Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MIDDLE AGE (45-59 TAHUN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG KOTA SEMARANG Estia Mukiwanti; Muwakhidah Muwakhidah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.339 KB)

Abstract

Hypertension is a non-communicable disease with the highest incidence compared to a combination of all other causes of death. Hypertension accounts for 6% of deaths worldwide. The prevalence of hypertension in Semarang was 49.1%, the greatest incidence in women and age group 45-65 years.Obesity indicators associated with hypertension include Body Mass Index and Hip Waist Ratio. The purpose of this research is to know the relation of Waist Circumference Ratio and Body Mass Index to blood pressure at middle age (45-59 years) in Polaman village of Semarang City. The research method used observational research with cross sectional approach. The subject of this research is the population of Polaman villagers aged 45-59 years. Sampling was done by total population and got 31 samples. Subjects who met the inclusion and exclusion criteria (direct interview results) measured blood pressure, waist circumference, hip circumference, weight and height. The data were tested statistically with Rank Spearman correlation. The result of research is as much as 90,9% have the ratioof Hip Waist Circumference high in woman and 77,8% have high hips Waist Ratio in man. Total Hip Waistage Ratios total high of 87.1%. As many as 74.2% have fatty Body Mass Index. Normal female systolic blood pressure was 63.6 and men were 55.6% while diastolic blood pressure for women and men was 59.1 and 55.6%, respectively. The result of bivariate variable of waist circle ratio with systolic blood pressure showed p value = 0,032; R = 0,386 whereas variable of Waist Hip Ratio with diastolic blood pressure value p = 0,003; R = 0,521. Variable Body Mass Index with systolic blood pressure p value = 0.583 and Body Mass Index with diastolic blood pressure p value = 0.703. The conclusion of research is that there is a relationship between Waist Circumference Ratio to systolic and diastolic blood pressure. There is no association between the Body Mass Index against systolic and diastolic blood pressure. Keywords: hypertension, waist hip ratio, BMI, blood pressure
Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media Audio Kinestetik (Senam dan Lagu Pesan Gizi Seimbang) terhadap Peningkatan Pengetahuan Gizi Seimbang pada Anak SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta Himaa Aliya; Muwakhidah Muwakhidah
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v10i2.5534

Abstract

SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta merupakan salah satu sekolah yang masuk dalam persentase pengetahuan kurang yaitu 59% siswa mempunyai pengetahuan kurang mengenai gizi seimbang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang adalah melalui pendidikan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media audio kinestetik terhadap peningkatan pengetahuan gizi seimbang pada anak SD Muhammadiyah 4 kandangsapi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment design dengan rencana one group pretest-posttest. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, jumlah sampel 47 responden. Media yang digunakan dalam penelitian ini berupa media audio kinestetik (senam dan lagu pesan gizi seimbang). Analisis data menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dan Uji Wilcoxon sign test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji Wilcoxon sign test mengenai pengetahuan gizi diperoleh nilai p = 0.001, artinya ada pengaruh pendidikan gizi dengan media audio kinestetik terhadap peningkatan pengetahuan siswa. Bagi pihak sekolah sebaiknya media audio kinestetik (senam dan lagu pesan gizi seimbang) dapat diterapkan oleh semua siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta pada saat melakukan senam pada hari jumat.
PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA BALITA USIA 7 – 24 BULAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MANTINGAN KABUPATEN NGAWI Arifah Saraswati; Muwakhidah Muwakhidah
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i1.7001

Abstract

ASI Eksklusif mempunyai manfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi. Selain itu juga bermanfaat bagi perkembangan mental dan emosional anak. Kandungan seng pada ASI diperlukan untuk tumbuh kembang seperti ketrampilan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Penelitian dilakukan di Puskesmas Mantingan dengan pertimbangan pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas Mantingan tahun 2015 masih rendah yaitu sebesar 64,7 %. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan motorik pada balita usia 7 – 24 bulan yang ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif di Puskesmas Mantingan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah responden penelitian yaitu 48 responden ASI Eksklusif dan 48 non ASI Eksklusif dengan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Data ASI Eksklusif diambil dengan menggunakan kuesioner, perkembangan motorik diperoleh menggunakan form KPSP yang dilakukan oleh bidan yang telah mengikuti pelatihan DDTK. Uji kenormalan data menggunakan Kolmogorov Smirnov Test dan uji perbedaan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik sesuai harapan 51,8 % pada balitas ASI Eksklusif dan 48,2 % pada balita non ASI Eksklusif. Perkembangan motorik meragukan 36,4 % pada balita ASI Eksklusif dan 63,6 % pada balita non ASI Eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan perkembangan motorik balita usia 7 – 24 bulan yang ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif di Puskesmas Mantingan (p = 0,039).
Effect of Nutrition Education with Video Media for Student Knowledge of Snack Selection in Muhammadiyah 10 Surakarta Junior High School Mery Anestya; Muwakhidah Muwakhidah
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.1.2024

Abstract

Adolescence need adequate energy intake to support their physical and psychology development, one of them was obtained for snack consumtion in school. Election of food snacks was influenced by student knowledge. There are 30% students who have bad knowlegde. Aim of this research is for knowing effect nutritional education using video media for student knowledge of snack selection in Muhammadiyah 10 Surakarta Junior High School. This research using quasy eksperiment design with one grup pretest-posttest. Taking of sample using proportionate random sampling with total sample are 44 students. In this research using video media. Data analysis using Kolmogorov smirnov and Paired sample T-Test. Based on data analysis using Paired sample T-Test got result p = 0.000 it shows p 0.005 so H0 is refused it means there is any effect after giving nutrition education using video media. Mean score of students after giving nutrition education increase from 75,6 become 87. The conclusion is any effect nutrition education using video media for student knowledge in Muhammadiyah 10 Surakarta Junior High School.
PERBEDAAN ASUPAN LEMAK DAN KEBIASAAN OLAHRAGA PADA SISWA DENGAN STATUS GIZI OVERWEIGHT DAN NON-OVERWEIGHT Della Ardyana; Muwakhidah Muwakhidah; Wahyuni Wahyuni
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i2.1345

Abstract

ABSTRACT The accumulation of fat in the body with lack of physical activity will lead to overweight. This study aims to determine the differences of fat intake and exercise habits between overweight and non-overweight 82 students class X and XI at SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. This study was an observational study with cross sectional approach. Data collected include fat intake, exercise habits and nutritional status of overweight and non-overweight of students. Fat intake was measured using food recall form for 7 consecutive days. Exercise habits taken using a questionnaire of exercise habits. Total sample were 41 overweight and 41 non-overweight  students. Analysis of data using Independent T-test and Mann Whitney. The results showed that fat intake of overweight subjects categorized enough (56.1%) there are 23 subjects. Overweight subjects had less exercise during the week  which was 75.6%. Non-overweight subjects more of fat intake that categorized enough (<25%) which was 70,7% (29 subjects). Non-overweight subjects had good exercise during the week  which was 56.1% which was 23 subjects. There were no differences in fat intake between overweight and non-overweight students (p=0,227). There was a difference of exercise habits between overweight and non-overweight students at SMK Muhammadiyah 2 Surakarta (p = 0.001; OR=3.961). Lack of exercise can increase the risk factor of overweight nutritional status by 3,961 times compared to good exercise subjects. Keywords: fat intake, exercise habits, nutritional status, students, overweight. ABSTRAK Penumpukan lemak dalam tubuh dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap status gizi overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan lemak dan kebiasaan olahraga pada 82 siswa kelas X dan XI dengan status gizi di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang dikumpulkan meliputi asupan lemak, kebiasaan olahraga dan status gizi. Asupan lemak diukur dengan menggunakan form food recall 24 jam selama 7 hari. Kebiasaan olahraga diambil dengan menggunakan kuesioner kebiasaan olahraga. Jumlah sampel penelitian sebesar 41 siswa overweight dan 41 siswa non-overweight. Analisis data menggunakan uji beda yaitu Independent T-Test dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan asupan lemak subjek overweight termasuk kedalam kategori cukup (<25%) sebesar 56,1% yaitu 23 subjek. Subjek overweight banyak yang kurang olah raga rata-rata selama seminggu sebesar 75,6%. Subjek non-overweight lebih banyak mengkonsumsi asupan lemak dalam kategori yang cukup (<25%) yaitu 70,7% sebanyak 29 subjek. Subjek non-overweight lebih banyak yang sudah baik dalam melakukan olah raga selama seminggu yaitu 56,1% sebanyak 23 subjek. Tidak ada perbedaan asupan lemak pada siswa dengan status gizi overweight dan non-overweight (p=0,227). Ada perbedaan kebiasaan olah raga pada siswa dengan status gizi overweight dan non-overweight (p=0,001;OR=3.961). Kurangnya olahraga dapat meningkatkan faktor risiko status gizi overweight sebesar 3.961 kali dibandingkan dengan subjek yang olahraganya baik. Kata Kunci : asupan lemak, kebiasaan olahraga, status gizi, siswa, overweight.
Consumption of Cariogenic Food and Nutritional Status of Children in PAUD Ummu Aiman Kartasura Sukoharjo Nurul afifa; Muwakhidah Muwakhidah
Journal of Nutraceuticals and Herbal Medicine Vol 3, No 1 (2020): JNHM 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jnhm.v3i1.6432

Abstract

The state of infection and food intake is a direct factor affecting nutritional status. The frequency of children consuming cariogenic foods that generally contain many carbohydrates can certainly affect the child's nutritional intake. If it happens for a long time and is not offset by variations of nutritious food, then the child will deficiency other macronutrients and micronutrients. Based on a preliminary survey conducted in PAUD UMMU AIMAN Kartasura Sukoharjo, known 3% of children had more nutrition, 10% had undernutrition, and 87% were normal. The objective of this was study to know the relationship between cariogenic food consumption with nutritional status in children aged 3-5 years in PAUD UMMU AIMAN Kartasura Sukoharjo. The method of this study was an observational study with a cross-sectional study design. The frequency data of cariogenic food consumption was obtained by using a food frequency (FFQ), nutritional status data was obtained by using direct measurement of height and weight of the student. Data were analyzed using Fisher's Exact Test. The result was 52.8% of respondents had low cariogenic food consumption levels, and 47.2% had high levels of dietary cariogenic consumption. That as many as 13.9% of respondents have abnormal nutritional status, while 86.1% have normal nutritional status. There was a correlation between consumption of cariogenic food and nutritional status (p = 0.016).
The Influence of Zinc (Zn) Intake with Stunting Toddlers in Surakarta Artia Happy Aprilitasari; Muwakhidah Muwakhidah
Journal of Nutraceuticals and Herbal Medicine Vol 3, No 1 (2020): JNHM 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jnhm.v3i1.6431

Abstract

Stunted growth of toddlers is caused by the disturbance in the content, lack of micronutrients, less energy intake, and infectious diseases that are caused by stunting in children aged under five years old. Preliminary study results were conducted in the city of Surakarta the highest stunting prevalence in the work area Puskesmas Penumping. Based on data of weighing results in February 2016, the highest prevalence was in Kelurahan Panularan with very short children aged 12-36 months old as many as 22 (12.71%) toddlers and short toddlers as many as 29 (16.76%) toddlers. The purpose of this research is to know the intake of zinc and calcium in stunting toddlers in Surakarta City. The results of this quantitative study using a cross-sectional approach with the number of respondents 71 toddlers obtained by proportional random sampling technique. The data of food intake was obtained through 24-hour recall interviews for three consecutive days and nutritional status data was obtained from measurement of height and weighing children. Data analysis using Independent T-Test. From the result of research known that zinc (Zn) toddler stunting and non-stunting averaging 181,43 ± 197. According to the results of a bivariate analysis, there was no difference in zinc intake with stunting and non-stunting events in children aged 12-36 months (p = 0.223).
Peningkatan Ketrampilan Pengelola Kantin melalui Pelatihan Pembuatan Makanan Jajanan Sehat di SD Tiyaran 1 dan 3 Sukoharjo Endang Nur Widiyaningsih; M Muwakhidah; Eni Purwani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2259.163 KB)

Abstract

Semakin banyak jenis jajanan di sekolah akan tetapipihak sekolah masih memiliki keterbatasan melakukan pengawasanmakanan jajanan yang beredar di lingkungan sekolah. Keadaan inijuga terjadi di SDN Tiyaran 1 dan 3, dimana sekolah belum memilikikemampuan untuk memproteksi siswanya terhadap jajanan yang tidakaman. Salah satu sarana untuk memenuhi makanan jajanan bagi anaksekolah yaitu kantin sehingga perlu diperhatikan pengetahuan danketrampilan pengelola kantin.Tujuan: Pengelola kantin memilikipemahaman tentang jajanan dan bisa membuat jajanan yang sehatsehingga mampu menyediakan jenis-jenis jajanan yang sehat untukdikonsumsi siswa di sekolah. Metode :Pelaksanaan kegiatan di SDTiyaran 3 Sukoharjo.Edukasi kepada pengelola kantin tentangmakanan jajanan yang sehat dan diberikan contoh-contoh makananjajanan yang sehat. Demonstrasi pembuatan tahu bakso, jamur krispidan es kucir buah dan tutorial perhitungan biaya produksi sertakeuntungan penjualan. Setelah mengikuti demonstrasi dan tutorialpengelola kantin melakukan praktek pembuatan makanan jajanansehat. Hasil : Semua pengelola kantin bisa mempraktekkan pembuatanmakanan jajanan yang sehat.
Korelasi Pengetahuan, Kebiasaan Sarapan, Asupan Protein, Zat Besi, Dan Status Gizi Dengan Status Anemia Pada Remaja Putri Di Sman 1 Weru Sukoharjo Muwakhidah Muwakhidah; Asri Arum Sari; Intan Nur Fauziyah; Nais Volum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.922 KB)

Abstract

Remaja putri menjadi tonggak awal untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Permasalahan gizi yang sering terjadi pada remaja putri adalah anemia gizi. Hal ini disebabkan faktor pola makan yang salah dan adanya penyakit infeksi. Disamping itu penyebab lain anemia gizi meliputi pengetahuan asupan protein zat besi, asam folat, vitamin C dll. Berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Sukoharjo tahun 2014 diketahui prevalensi anemia gizi pada remaja di Kecamatan Weru sebesar 48 %. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi pengetahuan tentang anemia, asupan protein dan zat besi, kebiasaan sarapan dan status gizi dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Weru Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional studi dengan menggunakan sampel 65 remaja putri di SMAN 1 Weru Sukoharjo. Variabel dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, asupan protein dan zat besi, status gizi dan status anemia. Pengetahuan tentang anemia diukur menggunakan kuesioner, asupan protein dan zat besi diukur menggunakan metode recall 24 jam selama 3 hari, dan status gizi menggunakan IMT/U. Kadar Hemoglobin diukur dengan metode cyanmethemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Remaja putri yang mengalami anemia sebesar 38,5 %. Remaja putri yang berstatus gizi kurus sebesar 13,8 % dan gemuk sebesar 7,7 %, Tidak mempunyai kebiasaan sarapan pagi sebesar 38,5 %, mempunyai pengetahuan tentang anemia kurang sebesar 63, 1 % dan yang mempunyai asupan protein dan zat besi kurang sebsar 93,8 % dan 98,5 %. Hasil uji statistik diketahui tidak ada hubungan antara asupan protein, zat besi, dan status gizi dengan status anemia remaja putri, Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pagi, pengetahuan tentang anemia dengan status anemia pada remaja putri. Bagi remaja putri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan guna memperbaiki pola makan sehari-hari.
Efekvitas Pendidikan Dengan Media Boklet, Leaflet Dan Poster Terhadap Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri M Muwakhidah; Fadzilla Dzurrul Fatih; Teguh Primadani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.138 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan tahap pertumbuhan dan pekembangan yang penting dalam siklus kehidupan. Remaja putri adalah kelompok yang rentan dengan masalah anemia gizi. Faktor yang mempengaruhi anemia gizi diantaranya adalah pengetahuan tentang anemia yang masih rendah, pola makan dan gaya hidup yang kurang baik. Media pendidikan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan tentang anemia remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas media booklet, poster dan leaflet terhadap pengetahuan tentang anemia pada remaja putri . Metode penelitian menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan pre test-post test design. Penelitian terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan menggunakan media booklet ,poster dan leaflet serta kelompok kontrol hanya metode ceramah tanpa media.Total Sampel yang digunakan dalam penelitian 158 remaja putri. Penelitian dilakukan di SMK 1.2,3 dan 4 Sukoharjo. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskall Wallis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan remaja putri meningkat setelah dilakukan pendidikan dengan semua media dan tanpa media.pada kelompok yang diberikan media poster meningkat 11,9, pada media leaflet 9,7, media booklet 24,7, dan kelompok tanpa media meningkat 11,2. Media booklet memberikan skor nilai dengan kategori baik lebih tinggi dibandingkan dengan media poster, leaflet dan tanpa media yaitu sebesar 87,5 % sedangkan terendah yaitu media leaflet sebesar 30,8 %. Hasil Uji statistik menunjukkan ada perbedaan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri setelah pendidikan dengan media booklet, leaflet dan poster dengan nilai p sebesar 0,000. Efektivitas media booklet lebih tinggi dibandingkan dengan media poster, leaflet dan tanpa media dalam meningkatkan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri.