Salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, membatasi penularan serta penyebaran penyakit, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan HIV/AIDS adalah dengan terapi antiretroviral, yang salah satu keberhasilannya dinilai dari perbaikan imunologis dan diketahui bahwa cluster of differentiation 4 (CD4) sebagai penanda status kesehatan sistem imun, maka pemeriksaan CD4 dapat digunakan untuk menentukan pasien yang memerlukan pengobatan profilaksis infeksi oportunistik (IO) dan terapi antiretroviral. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 pada pasien HIV/AIDS yang diterapi antiretroviral. Penelitian ini menggunakan desain penelitian literature review atau kajian literatur. Sumber penelitian diambil dari beberapa database dengan kata kunci “("increase CD4" AND "decrease CD4" AND "hiv" OR "human immunodeficiency virus" AND "acquired immunodeficiency syndrome" AND "antiretroviral")”. Dari 612 artikel, terdapat 8 artikel yang sesuai dengan kriteria retriksi. Dari beberapa artikel tersebut didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi angka CD4 adalah jenis kelamin, usia, stadium klinis, jumlah CD4 awal, kepatuhan dalam terapi antiretroviral (yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dukungan sosial, tingkat pendidikan, penggunaan ponsel, jenis kelamin, waktu kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan, faktor ekonomi), jumlah viral load, ada tidaknya koinfeksi tuberkulosis (TB), dan infeksi hepatitis C (HCV). Faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 pada pasien HIV/AIDS yang diterapi antiretroviral adalah jenis kelamin,, usia, stadium klinis, kepatuhan pasien dalam terapi antiretroviral, jumlah CD4 awal, jumlah viral load, dan ada tidaknya infeksi oportunistik (TB, HCV).