Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Literatur: Perawatan Luka Bakar Grade II dengan Delima (Pomegranate) Dinda Ria Supia; Wachidah Yuniartika
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Mahasiswa Student Paper
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.393 KB)

Abstract

Kejadian luka bakar menyebabkan mortalitas dan morbiditas lebih dari 90 %. Menurut World Health Organization (WHO) kurang lebih 265.000 kematian pertahun diseluruh dunia, dan 70 % merupakan wanita. American Burn Association (ABA) terdapat 486.000 kasus luka bakar sebanyak 3.240 kematian pertahun akibat kontak dengan listrik, zat kimia, benda panas. RSCM tahun 2011 sampai 2012 total luka bakar 303 pasien, RSU Sanglah Denpasar 154 pasien. Pemberian antibiotik yang tidak sesuai aturan pakai dapat menyebabkan terjadinya resistensi. Pada kejadian infeksi luka bakar dalam hal ini perlu penggunaan terapi alami yang dapat mengurangi resiko terjadinya resistensi dan dapat mempercepat penyembuhan luka bakar grade II. Tujuan penulisan ini untuk mengidentifikasi efektifitas kulit buah delima dalam perawatan luka bakar grade II. Metode yang digunakan dengan pencarian database eletronik sciencedirect, google scholer, elsevier dan batas pencarian 2015 sampai 2020 dengan kata kunci luka bakar, grade II, dan kulit delima. Hasil analisa dari 5 jurnal yang dilakukan pada studi ini. Didapatkan hasil pemberian ekstrak delima dapat mempersingkat waktu penyembuhan luka bakar pada tikus, pemberian ekstrak kulit delima secara topikal pada luka bakar dapat menghambat kolonisasi bakteri resistensi (MRSA) dibandingkan dengan penggunaan mupirocin saja, pemberian formulasi hydrogel topikal mengandung silikinin yang terdapat pada delima dapat mencegah terjadinya antiinflamasi pada luka yang terdapat pada tikus, kulit delima memiliki efek penyembuhan luka dan dapat mempercepat penutupan luka dan epitelisasi, dan pemberian krim ekstrak etanolik 2 delima merah 20% dapat menghambat terjadinya penurunan jumlah kolagen pada dermis kulit mencit yang terpapar ultraviolet. Kesimpulan dari semua studi melaporkan efektivitas kulit delima yang digunakan dengan sediaan krim, hydrogel, maupun ekstrak topikal dapat mempercepat penyembuhan luka bakar, mempercepat terjadinya epitelisasi, mampu mencegah dan menghambat MRSA. Penggunaan delima dalam bentuk sediaan ekstrak topical dapat dilakukan di Indonesia karena mudah dibuat dan bahan pembuatannya mudah didapatkan.