Dimas Saputra
Universitas Bangka Belitung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Kebijakan Izin Usaha Ritel Modern Terhadap Keberlangsungan Ritel Tradisional Di Pangkal Pinang Abdul Fatah; Dimas Saputra
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.239 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2780

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menggali informasi terkait respon masyarakat atas kondisi keberlangsungan ritel tradisonal di tengah perkembangan pembangunan ritel modern yang menjamur begitu cepat di Pangkalpinang. Kondisi ini menjadi kegelisahan peneliti dalam mengamati nasib para warung kecil atau retail tradional dalam mempertahankan aktifitas bisnisnya kedepan. Apakah terkena dampak signifikan atas banyak berdirinya retail-retail besar dari berbagai aspek, baik itu aspek omzet, jumlah konsumen ataupun aspek lainnya. Untuk mendapatkan informasi secara mendalam, maka metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara kepada responden yang terdiri dari pemilik retail tradisional juga masyarakat umum sejauhmana respon mereka dan dampak yang ditimbulkan atas hadirnya retail modern di sekitar usaha mereka. Kata kunci: dampak, ritel modern, ritel tradisional.AbstractThis study aims to explore information related to the public's response to the condition of the sustainability of traditional retail in the midst of the development of modern retail development which is mushrooming so rapidly in Pangkalpinang. This condition becomes the anxiety of researchers in observing the fate of small stalls or traditional retailers in maintaining their business activities in the future. Has it been significantly impacted by the establishment of large retailers from various aspects, be it the turnover aspect, the number of consumers or other aspects. To obtain in-depth information, this research method uses a qualitative descriptive method by conducting interviews with respondents consisting of traditional retail owners as well as the general public the extent of their response and the impact of the presence of modern retail around their business.Keywords: impact, modern retail, traditional retail
Penguatan Literasi Edukatif dan Spirit Sadar Wisata Berbasis ‘Sustainable Blue Tourism’ di Pulau Kelapan, Desa Kumbung-Bangka Selatan Rendy Rendy; Bahjatul Murtasidin; Abdul Fatah; Sarpin Sarpin; Elvia Irmayanti; Adilla Husnul Khotimah; Dimas Saputra
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.14837

Abstract

Sebagai salah satu harapan ekonomi alternatif masa depan, khususnya pasca sektor ekstraktif yang selama ini masih bertumpu besar pada eksplioitasi SDA (perkebunan dan pertambangan) di Pulau Bangka, tentu pariwisata menjadi salah satu sumber daya alternatif yang potensi untuk terus dikembangkan di Bangka Belitung. Pengembangan pariwisata biru berkelanjutan, termasuk misalnya pada kawasan pulau kecil yang memiliki daya tarik wisata telah menjadi isu strategis yang perlu dibahas secara serius, khususnya dalam rangka memperkuat pertumbuhan dan pemberdayaan sosial-ekonomi yang lebih inklusif di satu sisi, sementara itu hal tersebut juga seiring-sejalan dalam upaya mendorong literasi edukatif yang juga berkaitan erat dengan agenda penguatan ‘sustainable blue tourism’ pada ruang-ruang lokal. ‘Blue tourism’ berkelanjutan dalam konteks ini mesti dipahami sebagai sebuah benefit ekonomis dan ekologis dalam waktu bersamaan. Walaupun tidak bisa dipungkiri, ada begitu banyak tantangan kaitannya dengan persoalan wisata berkelanjutan yang tidak hanya terjebak pada logika bisnis semata, akan tetapi juga memberikan atensi besar pada agenda proteksi lingkungan dan kebudayaan lokal. Lalu, pada saat bersamaan juga penting kemudian untuk terus mendorong kesadaran warga lokal melalui berbagai program literasi yang bertujuan untuk memperkuat partisipasi warga, sekaligus juga dalam rangka menjadikan ragam kepentingan (stakeholders) dan aktor terjalin interkoneksi satu sama lain. Tujuannya tentu dalam rangka memperkuat literasi ‘blue tourism’ dan juga semangat sadar wisata secara berkelanjutan di Pulau Kelapan Kabupaten Bangka Selatan.