Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Community Knowledge Is Associated With Stigma Toward People With Mental Health Problems In Indonesia Tri Sumarsih; Taufik Hidayat; Arnika Dwi Asti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.502 KB)

Abstract

Masalah kesehatan mental di Indonesia terus meningkat. Seorang individu dengan gangguan jiwa dapat memberikan dampak pada individu lain, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dan stigma yang terjadi di masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan metal dan kesembuhan orang dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dengan stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional tehadap 375 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Mental Health Knowledge Schedule (MAKS) dan kuesioner Community Attitudes toward the Mentally Illness (CAMI). Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelasi menggunakan teknik analisis chi-square. Hasil studi menunjukkan sebagian besar pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa kategori baik yaitu sebanyak 189 responden (50,4%) dan sebanyak 191 responden (50,9%) memiliki stigma pasien gangguan jiwa yang rendah. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan masyarakat terhadap stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa. Semakin baik pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa berhubungan dengan semakin rendahnya stigma terhadap orang dengan gangguan mental. Penelitian ini merekomendasikan bahwa intervensi anti-stigma dengan pendekatan psikososial dan psikoedukasi secara rutin bisa diimplementasikan terhadap pasien gangguan mental.