Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Korelasi Pengetahuan, Kebiasaan Sarapan, Asupan Protein, Zat Besi, Dan Status Gizi Dengan Status Anemia Pada Remaja Putri Di Sman 1 Weru Sukoharjo Muwakhidah Muwakhidah; Asri Arum Sari; Intan Nur Fauziyah; Nais Volum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.922 KB)

Abstract

Remaja putri menjadi tonggak awal untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Permasalahan gizi yang sering terjadi pada remaja putri adalah anemia gizi. Hal ini disebabkan faktor pola makan yang salah dan adanya penyakit infeksi. Disamping itu penyebab lain anemia gizi meliputi pengetahuan asupan protein zat besi, asam folat, vitamin C dll. Berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Sukoharjo tahun 2014 diketahui prevalensi anemia gizi pada remaja di Kecamatan Weru sebesar 48 %. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi pengetahuan tentang anemia, asupan protein dan zat besi, kebiasaan sarapan dan status gizi dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Weru Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional studi dengan menggunakan sampel 65 remaja putri di SMAN 1 Weru Sukoharjo. Variabel dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, asupan protein dan zat besi, status gizi dan status anemia. Pengetahuan tentang anemia diukur menggunakan kuesioner, asupan protein dan zat besi diukur menggunakan metode recall 24 jam selama 3 hari, dan status gizi menggunakan IMT/U. Kadar Hemoglobin diukur dengan metode cyanmethemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Remaja putri yang mengalami anemia sebesar 38,5 %. Remaja putri yang berstatus gizi kurus sebesar 13,8 % dan gemuk sebesar 7,7 %, Tidak mempunyai kebiasaan sarapan pagi sebesar 38,5 %, mempunyai pengetahuan tentang anemia kurang sebesar 63, 1 % dan yang mempunyai asupan protein dan zat besi kurang sebsar 93,8 % dan 98,5 %. Hasil uji statistik diketahui tidak ada hubungan antara asupan protein, zat besi, dan status gizi dengan status anemia remaja putri, Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pagi, pengetahuan tentang anemia dengan status anemia pada remaja putri. Bagi remaja putri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan guna memperbaiki pola makan sehari-hari.