Farida Arintasari
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku dengan Blended Learning di Masa Pandemi Covid-19 Delima Citra Dewi Gunawan; Vio Nita; Septriana Septriana; Novi Indrayani; Farida Arintasari; Ni Made Erni Sutarni; Marseliana Avila Septiana
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.189 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3222

Abstract

AbstrakDi masa Pandemi Covid 19 ini kegiatan posyandu sebagai sarana edukasi mengenai tumbuh kembang balita menjadi terhambat. Kurangnya informasi secara tidak langsung akan menganggu tumbuh kembang balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu balita mengenai MP-ASI 4 bintang dengan menggunakan metode blended learning. Metode daring pada edukasi gizi ini mengunakan live Instagram, sedangkan metode luring dilakukan edukasi gizi langsung ke Posyandu Ringinsari Kecamatan Prambanan Yogyakarta. Edukasi gizi ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan selama tiga minggu. Sebelum dan sesudah edukasi gizi dilakukan pre test dan post test untuk melihat perbedaan pengetahuan dan perilaku dengan menyebarkan link google form melalui whatsapp. Hasil dari kegiatan edukasi gizi ini menunjukkan pengetahuan ibu balita dengan kategori baik meningkat dari 44.11% menjadi 52.94% setelah edukasi gizi sedangkan perilaku ibu balita dengan kategori baik meningkat dari 26.47% menjadi 44.12%. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan edukasi gizi menggunakan metode blended learning atau metode dimana proses edukasi gizi terpadu secara harmonis antara daring dan luring mampu meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu balitaKata Kunci: Blended learning, Pengetahuan, Perilaku, Ibu Balita, Pandemi Covid-19 AbstractDuring the Covid-19 pandemic, posyandu activities as a means of education regarding the growth and development of toddlers were hampered. Lack of information will indirectly interfere with the growth and development of toddlers. The purpose is to increase the knowledge and behavior of mothers of toddlers using the blended learning method. The online method for nutrition education uses live Instagram, while the offline method provides nutrition education directly to the Ringinsari Posyandu, Prambanan District, Yogyakarta. This nutrition education was conducted in three meetings for three weeks. Before and after nutrition education, pre-test and post-test were carried out to see the difference in knowledge and behavior by spreading the google form link via whatsapp. The results of this nutrition education activity showed that the knowledge of mothers of toddlers in good category increased from 44.11% to 52.94% after nutrition education, while the behavior of mothers of children under five in good category increased from 26.47% to 44.12%. From the results, it can be concluded that nutrition education using the blended learning method or a method in which the process of integrated nutrition education harmoniously between online and offline is able to increase the knowledge and behavior of mothers of toddlersKeywords: Blended learning, Knowledge, Behavior, Mother of Toddlers, Pandemic Covid-19
PENGARUH KELAS EDUKASI MP-ASI 4 BINTANG TERHADAP ASUPAN PROTEIN DAN KERAGAMAN PANGAN PADA BALITA USIA 6-59 BULAN Delima Citra Dewi Gunawan; Vio Nita; Novi Indrayan; Farida Arintasari; Septriana Septriana; Intan Ariani
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.18 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i2.751

Abstract

Background : Nutrition education is a process that can influence people's decisions to improve a child's diet, a balanced diet and diet to meet adequate intake according to a child's need. Objective: To determine effect of education class about 4 star MP-ASI on protein intake and food diversity. Methods : Quasi experiment research design with a pre-post test two group design. The research location in Bokoharjo village, with the number of respondents are 15 children in each group. Data analysis was used the McNemar test. Results : Typical protein intake prior to education in both groups were 80% good and 20% sufficient category. After intervention, protein intake in control groups is 80% more and 20% sufficient. Whereas the case group is 93.3% over and 6.7% sufficient. Food diversity before the education given to kontrol groups was 80% in a good and 20% in sufficient category. Whereas the case group is 53.3% good and 46.7% sufficient. After education,food diversity in the control group was 66.7%in a good and 33.3% in sufficient category. Whereas the case group was 80% good and 20% sufficient category. Protein intake in control groups  p-value= 0.453 and for control groups has p-value= 0.063. Food diversity in control groups acquired p-value= 0.625 and for case groups p-value= 0.019. Conclusion : There was an effect of education class about 4 star MP-ASI on food diversity but not on protein intake. Keywords: Education class; Protein intake; Food diversity.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG CEREBRAL PALSY (CP) DI KLINIK TUMBUH KEMBANG PEDIATRIC AND NEURODEVEPMENTAL THERAPY CENTER (PNTC), COLOMADU, KARANGANYAR, JAWA TENGAH Ian Rossalia Pradita Puteri; Farida Arintasari
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v4i1.143

Abstract

Latar belakang: Anak CP menampakkan gejala kesulitan dalam hal motorik halus (menulis atau menggunakan gunting), masalah keseimbangan dan berjalan, atau mengenai gerakan involunter (tidak dapat mengontrol gerakan menulis atau selalu mengeluarkan air liur) dan jika sudah mencapai derajat berat akan mengakibatkan tidak mampu berjalan dan membutuhkan perawatan yang ekstensif dan jangka panjang (Saharso, 2016). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Faktor – factor yang mempengarui Gangguan Tumbuh kembang Cerebral Palsy (CP)Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini factor faktor yang  mempengaruhi terjadinya CP sebagai variabel bebas dan Kejadian CP sebagai variabel terikat diukur secara bersamaan Sampel diambil dari populasi aktual dengan teknik purposive sampling.. Orang Tua yang memeriksakan anakanya atau menterapikan anaknya di Klinik Tumbuh Kembang PNTC, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah  pada bulan Mei 2018 dan  memenuhi kriteria oleh peneliti dijadikan sebagai responden.Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20-40 tahun sebanyak 24 responden (60%),Pendidikan orang tua tamat Diploma IV atau S1  sebanyak 27 (68%), Jenis kelamin adalah anak laki laki sebanyak 28 orang (70%), Yang mengalami gejala pada factor pranatal adalah 33 responden (83%) sebanyak 26 responden (65%) mengalami gejala factor intranatal, 23 responden ( 58%) mengalami factor post natal.Dan dari Uji Hipotesis dengan regresi logistic diperoleh OR factor prenatal  2,108, OR factor Perinatal 2,189 dan OR Faktor Post Natal 1,225, dengan confendence Interval 95% dengan factor Faktor Eksternal batas bawah 1,189 batas atas 3,737, sedangkan untuk Faktor Post Natal batas bawah 1,050 dan batas bawah 1,430, nilai N Observasi 40 orang, nilai -2 log likehood 32,356, dan nilai Negelkerker R2 dengan nilai 56,2%, dengan taraf signifikansi untuk  Faktor Eksternal 0,005<0,05 dan untuk Faktor Post Natal 0,016<0,05Kesimpulan :  Ada Pengaruh Faktor Pranatal, intranatal, dan Post Natal terhadap terjadinya gangguan Cerebral Palsy Kata Kunci: Cerebral Palsy, Faktor-faktor Penyebab, Gangguan Tumbuh Kembang