Rr. Dwi Astuti, Rr. Dwi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikologi Perseptual

Analisis Dan Pengukuran Kesiapan Sekolah Anak Taman Kanak Kanak Ahyani, Latifah Nur; Astuti, Rr. Dwi; Pramono, Ridwan Budi
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.356 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesiapan sekolah anak. Analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang paling diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan prasekolah di kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diambil dengan menggunakan alat tes psikologi Denver II, Bender-Gestalt II, Child Development Inventory (CDI), sedangkan data kualitatif menggunakan teknik observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah 40 anak Taman Kanak-Kanak (TK) dengan rincian 20 anak TK A dan 20 anak TK B yang terdiri dari empat TK di Kabupaten Kudus. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Jumlah subjek penelitian terdiri dari 160 anak. Peneliti menyimpulkan dari keseluruhan data, bahwa ada perbedaan antara sekolah yang terletak di kota dan dengan sosioekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang berada di pinggiran kota. Walaupun secara kategorisasi tidak jauh berbeda, namun secara rata-rata skor tiap anak menunjukkan perbedaan.
Coping Stress pada Ibu dengan Anak Berkebutuhan Khusus Surur, Khodijatus; Kawuryan, Fajar; Astuti, Rr. Dwi
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v7i2.7560

Abstract

This study aims to determine stress coping in mother with special needs children. This study uses a qualitative phenomenological method using data collection techniques through frankly and covert observation and structured interview. There are three informants in this study whose are mother with special needs children. The results showed that among the three informants had different coping stress. The coping stress that was owned by informant I; mother with down syndrom and cerebral palsy child was more oriented to problem focus coping. Informant try to provide the best and concrete solutions for her child conditions by bringing her child to a growth and development therapy center, often assisting doctors, psychologists, and parents with other children with special needs to better understand and provide appropriate treatment for their child's condition, and involve family members to help her duty. The second informant; mother with ADHD child has stress coping which is more oriented to problem focus coping. This informant can reach this stage; quite sincere accepted and keep struggle to give the best therapy for her chid. Informant III; mother with cerebral palsy child has more oriented to emotional focus coping because after his son was taken to consult a neurologist and child development therapy, his condition was getting better,so for now informant more focused on trying to fulfill all his child's wishes for not bothered with her child’s conditions.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui coping stress pada ibu dengan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan teknik pengumpulan data observasi terus terang dan tersamar serta wawancara terstruktur. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga informan memiliki coping stress yang berbeda. Coping stress yang dimiliki oleh informan I; ibu dengan anak berkebutuhan khusus down syndrom dan cerebral palsy lebih berorientasi pada problem focus coping. Informan berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan membawa anaknya ke pusat terapi tumbuh kembang, sering berkonsultasi dengan dokter, psikolog, serta orang tua dengan ABK lain untuk dapat lebih memahami dan memberikan perlakuan yang tepat bagi anaknya, serta melibatkan anggota keluarga untuk membantu meringankan tugasnya. Informan II; ibu dengan anak berkebutuhan khusus ADHD memiliki coping stress yang lebih berorientasi pada problem focus coping. Informan sudah dapat menerima kondisi anaknya, sehingga sekarang lebih sungguh-sungguh berusaha memberikan terapi yang terbaik bagi anaknya. Informan III; ibu dengan anak yang mengalami cerebral palsy untuk saat ini lebih memilih coping stress yang berorientasi pada emotional focus coping, karena setelah anaknya dibawa berkonsultasi ke dokter syaraf dan terapi tumbuh kembang anak kondisinya semakin membaik, sehingga untuk saat ini informan lebih fokus untuk menuruti semua keinginan anaknya agar tidak repot dengan keadaan anaknya.