Claim Missing Document
Check
Articles

KORELASI PENDAPATAN KELUARGA DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Faricha Kurnia Illahi; Yusuf Alam Romadhon; Yuni Prastyo Kurniati; Tri Agustina
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2020): Herb-Medicine Journal Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i3.7677

Abstract

Exclusive breastfeeding based on Government Regulation Number 33 of 2012 concerning Exclusive Breastfeeding isbreast milk that is given to babies from birth for six months, without adding and or replacing with other food ordrinks. Coverage of infants gets exclusive breastfeeding nationally at 61.33%. This figure has exceeded the 2017Strategic Plan target of 44%. The percentage of exclusive breastfeeding for infants 0-6 months in Central Java in2017 was 54.4%. Coverage of exclusive breastfeeding in Sukoharjo Regency is 60.36%.Thepurpose of this researchaims to determine whether there is a correlation between the level of family income and level of mother education ofexcluxive breastfeeding. This research use analytic observational design with cross sectional approach. Thepopulation in this study are mothers who have children more than six month in the working area of Gatak SukoharjoPublic Health Center. Sampling technique in this research using cluster random sampling technique. LogisticRegression test data obtained significance of family income level equal to 0.034 and mother education level equal to0.004.The limitation of this study is to collect data on the level of family income based only on interviews withoutany supporting questionnaireBased on these results indicate the correlation of family income level and mothereducation level of excluxive breastfeeding.
Karsinoma Sel Skuamous In Situ dari Kista Epidermoid Kavum Uterus Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2776.485 KB)

Abstract

Kelainan kistik pada organ pelvis wanita seringterjadi. Paling banyak kelainan ini berasal dari ovarium, dengangambaran yang sangat bervariasi, mulai dari kista fungsional hinggasuatu malignant. Kista epidermoid biasanya berlokasi pada daerahkulit sekitar wajah dan leher, sangat jarang ditemukan pada uterus.Perubahan keganasan pada kista epidermoid sendiri, hanya sekitar2,2% dengan jenis yang tersering adalah karsinoma selskuamous.Tujuan : Melaporkan kasus yang sangat jarang tentangkarsinoma sel skuamous in situ yang tumbuh dari kista epidermoidkavum uterus. Metode : Pelaporan kasus ini menggunakan pendekatanstudi pustaka ditinjau dari bidang Patologi Anatomi. Hasil : Seorangwanita usia 74 tahun, multipara, datang dengan diagnosa klinikkistoma ovarii. Durante operasi didapatkan uterus berbentuk kistikberisi masa keratin dan cairan mukous. Pada pemeriksaanhistopatologi tampak uterus dengan kavum dilapisi epitel skuamouskompleks. Rongga kavum berisi masa keratin disertai fokuskarsinoma in situ. Pada dinding uterus terdapat atrofi endometriumdan penipisan serabut myometrium. Sedangkan komponen ovariumdan tuba falopii dalam batas normal. Kesimpulan : Kista epidermoiduteri ini merupakan komplikasi dari inflamasi kronik endoserviks yangmeluas ke endometrium dengan epitel pelapisnya mengalamiperubahan keganasan.
Neurothekeoma: Tumor Neuronal Kulit Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2691.019 KB)

Abstract

Neurothekeoma, (Dermal Nerve Sheath Mixoma),merupakan tumor kulit yang tidak jelas histogenesisnya dan jarangterjadi. Tumor ini biasanya muncul pada ekstremitas atas, regiokepala dan leher.Neurothekeoma sering keliru secara klinis denganepidermal inclusion cysts, intradermal nevi, lipomas, pilomatrixomas,atau dermatofibroma.Tujuan: Melaporkan kasus tentang Neurothekeomayang jarang dimasukkan sebagai diagnosa banding oleh klinisisehingga sering miss diagnosed dengan tumor kulit lainnya. Metode:Pelaporan kasus ini menggunakan pendekatan studi pustaka ditinjaudari bidang Patologi Anatomi.Hasil:Perempuan, 22 tahun dengankeluhan benjolan pada punggung sebelah kiri dengan suspek softtissue tumor. Pemeriksaan makroskopik berupa jaringan berkulitukuran 3 x 1,5 x 2 cm, warna kecoklatan,kenyal. Sedangkanmikroskopik mendapatkan kelompok sel tumor membentuk strukturmultilobular dengan inti sel bulat, oval, spindle hingga stellate,pleomorfik, normokromatin, terapung dalam massa mucin,diantaranya terdapat gambaran plexiform,. Kemudin dilakukanpemeriksaan imunohistokimia dengan hasil S100 dan CK negatif.Hasilini menguatkan diagnosis bahwa sediaan pasien tersebut sesuaidengan Neurothekeoma tipe “cellular”.Kesimpulan :Benjolan padapunggung perempuan, 22 tahun dengan suspek soft tisue tumor.Berdasarkan gambaran makroskopis,mikroskopis, dan imunohistokimia,diagnosis pasien ini sesuai dengan neurothekeoma tipe“cellular”.
KASUS JARANG : MELANOMA MALIGNA DENGAN STRUKTUR MIRIP LIMFOMA PADA RECTUM Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.748 KB)

Abstract

Latar Belakang : Melanoma adalah tumor ganas berasal dari melanosit dan dapat menginvasi area disekitarnya. Asal tumor paling banyak dari kulit, diikuti oral, mukosa anogenital, esophagus, meningen dan mata. Exposure sinar matahari berperan dalam perkembangan malignansinya. Lokasi terbanyak pada laki-laki adalah tubuh atas bagian belakang. Tujuan: Melaporkan kasus yang sangat jarang tentang melanoma maligna dengan struktur mirip limfoma yang menyerang pada rektum. Metode : Pelaporan kasus ini menggunakan pendekatan studi pustaka ditinjau dari bidang Patologi Anatomi. Hasil:laki-laki, 58 tahun, mengeluh sakit disertai keluarnya darah saat buang air besar. Dokter bedah mencurigainya sebagai tumor ganas recti. Biopsi rectum menampakkan kelompok sel ganas membentuk struktur kelenjar sebanyak 50%. Sesudahnya dilakukan operasi pengambilan rectum dan KGB Parailiaca sinistra. Masa memperlihatkan gambaran kelompok sel dengan inti pleiomorfik, hiperkromatik, nukleoli prominen, mitosis abnormal ditemukan. Tampak reed Sternberg-like, dan popcorn-like cells. Gambaran ini mencurigakan sebagai Hodgkin Lymphoma. Pemeriksaan LCA dan CK20 ternyata negatif, sedangkan vimentin, S-100 dan pengecatan Fontana Masson hasil positif. Kasus ini disimpulkan sebagai Melanoma maligna Rectum. Ringkasan : Rectum, lokasi yang jarang untuk melanoma maligna. Pada kasus ini morfologi sel mirip dengan lymphoma maligna. Diperlukan pemeriksaan imunohistokimia pada kasus melanoma maligna di lokasi yang tidak biasa
EKSPLORASI SUMSUM TULANG PADA KASUS FEVER OF UNKNOWN ORIGIN (FUO) Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.253 KB)

Abstract

Pendahuluan : Demam yang tidak diketahui sebabnya atau dikenal dengan fever of unknown origin merupakan masalah menarik dalam kedokteran klinis, karena tidak ada rekomendasi standar dalam pendekatan diagnosisnya. Pemeriksaan sumsum tulang sendiri hanya dilakukan pada kasus keganasan hematologi dan kelainan granulomatous. Insidensi granuloma pada sumsum tulang sendiri sangatlah jarang, hanya sekitar 0,38-2,2%. Tujuan: Melaporkan kasus sulit tentang penegakan diagnosis demam yang tak jelas. Metode : Pelaporan kasus ini menggunakan pendekatan studi pustaka ditinjau dari bidang Patologi Anatomi. Hasil : laki-laki, 60 tahun dengan panas badan naik turun selama 2 bulan, disertai batuk, nyeri sendi lutut dan tulang belakang. Riwayat kontak penderita tuberkulosis negatif. Radiologi kesan kardiomegali. Laboratorium: anemia, leukopeni. Klinis mendiagnosis suspek multiple myeloma. Biopsi sumsum tulang : normoseluler, tuberkel, sel epitheloid histiosit dan datia langhans. Terdapat sel blast < 10%, dan megakariosit atypik serta positif pada pengecatan Ziehl-Nielsen. Kesimpulan histopatologi myelitis tuberculosis. Ulangan radiologi menemukan tuberkulosis milier. Ringkasan : Differential diagnosis tuberkulosis pulmonal atau extra pulmonal harus dipikirkan pada kasus demam tak jelas seperti ini. Biopsi memiliki nilai sensitif tinggi sebagai deteksi. Evaluasi klinis yang baik ditambah pemeriksaan radiologis dan histopatologis dapat menegakkan diagnosis dengan tepat, sehingga terapi bisa dilakukan lebih dini.
Fenotipe Estrogen Reseptor Berdasarkan Usia dan Pekerjaan Pada Kanker Payudara Invasif Yuni Prastyo Kurniati; Ilmin Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.153 KB)

Abstract

Pendahuluan: Kanker payudara Invasif tipe NST merupakan jenis yang paling banyak ditemukan. Faktor pekerjaan dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker payudara, diantaranya adalah buruh dan,petani. Immunohistokimia adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan klasifikasi molekuler kanker payudara. Tujuan: Mengetahui hubungan usia dan pekerjaan dengan fenotipe ER pada pasien kanker payudara invasif. Metode: penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel dari semua rekam medis pasien kanker payudara tipe NST dengan hasil imunohistokimia ER. Tehnik Purposive Sampling mendapatkan 61 sampel dengan menggunakan analisis data Chi-Square. Hasil: IHC ER terbanyak negatif, sebanyak 54,1%. Usia responden terbanyak berada pada level Post-menopouse (69,0%). Distribusi pekerjaan terbanyak adalah jenis pekerjaan mungkin berisiko (65,7%). Terdapat hubungan antara usia dengan status IHC ER dan terdapat hubungan pekerjaan dengan satus IHC ER, masing-masing dengan nilai p sama yakni 0.001. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan pekerjaan dengan fenotipe molekuler ER pada kanker payudara invasif tipe NST.
Kasus spesial : Osteosarcoma dengan Abses Multiple yang Mirip Tuberkulosis Ekstraparu Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.781 KB)

Abstract

Pendahuluan : Tuberkulosis tulang dan persendian (TB ekstrapulmonari) merupakan penyakit yang lama ada. Kejadiannya meningkat seiring dengan maraknya epidemi AIDS. Di Asia insidensinya berkisar 15-20%.. Kelainan ini harus dibedakan dengan tumor primer maupun metastasis. Osteosarcoma adalah tumor ganas yang berasal dari komponen mesenkimal, bersifat primer, merupakan keganasan intramedular high grade. Tujuan: Melaporkan kasus spesial tentang manajemen diagnosis pada massa tulang disertai abses yang sangat luas. Metode :Pelaporan kasus ini menggunakan pendekatan studi pustaka ditinjau dari bidang Patologi Anatomi. Hasil :Wanita, 36 tahun, mengeluh benjolan pada lutut kirinya yang membesar 4 bulan ini. Radiologi menemukan lesi litik, fraktur patologis distal femur dan dekstruksi luas disertai abses yang luas pula. Hal ini dikonfirmasi sebagai infeksi kronik mencurigakan TB. Klinisi masih mencurigainya sebagai keganasan. Perbedaan yang mendasar, bagaimana penanganan dan prognosis dua kelainan ini menjadi dasar diagnosa definitif harus dipastikan lewat hasil Patologi anatomi. Mikroskopis memperlihatkan kelompok sel malignant tersusun padat dengan inti sel pleomorfik, hiperkromatik, berkromatin kasar dan matriks osteoid dapat ditemukan. Kesimpulan: Sesuai dengan Osteosarcoma. Kepentingan kasus ini dilaporkan adalah perlu perhatian khusus terhadap kelainan dengan abses yang sangat luas. Difffrensial diagnosa adanya keganasan tetap perlu dikaji lebih mendalam mengunakan pemeriksaan Histopatologi.
Tumor Payudara yang langka; ‘Hemangioma Cavernosum’ Yuni Prastyo Kurniati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.3 KB)

Abstract

Pendahuluan : Peringkat kanker di Indonesia menempati urutan ke-delapan di Asia Tenggara. Tahun 2018, Riskesdas menunjukkan temuan adanya peningkatan menjadi 1,79 per 1000 penduduk. Tumorpayudara dapat berasal dari stroma interlobular dan intralobular.Stroma interlobular terdiri atas jaringan pengikat dan jaringan lemak.Tumor yang berasal dari kedua jaringan tersebut dimasukkan sebagaitumor mesenkim. Kebanyakan tumor payudara berasal dari jaringanepitel (intralobular) seperti Fibroadenoma Mamae. Tumor mesenkimsangat jarang ditemukan.. Hemangioma sendiri merupakan tumor jinak yang berasal dari vascular dan sering mengenai bayi serta anak-anak. Regio yang sering terkena adalah tulang belakang, daerah craniofacial dan tulang panjang. Pada banyak kasus, kelainan ini takteraba dan ditemukan saat pemeriksaan mammografi. Studi mengenaiHemangioma mammae ini masih sangat jarang, sehingga sedikitsekali informasi tentangnya. Tujuan: Melaporkan kasus langkatentang tumor jinak payudara jenis vascular. Metode :Pelaporankasus ini menggunakan pendekatan studi pustaka ditinjau dari bidangPatologi Anatomi. Hasil :Wanita, 32 tahun, mengeluh benjolan padapayudara kanan, tumbuh cepat hingga sebesar bola sepak, terfiksir,dengan konsistensi kenyal padat. Dokter bedah mencurigainyasebagai Tumor phyllodes. Pemeriksaan mikroskopis payudara kanandidapatkan massa tumor terdiri atas proliferasi vascular, besar –kecil,sebagian besar lumen berdilatasi dengan dinding masih berlapiskansel endotel selapis. Kesimpulan: Tumor payudara jinak jenisHemangioma Cavernosum. Kasus ini memperbanyak pengetahuantentang Tumor mesenkim payudara jenis vascular yang langka.
Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian Ruptur Perineum: Sebuah Systematic Review Valda Yulia Annisa; Yuni Prastyo Kurniati; Ratih Pramuningtyas; Supanji Raharja
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.949 KB)

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang dapat terjadi secara spontan ataupun terencana dengan alat disebut tindakan episiotomi. Ruptur perineum lebih sering terjadi pada wanita primipara karena perineum yang masih utuh, belum pernah dilewati oleh kepala bayi ataupun perineum kaku. Kejadian ruptur perineum dapat dicegah dengan melakukan pijat perineum yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan menjaga elastisitas otot perineum sehingga persalinan menjadi lebih mudah. Untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap kejadian ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan systematic review mengambil sumber dari database online yakni PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, Garuda, dan Research Gate menggunakan kata kunci (“perineal massage”) AND (“rupture perineum” OR “trauma perineum” OR “perineal tears” OR “laceration perineum”). Data dalam penelitian dianalisis secara naratif dengan ekstraksi data yang memuat: nama penulis, tahun, judul, desain penelitian, sampel, dan hasil dengan limitasi waktu pencarian 2015-2020. Screening artikel menggunakan metode PRISMA, dari 609 artikel didapatkan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria restriksi. Penelitian melibatkan nulipara, primipara, dan multipara, rata-rata usia ibu 20-35 tahun, serta usia kehamilan trimester ketiga. Ruptur perineum dapat dipengaruhi oleh paritas dan usia ibu. Terjadinya ruptur perineum pada nulipara dan primipara akan lebih tinggi dibandingkan multipara disebabkan karena perineum yang belum meregang. Usia 20 - 35 tahun merupakan usia yang optimal dan disarankan bagi ibu untuk melahirkan. Pada usia tersebut organ reproduksi ibu sudah matang, emosi ibu stabil, ibu kooperatif, dan siap untuk persalinan. Pijat perineum yang dilakukan pada nulipara, primipara, dan multipara usia 20-35 tahun diminggu-minggu terakhir kehamilan dapat menurunkan kejadian ruptur perineum dan episiotomi saat persalinan.
Analisis Faktor Risiko Fenotipe Molekuler ER, PR dan HER2 pada Kanker Payudara di Surakarta Yuni Prastyo Kurniati; Yusuf Alam Romadhon
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.828 KB)

Abstract

Sekitar 18 juta penduduk dunia mengidap kanker di tahun 2018. Kanker payudara adalah kanker ganas penyebab utama kematian pada wanita. Fenotipe molekuler kanker ini merupakan pengkategorian berdasarkan ekspresi reseptor hormonal dan human epidermal growth factor receptor 2 .Di seluruh dunia, masih minim penelitian yang menguji faktor risiko dari 3 fenotipe molekuler tersebut. Pemahaman yang baik mengenai faktor risiko dapat membantu pengendalian penyakit secara lebih efektif. Menganalisis faktor risiko dari aspek biologis dan pekerjaan terhadap terjadinya tipe fenotipe molekuler ER,PR dan HER2 kanker payudara Invasif jenis No Special Type . Penelitian ini berdesain potong lintang, melibatkan 128 responden. Responden adalah penderita kanker payudara yang telah dianalisis fenotipe molekulernya dengan pemeriksaan imuno-histopatologi. Faktor-faktor risiko yang dianalisis meliputi: indeks masa tubuh, status klimakterium, lama pendidikan formal, pekerjaan dan status pernikahan. Analisis risiko dihitung dengan menggunakan penghitungan odd ratio. Pekerjaan non ibu rumah tangga berisiko untuk menderita kanker payudara berfenotipe molekuler HER2 positif (OR=2.417; 95%CI=1.173 – 4.981; p=0.017), pekerjaan non rumah tangga protektif untuk menderita kanker payudara berfenotipe triple negative (OR=0.077; 95%CI=0.010 – 0.602;p=0.015). Pekerjaan non ibu rumah tangga merupakan faktor risiko kanker payudara bertipe molekuler HER2+, dan faktor protektif untuk tipe triple negatif.