AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Synergetic Teaching pada materi ancaman negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika mata pelajaran PPKn di SMA Swasta Gajah Mada Medan kelas X-IIS TA 2021/2022. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research)model spiral Kemmis & Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan melalui tahap yang meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan atau Observasi dan, (3) Refleksi. Data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II. Pada siklus I pertemuan pertama nilai aktivitas siswa sebesar 64% pada pertemuan pertama dan 70% pada pertemuan kedua dan di siklus II meningkat 76% dan 80% pada pertemuan kedua, peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II, Skor keaktifan siswa pada siklus I pertemuan pertama yaitu 3,1 dengan kategori “cukup aktif†dan petemuan kedua 3,6 dengan kategori cukup aktif dan pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 4, 2 dengan kategori “aktif†dan pada pertemuan kedua 4,5 dengan kategori “aktifâ€. Dengan demikian hasil penelitian di SMA Swasta Gajah Mada Medan kelas X-IIS telah tercapai dengan kategori penilaiaan aktif.Kata Kunci: Synergetic Teaching , Pembelajaran aktif. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa dengan menerapkan metode Synergetic Teaching pada mata pelajaran ancaman negara dalam rangka Bhineka Tunggal Ika mata pelajaran PPKn di SMA Gajah Mada X-IIS TA Medan 2021/2022. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) model spiral Kemmis & Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan melalui tahapan yang meliputi (1). Perencanaan, (2). Pelaksanaan atau Pengamatan, (3). dan Refleksi. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai aktivitas siswa pada pertemuan pertama sebesar 64% dan pertemuan kedua sebesar 70%. Pada siklus II nilai meningkat menjadi 76% pada pertemuan pertama dan 80% pada pertemuan kedua. Sedangkan peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari hasil observasi siklus I dan siklus II, skor aktivitas siswa pada siklus I pada pertemuan pertama adalah 3,1 dengan kategori “cukup aktifâ€, dan pada pertemuan kedua adalah 3.6 dengan kategori “cukup aktifâ€. Untuk siklus II meningkat menjadi 4,2 pada pertemuan pertama dengan kategori “aktif†dan 4,5 pada pertemuan kedua dengan kategori “aktifâ€. Dengan demikian, hasil penelitian di kelas X-IIS SMA Gajah Mada Medan telah tercapai dengan kategori aktif. 2 pada pertemuan pertama dengan kategori “aktif†dan 4,5 pada pertemuan kedua dengan kategori “aktifâ€. Dengan demikian, hasil penelitian di kelas X-IIS SMA Gajah Mada Medan telah tercapai dengan kategori aktif. 2 pada pertemuan pertama dengan kategori “aktif†dan 4,5 pada pertemuan kedua dengan kategori “aktifâ€. Dengan demikian, hasil penelitian di kelas X-IIS SMA Gajah Mada Medan telah tercapai dengan kategori aktif.Kata kunci: Pengajaran Sinergis, Pembelajaran Aktif.