-1 is required. Electrochemical parameters of electrolyte i.e. current density and overpotential are also crucial to govern a successful pattern replication. Therefore, the investigation focused on the measurement of physicochemical properties and electrochemical behaviour of the electrolyte at different nickel concentrations and complexing agents of chloride and sulfamate. Nickel electrolytes containing sulfamate, chloride and combined sulfamate-chloride with concentrations between 0.14 M and 0.3 M were investigated. Physicochemical properties i.e. pH and conductivity were measured to ensure if they were in the desired value. The electrochemical behaviour of the electrolytes was measured by polarisation experiments in a standard three-electrode cell. The working electrode was a copper disc (surface area of 0.196 cm2) and the counter electrode was platinum mesh. The potential was measured againts a saturated calomel reference electrode (SCE). The experiments were carried out at various scan rate and Rotating Disc Electrode (RDE) rotation speed to see the effect of scan rate and agitation. Based on the measured physicochemical properties, the electrolyte of 0.19 M nickel sulfamate was chosen for experimentation. Polarisation curve of agitated solution suggested that overall nickel electrodeposition reaction is controlled by a combination of kinetics and mass transfer.  Reduction potential of nickel was in the range of -0.7 to -1.0 V. The corresponding current densities for nickel deposition were in the range of -0.1 to -1.5 mA cm-2.
Pengaruh Beda Potensial dan Waktu Elektrooksidasi-Elektrokoagulasi Dalam Penentuan Kandungan BOD, COD, dan TSS Limbah Cair Industri Tekstil Menggunakan Elektroda C-Fe dengan Sistem Semi Kontinyu eka putri ramadhani; Tri Widayatno
Jurnal Teknologi Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v9i2.134

Abstract

Industri tekstil merupakan suatu industri yang menghasilkan pakaian jadi, setengah jadi maupun benang yang digunakan untuk membuat kain. Dalam proses produksi industri memerlukan bahan kimia dan air dalam jumlah yang besar sehingga limbah cair merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri tekstil. Dalam pengolahan limbah tersebut, umumnya menggunakan metode eletrooksidasi dan elektrokoagulasi. Pada penelitian ini, metode yang dipilih adalah dengan menggabungkan kedua metode tersebut. Selain itu, elektroda yang dipilih adalah elektroda C-Fe. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh metode yang dipilih terhadap efektivitas penurunan kandungan organik pada limbah cair batik. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah beda potensial dengan variasi (6, 11, 16 dan 21) volt, dan waktu elektrooksidasielektrokoagulasi pada dua waktu yaitu 5 dan 20 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat menurunkan kadar BOD dari 1479,9 mg/L menjadi 243,9 mg/L dengan efisiensi penurunan kandungan BOD sebesar 83,52% dan menurunkan kadar COD dari 827,2 mg/L menjadi 177,6 mg/L dengan efisiensi penurunan kandungan COD sebesar 78,53%. Dengan kata lain, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode elektrooksidasi-elektrokoagulasi efektif digunakan dalam pengolahan limbah cair batik.
ADSORPSI LOGAM BERAT (Pb) DARI LIMBAH CAIR DENGAN ADSORBEN ARANG BAMBU AKTIF Tri Widayatno
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah yang mengandung logam berat (Pb)dikategorikan sebagai limbah B3 karena bersifat karsinogenik dan tidak terbiodegradasi. Salah satu metode untuk mengolah limbah logam berat adalah dengan adsorpsi menggunakan adsorben berupa arang bambu. Dalam penelitian ini, proses adsorpsi dilakukan secara kontinyu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh aktivasi dan tinggi packing arang bambu terhadap efektivitas adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi arang bambu berpengaruh terhadap efektivitas penjerapan logam Pb. Dengan model adsorpsi Thomas, konstanta jerap untuk proses dengan menggunakan arang bambu yang diaktivasi dengan ketinggian packing 15 cm sebesar 0,00099/jam sedangkan yang tanpa aktivasi sebesar 0,00013/jam. Tinggi packing juga berpengaruh sangat signikan, terlihat pada konstatnta jerap pada ketinggian packing 10 cm sebesar 0,000841/jam   
Analisa Perubahan BOD, COD, dan TSS Limbah Cair Industri Tekstil Menggunakan Metode Elektrooksidasi-elektrokoagulasi Elektroda Fe-C dengan Sistem Semi Kontinyu Berliani Indah Yuniarti; Tri Widayatno
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v5i3.238-247

Abstract

ABSTRAKIndustri tekstil termasuk industri bahan pakaian dan batik. Dalam industri tekstil, bahan kimia dan air sangat penting untuk proses produksi. Elektrooksidasi dan elektrokoagulasi adalah metode yang sering digunakan dalam pengolahan limbah. Penelitian ini menggabungkan kedua metode untuk menentukan efektivitas pengurangan kandungan organik pada limbah cair batik. Kemudian proses pengolahan limbah dilakukan secara semi-kontinyu. Variasi yang digunakan untuk menentukan BOD, COD, dan TSS diantaranya tegangan (8, 12, 16, dan 20 volt) dan waktu untuk elektrooksidasi-elektrokoagulasi pada 15 dan 45 menit. Metode ini dapat menghasikan BOD dari 1479,9 mg/L menjadi 104,91 mg/L, dan COD dari 829,2 mg/L menjadi 212,29 mg/L, Sedangkan pada TSS nilai kandungan TSS lebih tinggi dari 3000 mg/L yaitu 9400 mg/L pada tegangan 8 volt dan waktu 15 menit, serta 23800 mg/L pada tegangan 8 volt dan waktu 45 menit. Berdasarkan penelitian ini, metode elektrooksidasi-elektrokoagulasi efisien untuk pengolahan limbah cair industri tekstil.Kata kunci: limbah cair batik, elektrooksidasi, elektrokoagulasi, semi-kontinyuABSTRACTTextile industry includes garment and batik industries. In the textile industry, chemical materials and water are crucial to the production process. This leads to generate a copious waste which requires further treatment. Electrooxidation and electrocoagulation methods are often used in waste treatment since they have a number of advantages. This research used both of these methods to determine the effectiveness of organic content reduction in batik wastewater. The wastewater treatment were treated semi-continuously. Variations used to determined BOD, COD, and TSS include voltage (8, 12, 16, and 20 volt) and time for electrooxidation-electrocoagulation at 15 and 45 minutes. The results show that the methods reduced BOD from 1479,9 mg/L to 104,91 mg/L, and COD from 829,2 mg/L to 212,29 mg/L, while in TSS the value of TSS content is higher than 3000 mg/L which is 9400 mg/L at a voltage of 8 volts and a period of 15 minutes, and 23800 mg/L at a voltage of 8 volts and a period of 45 minutes.. Based on this research, electrooxidation-electrocoagulation are relatively efficient for textile industry wastewater treatment.Keywords: batik wasewater, electroxidation, electrocoagulation, semi-continuous
PENYEDIAAN PAKAN TERNAK KAMBING BERKUALITAS MELALUI TEKNOLOGI FERMENTASI DAN DIVERSIFIKASI HIJAUAN Tri Widayatno; Hamid Hamid; Agung Sugiharto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa & Bidang Tekni
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.701 KB)

Abstract

Animal welfare untuk ternak hewan sudah menjadi tuntutan bagi peternak di era modern saat ini. Peternak kambing tradisional dan konvensional kebanyakan belum memperhatikan hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Disamping itu, peternak masih menghadapi permasalahan yang menjadi kendala besar dalam pengembangan usaha peternakan mereka termasuk diantaranya adalah penyediaan pakan ternak yang berkulaitas. Pemanfaatan teknologi untuk penyediaan pakan berkualitas dan diversifikasi hijauan akan membantu para peternak mengurai masalah tersebut. Pengembangan kemampuan penyediaan dan pengelolaan pakan ternak kambing ini dilakukan di desa Demangan, kec. Sambi kab. Boyolali. Solusi yang ditawarkan untuk membantu permasalahan mitra adalah mengupayakan pemenuhan asupan pakan yang berkualitas dan terjamin ketersediaannya sepanjang tahun baik musim penghujan maupun kemarau dengan teknologi fermentasi dan budidaya tanaman indigofera sebagai diversifikasi hijauan.Peternak telah berhasil membudidayakan tanaman indigofera untuk diversifikasi penyediaan pakan hijauan dan mengaplikasikan teknologi fermentasi sehingga ketersediaan pakan usaha ternak kambing dapat ditingkatkan dan proses budidaya ternak kambing di desa Demangan kecamatan Sambi kabupaten Boyolali dapat dilakukan lebih optimal.
Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Dan Kuat Arus Terhadap Penurunan Kadar COD,TSS dan BOD Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Leni Yuliyani; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.182 KB)

Abstract

Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang mudah dilakukan dan cukup efisien. Elektrokoagulasi merupakan suatu proses pengendapan partikel-partikel halus yang ada didalam air limbah dengan memanfaatkan energi listrik. Elektrokoagulasi terdiri dari tiga tahap yaitu ekualisasi, elektrokimia, dan pengendapan. Faktor yang mempengaruhi proses elektrokoagulasi adalah jenis elektroda, luas permukaan elektroda, kuat arus, jarak antar elektroda, konduktivitas larutan, konsentrasi awal larutan, dan pH awal larutan. Pada penelitian ini menggunakan limbah cair industri tahu dimana memiliki karakteristik keruh berwarna kuning muda keabu-abuan yang apabila dibiarkan akan berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Karakteristik awal limbah cair industri tahu yaitu untuk kadar TSS sebesar 301 mg/L, kadar COD sebesar 551,67 mg/L, dan kadar BOD sebesar 271 mg/L. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan metode elektrokoagulasi secara kontinyu menggunakan elektroda alumunium. Waktu proses elektrokoagulasi secara kontinyu selama 3 jam, dengan menggunakan volume bak penampungan sampel sebesar 50 liter. Variasi yang digunakan pada penelitian yaitu variasi waktu tinggal (25, 37.5, 75 menit) dan besar kuat arus (10, 20, 30 ampere). Waktu tinggal didapat dari variasi kecepatan aliran (40, 80, 120 ml/detik). Hasil penelitian pada kondisi optimum yaitu pada waktu tinggal yang semakin lama (75 menit) dan kuat arus yang semakin besar (30 ampere) sehingga dapat menurunkan kadar COD, TSS dan BOD secara berturut-turut yaitu 110,00; 278,00; 154.00 mg/L. Hasil penurunan kadar COD, TSS dan BOD berdasarkan baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012.
Penurunan Kadar COD, BOD dan TSS Limbah Cair Industri Tahu dengan Metode Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Menggunakan Elektroda Aluminium (Al) Naila Rahima Fawrin; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.411 KB)

Abstract

Minat konsumsi tahu di Indonesia sangat tinggi melebihi daging ayam dan daging sapi, hal ini menyebabkan semakin banyaknya produsen tahu di Indonesia. Namun, sebagian produsen belum menerapkan pengolahan limbah pada proses pembuatan tahu, sehingga limbah cair industri tahu saat ini sering mencemari lingkungan sekitar terutama sungai dan lingkungan sekitar industri tahu. Kasus tersebut menimbulkan banyaknya penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengolahan limbah industri tahu. Pada penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir pencemaran limbah cair industri tahu dan menciptakan alat pengolahan limbah untuk membantu produsen tahu dalam pengolahan limbah produknya. Metode yang digunakan adalah Elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen. Pada penelitian ini mengkaji metode elektrokoagulasi untuk pengolahan limbah cair industri tahu agar dapat menurunkan kadar COD, BOD dan TSS pada limbah cair tersebut. Proses elektrokoagulasi pada penelitian ini menggunakan elektroda aluminium (Al) dengan variasi luas permukaan sebesar 250 cm2, 280 cm2, 310 cm2 dan variasi tegangan sebesar 10 volt, 20 volt, 30 volt.