Pembedahan adalah suatu pengobatan secara invasif yang dilakukan dengan membuat sayatan pada bagian tubuh manusia. Pasien yang dilakukan pembedahan diberikan anestesi umum yang merupakan tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan terdapat efek atau komponen hipnotik, analgesik, relaksasi otot yang dikenal dengan trias anestesi. Pasien dengan anestesi umum akan kembali pulih dan sadar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lama waktu pulih sadar pasien, salah satunya status fisik ASA. Status fisik ASA merupakan status fisik pasien pasca anestesi umum yang dibagi menjadi 6 klasifikasi menurut ASA (American Society Of Anesthesiologists). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status fisik ASA dengan waktu pulih sadar pada pasien pasca anestesi umum. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, didapatkan 35 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan rata - rata waktu pulih sadar pasien dengan pra anestesi umum dengan kriteria ASA I (13 menit), ASA II (24 menit) dan ASA III (34 menit 44 detik). Hasil uji korelasi didapatkan nilai 0,000 (p < 0,05), maka artinya terdapat hubungan signifikan antara status fisik ASA dengan waktu pulih sadar pada pasien pasca anestesi umum.