Pendahuluan : Kanker servik merupakan penyebab kematian utama kanker wanita di dunia. Penyakit ini menempati urutan ke-10 dunia dengan 569.847 orang penderita dan angka rata-rata kematian sebesar 3,3%, sehingga termasuk kelompok penyakit yang mematikan. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker ini karena para ibu sering enggan memeriksakan diri, disebabkan masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta ketiadaan biaya. Pap smear dapat mendeteksi kanker serviks dengan hasil yang akurat mencapai 90% dan spesifitas 90%-95%. Namun, cakupan deteksi dini kanker ini di Indonesia, masih sangat rendah yaitu sekitar 5%. Tujuan : menganalisis pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang papsmear sebagai deteksi dini kanker servik. Metode : Desain penelitian cross sectional, dengan tehnik purposive sampling memperoleh sebanyak 148 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Sebanyak 66,2% keluarga responden berpendapatan tinggi. Uji Chi-square mendapatkan nilai Odds Ratio sebesar 2.130 dengan nilai p-value 0.044. Hasil analisis bivariat tentang pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap sikap tentang pap smear sebagai upaya deteksi dini kanker serviks, didapatkan nilai Chi-square hitung Odds Ratio (OR) sebesar 0.359 dengan nilai p-value 0.023. Uji regresi logistik pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap pengetahuan didapatkan OR sebesar 0.526 dengan nilai p-value sebesar 0.033. Nilai OR pendapatan keluarga 2.068, maka apabila pendapatan keluarga meningkat, maka sikap responden tentang pap smear akan meningkat 2.068 kali lipat dibandingkan tingkat pendapatan rendah yang secara statistik signifikan (p-value 0.000). Kesimpulan: Terdapat pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pap smear.