Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Kadar Bilirubin pada Bayi Normal dan Bayi Prematur yang Mengalami Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Moewardi Adnan Faris Naufal; Adelia Rahmayanti; Anisa Asri Pratiwi; Wina Rohmadhani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.817 KB)

Abstract

Perbandingan Kadar Bilirubin pada Bayi Normal dan Bayi Prematur yang Mengalami Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Latar Belakang: Bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin yang dianggap sebagai penanda kelainan pada hati dan darah. Produksi bilirubin pada bayi baru lahir dua kali lipat dari pada orang dewasa, yaitu sekitar 8,5 ± 2,3 mg/kg berat badan per hari. Hiperbilirubinemia adalah kondisi dimana sklera dan kulit menguning disebabkan oleh kadar bilirubin total yang melebihi 5 mg/dL. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar bilirubin pada bayi normal dan prematur yang mengalami hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019. Metode Penelitian: Cross-sectional study dilakukan pada 77 bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019. Data di analisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov dan uji beda Mann-Whitney. Hasil: Hasil dari uji Kolmogorov-smirnov adalah p = 0.000 yang berarti data berdistribusi tidak normal dan hasil dari uji beda Mann-whitney adalah p = 0.019 yang berarti hipotesis alternatif diterima. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar bilirubin pada bayi normal dan bayi prematur yang mengalami hiperbilirubinemia di Rumah Sakit
Hubungan Kelahiran Bayi Premature Dengan Kondisi Hyperbilirubinemia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Adnan Faris Naufal; Wina Rohmadhani; Anisa Asri Pratiwi; Adelia Rahmayanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.634 KB)

Abstract

Kelahiran prematur adalah penyebab umum kematian sebesar 70% pada bayi baru lahir, dan mungkin disebabkan oleh banyak faktor lainnya seperti 50% dari komplikasi neurologis jangka panjang pada bayi baru lahir. Hyperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada bayi baru lahir yang belum cukup umur atau sering disebut juga prematur. Dampak dari hyperbilirubinemia akan berpengaruh pada aspek tumbuh kembang seorang anak seperti kerusakan sel otak dan kerusakan saraf terutama saraf auditori yang memengaruhi pendengaran. Mengetahui adanya hubungan kelahiran bayi yang terlahir prematur dengan kondisi hyperbilirubinemia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi Surakarta pada tahun 2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Jumlah sample sebanyak 79 bayi. Menggunakan uji normalitas kolmogorov-smirnov dan uji kolerasi sperman rho. Hasil dari uji normalitas p = 0,000. Hasil uji kolerasi sperman rho didapat nilai p = 0,018 dan nilai kolerasi r = 0,259. Berdasarkan dari kajian data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara bayi yang terlahir prematur dengan kasus hyperbilirubinemia.
The Effect of Combination of Core Stability Training and Lower Extremity Strength Training on Static Standing Balance Ability in a Child with Down Syndrome Adelia Rahmayanti; Farid Rahman; Intan Herlinawati
Journal of Advanced Multidisciplinary Research Vol 3, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jamr.3.2.71-78

Abstract

Balance is the ability to stay in one position with good control. Children with a diagnosis of Down syndrome usually have decreased muscle tone (hypotonia) or muscle weakness, so that their balance is disturbed and they are more prone to falling when standing. Core stability and lower extremity strength exercise are expected to improve the ability of static standing balance in children with a diagnosis of Down syndrome. The aim of the study is to determine the effect of giving a combination of core stability and lower extremity strength exercises on the static standing balance ability in children with Down syndrome. This study uses a single subject research on a child with a diagnosis of Down syndrome who is given core stability and lower extremity strength exercise for 4 weeks to improve the ability of static standing balance. The ability of static standing balance in this study was measured using Gross Motor Function Measure (GMFM). Measurements were taken before exercise was given (A1), follow-up (B) and final evaluation (A2). After being given exercise twice for four weeks, there was no increase in the GMFM score, so it was concluded that there was no increase in the ability of static standing balance in children with Down syndrome in this study. In conclusions, giving core stability exercise and lower extremity strength exercise twice for four weeks is considered not to be able to improve the ability of static standing balance in children with Down syndrome.