Dicky Nurmayadi
Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI ANALISIS PENINGKATAN FASILITAS PELAYANAN JALAN RUMAH SAKIT KOTA TASIKMALAYA Ega Sri Wulandari; Dicky Nurmayadi; Farhan Sholahudin
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.123 KB) | DOI: 10.36423/jitsi.v1i2.719

Abstract

Abstract— Tasikmalaya City Hospital Street is an urban road with road type 2/2 UD. The Hospital Street area is a place for public transportation to stop passengers, there are public hospitals, schools and shops that are busy with pedestrians. Hospital road infrastructure has several shortcomings, namely fading road markings, lack of traffic signs, road body parking which results in a decrease in vehicle speed, and more optimized safety of vehicle users and pedestrians. Analysis of road performance using the Indonesian Road Capacity Manual method (MKJI, 1997) and pedestrian characteristics using the Highway Capacity Manual method (HCM, 2000). Hospital roads have a traffic volume of 1108 pcu / hour with a road capacity of 2859.0288 pcu / hour, so the degree of saturation is 0.38 and results in a road service level at the "B" level. Data from the number of pedestrians reaches 59 people / hour, pedestrian travel time is 0.010 km / hour, pedestrian flow is 6 ped / m / minute, pedestrian speed is 1.66 m / sec, pedestrian density is 0.0332 ped /m2, and pedestrian space of 30.0659 m2/ ped, resulting in a pedestrian service level at level “A”. Recommendations to improve Tasikmalaya City Hospital Road services, for example by completing traffic signs and facilities for the School Safe Zone (ZoSS). Keywords — Traffic flow, Capacity, Level of Service, Pedestrians, Road Facilities. Abstrak— Jalan Rumah Sakit Kota Tasikmalaya merupakan jalan perkotaan dengan type jalan 2/2 UD. Kawasan Jalan Rumah Sakit merupakan tempat pemberhentian kendaraan umum untuk menaik turunkan penumpang, terdapat rumah sakit umum, sekolah dan pertokoan yang ramai oleh pejalan kaki. Infrastruktur ruas jalan Rumah Sakit terdapat beberapa kekurangan yaitu memudarnya marka jalan, kurangnya rambu-rambu lalu lintas, parkir badan jalan yang mengakibatkan terjadinya penurunan kecepatan kendaraan, dan keselamatan pengguna kendaraan maupun pejalan kaki yang lebih dioptimalkan. Analisis kinerja ruas jalan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dan karakteristik pejalan kaki menggunakan metode Highway Capacity Manual (HCM, 2000). Jalan Rumah Sakit memiliki volume lalu lintas sebesar 1108 smp/jam dengan kapasitas jalan mencapai 2859,0288 smp/jam maka hasil derajat kejenuhan sebesar 0,38 serta menghasilkan tingkat pelayanan jalan pada tingkat “B”. Data hasil jumlah pejalan kaki mencapai 59 orang/jam, waktu tempuh pejalan kaki 0,010 km/jam, arus pejalan kaki 6 ped/m/menit, kecepatan pejalan kaki 1,66 m/det, kepadatan pejalan kaki 0,0332 ped/m2, dan ruang pejalan kaki 30,0659 m2/ped, maka menghasilkan tingkat pelayanan pejalan kaki pada tingkat “A”. Rekomendasi untuk meningkatkan pelayanan Jalan Rumah Sakit Kota Tasikmalaya misalnya dengan melengkapi rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Kata kunci —  Arus Lalu Lintas, Kapasitas, Tingkat Pelayanan, Pejalan Kaki, Fasilitas Jalan.
ANALISIS PENINGKATAN FUNGSI PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI (Studi Kasus Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya) Willy Firmansyah; Dicky Nurmayadi; Farhan Sholahudin
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.5 KB) | DOI: 10.36423/jitsi.v1i2.743

Abstract

Abstract— KHZ Street. Mustofa is an area dominated by shops, trade and services, street vendors and other activities. However, the condition in the area is still lacking in proper traffic management, especially on the existing pedestrian facilities which look chaotic and unorganized as well as the presence of street vendors. The purpose of this study is to identify the characteristics of pedestrians on Jalan KHZ. Tasikmalaya City Mustofa Identify. Traffic characteristics on Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya. Provide an overview of the pedestrian facilities design needed on Jalan KHZ. Mustofa, Tasikmalaya City. Data collection methods used are primary data collection and secondary data collection. Primary data collection is carried out by conducting field surveys to obtain pedestrian volume, traffic volume and road variation. Secondary data collection was obtained from related agencies (Dishub Kominfo Kota Tasikmalaya Year 2020). The results of the Pedestrian Characteristics Analysis show that the largest volume of pedestrians crossing the road on weekdays is at point 4 in the afternoon observation of 139 people / hour, then on holidays it is at point 7 at 140 people / hour, while for the largest volume of pedestrians along on weekdays it is at point 4 in the afternoon observation of 304 people per hour. then on holidays at the observation point 9 at noon observation of 314 people per hour. As for the traffic volume characteristics, the highest volume on weekdays occurs in afternoon observations of 1,472 pcu / hour, then on holidays occurs in the afternoon observations of 1,518 pcu / hour, with an average vehicle speed of less than 40 km / hour with the category service levels for roads B and C, as well as recommendations for Zebra Crossing facilities at 7 points with a total of 9 units. Kata Kunci— Pedestrian Characteristics Traffic Volume Characteristics, Crossing Facilities Abstrak— Jalan KHZ. Mustofa merupakan kawasan yang  didominasi oleh area pertokoan, perdagangan dan jasa, pedagang kaki lima dan kegiatan lainnya. Tetapi keadaan pada kawasan tersebut masih kurang penataan lalu lintas yang baik khususnya pada fasilitas pejalan kaki yang ada terlihat semerawut dan tidak tertata serta dengan adanya PKL. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengidentifikasi karakteristik pejalan kaki di Ruas Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya Mengidentifikasi. Karakteristik lalu lintas di Ruas Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya.Memberikan gambaran desain fasilitas pejalan kaki yang dibutuhkan di Ruas Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survai di lapangan untuk mendapatkan Volume Pejalan kaki, Volume lalu lintas dan inventariasi Jalan. Pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi terkait (Dishub Kominfo Kota Tasikmalaya Tahun 2020). Hasil Analisis Karakteristik Pejalan Kaki menunjukan bahwa volume pejalan kaki meyeberang jalan terbesar pada hari kerja berada di titik 4 pada pengamatan sore sebsar 139 orang/jam, lalu pada hari libur berada pada titik 7 sebesar 140 orang/jam, sedangkan untuk volume pejalan kaki menyusuri terbesar pada hari kerja berada pada titik 4 pada pengamatan siang sebesar 304 orang per jam. Lalu pada hari libur berada pada titik pengamatan 9 pada pengamatan siang sebesar 314 orang per jam. Sedangkan untuk karakteristik Volume lalu lntas menunjukan volume tertinggi pada hari kerja terjadi pada pengamatan sore sebesar 1.472 smp/jam, lalu pada hari libur terjadi pada pengamatan sore sebesar 1.518 smp/jam, dengan kecepatan rata – rata kendaraan kurang dari 40 km/jam dengan kategori tingkat pelayanan jalan B dan C , serta rekomendasi fasiltas penyeberangan  Zebra Cross pada 7 titik dengan total 9 unit. Kata kunci—Karakterisik Pejalan Kaki Karakteristik Volume Lalu Lintas, Fasilitas penyeberangan
STUDI KESIAPAN KONTRAKTOR DI KOTA TASIKMALAYA DALAM MENGHADAPI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Usep Risman; Agi Rivi Hendardi; Dicky Nurmayadi
JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.818 KB) | DOI: 10.36423/jitsi.v2i2.997

Abstract

Abstract— The City of Tasikmalaya has imposed restrictions on Covid-19 emergency community activities by enforcing rules starting with the implementation of WFH (Work From Home) as well as restrictions on company operating hours. In accordance with the Instruction of the Minister of Home Affairs No. 15 of 2021 on the enactment of restrictions on Covid-19 emergency community activities in Java and Bali that the implementation of construction activities can operate 100% by strictly implementing health protocols. This research aims to find out the readiness of contractors in Tasikmalaya City in facing a new habit adaptation era based on three aspects, namely human resources, information systems and costs. The population in this study is a contractor in Tasikmalaya City with a small qualification of 80 companies with a sample of 13 companies. Instruments in this study used questionnaires. The results showed that overall contractors in Tasikmalaya City were ready to face the new habit adaptation era with an average value of 70%. The largest aspect is the human resources and information systems aspect which is 85% of the number of contractors. While the lowest aspect of readiness is the cost of 77%. Keywords — Readiness of contractors, New habit adaptation era, Small contractors. Abstrak— Kota Tasikmalaya melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat Covid-19 dengan memberlakukan aturan-aturan dari mulai pemberlakuan WFH (Work From Home) serta pembatasan jam oprasional perusahaan. Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat Covid-19 diwilayah Jawa dan Bali bahwa pelaksanaan kegiatan konstruksi dapat beroperasi 100%  dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan kontraktor di Kota Tasikmalaya dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru berdasarkan tiga aspek yaitu sumber daya manusia, sistem informasi dan biaya. Populasi pada penelitian ini adalah kontraktor yang ada di Kota Tasikmalaya dengan kualifikasi kecil berjumlah 80 perusahaan dengan sampel sebanyak 13 perusahaan. Instrument pada penelitian ini menggunakan angket kuesioner. Hasil Penelitian menunjukan secara keseluruhan kontraktor di Kota Tasikmalaya telah siap dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru dengan nilai rata-rata 70%. Aspek yang paling besar adalah sumber daya manusia dan aspek sistem informasi yaitu sebesar 85% dari jumlah kontraktor yang dijadikan sampel. Sedangkan aspek yang paling rendah kesiapannya adalah biaya yaitu sebesar 77%. Kata kunci — Kesiapan kontraktor, Adaptasi kebiasaan baru, Kontraktor kecil.