Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Urgency of Religious Moderation in Preventing Radicalism in Indonesia Arifinsyah Arifinsyah; Safria Andy; Agusman Damanik
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/esensia.v21i1.2199

Abstract

This paper aims to contribute to the thought of realizing religious moderation to prevent radicalism. The problem is, what is meant by religious moderation and how to do the deradicalization of religious moderation based harmony in Indonesia. This research used a qualitative method with content analysis techniques (content analysis), which examines and analyzes a number of literature (Library Research) related to the subject matter. Religious moderation is very significant in deradicalizing, namely; 1). Provide awareness of human nature to do good, the necessity of living side by side in the midst of heterogeneity, without cultural, religious and national boundaries. 2). A moderate attitude promotes hospitality and compassion, upholds human dignity, and lives a life based on religion, morals and universal ethics. 3). Religious people are aware of being citizens and at the same time becoming part of world citizens, respecting other truths. 4). Religious moderation is the most appropriate content and practice to prevent radicalism and preserve harmony in Indonesian earth, which is knitted with Pancasila values. Mental attitude that is moderate, fair, and balanced is the key to managing diversity. 5). With religious moderation, it will be able to manage plural and multicultural societies in the midst of the development of information technology in Indonesia. 6). Religious moderation becomes significant not only for the creation of constructive relations between religions externally, but it is also important internally to create harmony between various streams within one religion.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA DALU X-B KECAMATAN TANJUNG MORAWA Cindy Salsabila; Fadillah Nur Maisyah; Tasya Aprilia Barus; Tasya Aulia Tamara; Safria Andy
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.3284-3290

Abstract

ASI adalah zat terlarut dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang dikeluarkan oleh kedua kelenjar susu ibu yang dimaksudkan sebagai makanan utama bayi. Kebijakan terkait pemberian ASI diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang artinya setiap bayi yang lahir berhak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Prevalensi cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 67,74%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI eksklusif di Desa Dalu X-B Kecamatan Tanjung Morawa. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 1 informan kunci dan 5 informan lainnya yang merupakan ibu menyusui yang berdomisili di Desa Dalu X-B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor pekerjaan ibu berpengaruh terhadap rendahnya pemberian ASI eksklusif di Desa Dalu X-B.
PERAN ALUMNI MUSTHAFAWIYAH DALAM KAJIAN TAFSIR KONTEMPORER DI SUMATERA UTARA Safria Andy; Irpan Sanusi Daulay
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir VOL 4, NO 2 (2021) OKTOBER-MARET
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v4i2.12562

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran alumni Musthafawiyah dalam kajian tafsir kontemporer di Sumatera Utara. Pesantren Musthafawiyah yang merupakan pesantren yang tertua di Sumatera Utara dan lebih diidentik dengan pesantren yang lebih mengkaji kitab-kitab klasik seperti fiqih, tasawuh, hadis, tafsir dan kitab lainnya, pesantren Musthafawiyah yang berdiri pada tahun 1912 dan alumninya sudah menyebar khususnya di Sumatera Utara. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran beberapa tokoh alumni Musthafawiyah terhadap kitab tafsir kontemporer. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode pengkajian yang dilakukan tokoh alumni Musthafawiyah dalam kajian tafsir kontemporer.Penelitian ini merupakan penelitian riset lapangan (Field Research). Dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian kemudian diuraikan berdasarkan data-data yang diperoleh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara dan karya atau tulisan tokoh alumni yang berkaitan dengan judul tesis. Kitab tafsir yang dikaji tokoh alumni Musthafawiyah dalam penelitian ini adalah kitab tafsir al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an karya Tantawi Jauhari, kitab tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an karya Imam Al-Qurthubi, kitab tafsir al-Ayat al-Kauniyah fi Al-Qur’an al-Karim karya Zaghlul an-Najjar, kitab tafsir Safwatut Tafsir karya Muhammad Ali As-Sabuny, kitab tafsir Ayatul Ahkam karya As-Soubuny, kitab tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Musthafa Al-Maraghi, kitab tafsir Departemen Agama RI, dan juga buku yang berkaitan dengan tafsir sanitifik. Kata kunci: Tafsir Kontemporer, Kajian, Pesantren Musthafawiyah. 
Faktor-faktor Penyebab Pernikahan di Usia Dini serta Upaya Penanganannya (Studi pada Kantor KUA Medan Denai) Safria Andy; Putri Balqis Fahira Santoso; Taufik Hidayat Pasaribu
ISLAMIKA Vol 5 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v5i1.2722

Abstract

At present the phenomena and problems that still occur in one of the sub-districts in Medan City, to be precise in Medan Denai District, are marriage at an early age. The problem of early marriage or often called underage marriage is no longer a new phenomenon in an area. Early marriage is a very serious problem and interpersonal communication is aware of it. The aim of this research is to prevent marriage at an early age in the community, especially in Medan Denai District. The research was conducted using qualitative methods presented in descriptive form. Data collection was carried out through direct observation and interviews with informants in the study, namely some people who married at an early age, religious leaders, heads of KUA and staff. The results of the study show that the factors that cause early marriage are due to economic factors, education, self-desire, parents' wishes, MBA (marriged by acident) factors, media, customs/culture. Efforts made by the Office of Religious Affairs are conducting outreach regarding the age limit for marriage, reproductive health, and collaboration between the Office of Religious Affairs and the local community. It is hoped that knowing the causal factors and the solutions that have been given will prevent cases of marriage at an early age.
Penafsiran Ayat-ayat Haji dalam Tafsir Al-Munir Safria Andy; Ghita Kinanti Pratiwi Sembiring; Wildan Hamdani Nasution
ISLAMIKA Vol 5 No 2 (2023): APRIL
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v5i2.2968

Abstract

Al-Qur'an and hadith which are the main basis are always solutions to the problems of the people, both in terms of worship and muamalah. The purpose of writing this article is to find out how to interpret the verses about the pilgrimage through Al-Munir's interpretation using the literary method, where the data collected uses the form of scientific literature books relating to the discussion in this study. The data source used in this research is Al-Munir's interpretation. The results of the study explain that the interpretation of the verses of the pilgrimage in Al-Munir's interpretation is based on QS. Al-Hajj verses 26-29 that is only servants who are able to go to Baitullah are obliged to perform the pilgrimage. The actual ability has developed into one of the prerequisites for performing the pilgrimage. Then it is permissible to do business on the way to remember Allah SWT, especially in order to give thanks for the favors that Allah has given by reciting tasbih and takbir sentences over the food that has been provided in the form of cows, goats and camels.
THE STRUGGLE BETWEEN SALAFI SCHOLARS AND ISLAMIC BOARDING SCHOOL SCHOLARS: THE CONTROVERSY OVER THE PRACTICE OF FIQH HADITH IN ACEH AND NORTH SUMATRA, INDONESIA Tarmizi M. Jakfar; Nurdin Bakry; Safria Andy; Muhammad Habibi MZ
Islam Futura Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Islam Futura
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jiif.v23i1.17733

Abstract

The Da'wah of the Salafi School aims to purify Islamic teachings by eradicating all kinds of deviations from Islamic practices that have mixed with non-Islamic cultures, giving rise to bid'ah. The salafi school invites them to return to the Al-Qur'an and hadith, where hadiths are only understood textually and in their sermons the salafi scholars openly attack Islamic boarding school scholars. ? How is the resistance carried out by Islamic boarding school scholars to salafi preaching, especially in understanding hadith? What is the influence that occurred on the implementation of Fiqh by the people in Aceh and North Sumatra Medan? This research is qualitative, namely a way of research and understanding that is based on how to investigate environmental conditions and community problems. The method of qualitative research is usually stated as a naturalistic research method because the research is carried out when the circumstances are as they are, also known as the ethnographic method. The approach used is an anthropological approach. To get the data, structural analysis, historical analysis, and ideological criticism were carried out. Based on the results of the research, it can be seen that the proselytizing of the Salafi sect which is carried out by attacking Islamic boarding school scholars openly, aims to really practice shari'ah which has the basis of Rasulullah SAW. Because they think that the Islamic boarding school scholars have left the Sunnh of Rasulullah SAW, so if it is not sunnah, don't do it because it will enter into bid'ah acts. However, the method adopted by the Salafi sect has actually departed from the provisions of the Koran itself, which wants da'wah to be carried out gently. Islamic boarding schools/dayah scholars should show their resistance to the salafi school (wahabi), because the salafi school is wrong in understanding hadith, because it only relies on textual understanding. Whereas hadith as the second source of Islamic law must be understood correctly, both textually and contextually, so that the messages of the Messenger of Allah through hadith, especially in interpreting the verses of the Koran which are still common, reach the community correctly. Salafi da'wah carried out both in Aceh and in North Sumatra has not had an impact on the community in practicing fiqh as expected by the salafi sect, because the community still commemorates Islamic holidays and understands hadith based on the Shafi'i school of thought. It is hoped that the salafi sect will carry out da'wah in ways that are gentle and willing to communicate in two directions, so that the messages to be conveyed can be accepted by the community. It is hoped that Islamic boarding schools/dayah scholars will maintain communication with the Salafi school, so that divisions can be avoided in an effort to maintain unity among fellow Muslims. It is hoped that the community will always maintain conditions so that they remain conducive even though they face ridicule and insults in practicing fiqh in everyday life.
Korelasi Adab Qiraatul Qur’an dengan Akhlakul Karimah dalam Persfektif Syekh Ali Ad-Dabba’ Safria Andy; Muhammad Firdaus; Zulhalim Zulhalim; Muhammad Yunus; Hadi Gunawan Tanjung
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4749

Abstract

Syekh Ali Ad-Daba’ adalah seorang ahli di dunia Qiraat di masanya, namun ada yang jarang dikupas dari sosok beliau adalah kemuliaan akhlak yang beliau pancarkan dalam Pendidikan Qiraat pada murid-muridnya. Ekspektasi yang dilakukan beliau adalah untuk memenuhi harapan para orang tua di Mesir agar anak-anak mereka dapat mencintai Al-Qur’an dan menyikapinya di dalam berprilaku mulia di kehidupan seharian mereka. Metodologi yang digunakan dalam artikel ini adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif yang termasuk library research.. Analisa yang digunakan adalah Analisa deskriftif untuk menemukan korelasi dari adab berqiraatulqur’an dengan akhlakulkarimah dalam perspektif Syekh Ali Ad-Dabba’.Temuan yang ditemukan, ternyata adab-adab yang dibangun oleh Syekh Ali Ad-Dabba’ menggambarkan kekuatan penuh terhadap hubungan/korelasinya dengan akhlakulkarimah. Dimulai dengan membuat adab membaca Al-Qur’an kepadamurid-muridnya agar menanamkan keikhlasan, kecintaan kepada Allah Swt dengan penuh kedekatan, bagaikan berbincang dengan-Nya, hanya mengharapkan rido-Nya bukan amplop dan pujian orang-orang di sekitarnya. Bahkan menanamkan adab untuk tidak membacanya di tempat yang bernajis seperti kamar mandi dan WC. Semua adab yang dibentuk oleh beliau merupakan sebuah disiplin yang akan membiasakan mereka dan membangun sebuah prilaku yang menghubungkan mereka kepada akhlak yang mulia
NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-AN’AM: 151 MENURUT BISRI MUSTAFA DALAM TAFSIR AL- IBRIZ DAN URGENSINYA DI ERA GLOBALISASI Iqbal Ardiansyah; Safria Andy; Muhammad Akbar Rosyidi Datmi
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 8 No 02 (2023): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v8i02.5235

Abstract

Era globalisasi memang memudahkan manusia dalam mengakses berbagai hal karena kemudahan-kemudahan yang didapati, namun tak sedikit juga berdampak pada tatanan sosial masyarakat. Berbagai fenomena yang kita hadapi menunjukkan kemerosotan moral yang signifikan dari tahun ke tahun. Kondisi ini terwujud dalam perkelahian kekerasan, narkoba, alkohol, pornografi, kurang sopan santun kepada orang tua dan guru, bahkan hingga pembunuhan. Untuk itulah pendidikan akhlak diperlukan agar setiap orang dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai agama. Al-Qur'an adalah petunjuk Allah SWT yang jika dipelajari dengan baik akan membantu untuk menemukan pelajaran yang dapat dijadikan pedoman hidup dan dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai pendidikan akhlak dalam QS. Al-An'am ayat 151 menurut Bisri Mustafa dalam Tafsir Al-Ibriz dan urgensinya di era globalisasi saat ini. Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah library search atau pencarian perpustakaan dengan menggunakan sumber informasi utama yaitu Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 151. Beberapa nilai pendidikan akhlak yang ditemukan dalam QS. An’am ayat 151, yaitu Nilai Ketauhidan, Nilai Birrul Walidain, Nilai tanggung jawab dan tawakal, Nilai menjauhi perbuatan keji, dan Nilai perlindungan terhadap jiwa.