Zoya Natalia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN GREEN BUILDING SEBAGAI PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE PADA PASAR BADUNG BALI Zoya Natalia
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Seni & Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.996 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v2i1.10105

Abstract

AbstractEnvironmental issues, especially global warming are being hangat-hangatnya talked about in the world.is in the world of architecture emerging health problems and inconvenience because of air quality andair pollution in occupied buildings that affect the productivity of the occupants, the presence of poorair ventilation, and less natural lighting. This is due to several things, for example: Ozone emissionphotocopier, Pollutants from wood furniture and panels, cigarette smoke, etc... The creation or innovationof renewable energy has also become the backdrop of green architecture concept. Green Building CouncilIndonesia (GBCI) is a green building certification provider in Indonesia based on a typical Indonesianassessment device called Greenship Similarly, the development of the parent market, post-fire marketrenovation and other market development will seek to construct the implementation of green building/green design, which is efficient in the use of resources and reduction of greenhouse gas emissions. Theproblem that will be discussed is whether the Pasar Badung has applied the concept of green buildingas the achievement of sustainable architecture? The research methods used are research based on thestudy of literature both printed and electronic and direct observation (observation). Fresh air circulationcan easily enter every room of the building. Natural lighting from the sunlight can also illuminate intoevery room well and feel comfortable. The Material used is the raw acian floor, the raw plastering wallis painted. For waste disposal is available for three types of plastic waste, metal and organic.Keyword: green design, green building, sustainable architecture, pasar BadungĀ AbstrakPermasalahan lingkungan khususnya pemanasan global sedang hangat-hangatnyadibicarakan dalam dunia arsitektur muncul permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanankarena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhiproduktivitas penghuni, ventilasi udara yang buruk, dan kurangnya pencahayaan alami. Halini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: emisi ozon mesin fotocopy, polusi dari perabotdan panel kayu, asap rokok, dsb.. Penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadilatar belakang timbulnya konsep green architecture. Green Building Council Indonesia (GBCI)adalah pemberi sertifikasi bangunan hijau di Indonesia berdasarkan perangkat penilaian khasIndonesia yang disebut Greenship demikian halnya pembangunan pasar induk, renovasi pasarpaska kebakaran dan pembangunan pasar lainnya akan mengupayakan pembinaan terhadapimplementasi bangunan Gedung hijau/ green design, yang efisien dalam penggunaan sumberdaya maupun pengurangan emisi gas rumah kaca. Permasalahan yang akan dibahas adalahapakah Pasar Badung sudah menerapkan konsep green building sebagai pencapaian sustainablearchitecture? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang didasarkan pada studiliteratur baik tercetak maupun elektronik dan pengamatan (observasi) langsung. Sirkulasiudara segar dapat dengan mudah masuk kesetiap ruangan bangunan. Pencahayaan alami darisinar matahari pun dapat menyinari kedalam setiap ruangan dengan baik dan terasa nyaman.Material yang digunakan adalah lantai acian mentah, tembok plesteran mentah dicat. Untukpembuangan sampahnya tersedia untuk tiga jenis sampah plastik, logam dan organik.Kata kunci: green design, green building, sustainable architecture, pasar Badung
PERANCANGAN PRODUK INTERIOR BERBASIS REVIVAL DENGAN TERAPAN RAGAM HIAS BATIK JAMBI Zoya Natalia; Yan Yan Sunarya; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6265.097 KB)

Abstract

Abstract The wealth of motifs or decorative varieties owned by the Indonesian nation comes from various tribes throughout the archipelago. Is a tangible culture in general motifs or decorative variety has a meaning value that needs to be preserved its existence. Batik Indonesia has been recognized by UNESCO as a Humanitarian Heritage for Oral and Non-material Culture, on October 2, 2009. Batik craft art began in Java Island, precisely in Central Java, and with the development of batik era penetrated to the island of Sumatra, one of them in Jambi. As in Java, batik in Sumatra is also very attached to the daily life of local people including Jambi. The existence of Jambi batik that was once successful during the Malay Sultanate, and worn by the upper class. Similarly, jambi batik motifs have meaning and philosophy. By the time the Malay sultanate's reign ended, Jambi batik company had decreased drastically. Nowadays it is getting dim and almost extinct due to the lack of public knowledge about Jambi batik and the lack of craftsmen left. The design method in this design uses a type of explorative research, in which this research aims to deepen knowledge and find new ideas, formulate problems in detail and develop hypotheses. The purpose of this design is to revive jambi batik culture (Straight Revivalism) to the wider community through the design of interior support products by applying old Jambi batik motifs. . This design is done by analyzing data both library studies, field research and other related data to conduct tests that will be compiled in this paper. The purpose of the design wants to restore / revive (revivalism) jambi batik to the public with the design in the re-application of old motifs of Jambi batik into the design of interior supporting products. Based on the above background, it is known that knowledge about Jambi batik is not very well known in various circles. Keywords: Batik Jambi, Batik Jambi Motifs, Interior Support products, Revivalism. Abstrak Kekayaan motif atau ragam hias yang dimiliki oleh bangsa Indonesia berasal dari berbagai suku di seluruh Nusantara. Merupakan budaya berwujud (tangible) pada umumnya motif atau ragam hias mempunyai nilai makna yang perlu dilestarikan keberadaannya. Batik Indonesia sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi, pada tanggal 2 Oktober 2009. Seni kriya batik diawali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah, dan dengan berkembangnya zaman batik merambah ke Pulau Sumatra, salah satunya di Jambi. Seperti di Jawa, di Sumatera batik juga sangat lekat dengan keseharian masyarakat setempat termasuk Jambi. Keberadaan batik Jambi yang pernah jaya dimasa Kesultanan Melayu, dan dikenakan oleh kalangan atas. Begitu juga bahwa motif-motif batik Jambi mempunyai makna dan filosofi. Pada saat pemerintahan kesultanan Melayu berakhir, perusahaan batik Jambi menurun drastis. Sekarang ini mulai redup dan hampir punah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang batik Jambi dan sedikitnya pengrajin yang tersisa. Berdasarkan dari latar belakang di atas maka diketahui bahwa pengetahuan mengenai batik Jambi tidak terlalu dikenal di berbagai kalangan. Metode Perancangan dalam perancangan ini memakai jenis penelitian eksploratif, dimana penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperdalam pengetahuan dan mencari ide-ide baru, merumuskan masalah secara terperinci dan mengembangkan hipotesis. Tujuan perancangan ini adalah dapat membangkitkan kembali budaya batik Jambi (Straight Revivalism) kepada masyarakat luas melalui perancangan produk penunjang interior dengan menerapkan motif-motif batik lama Jambi. Perancangan ini dilakukan dengan menganalisa data-data baik studi Pustaka, penelitian lapangan dan data lainnya yang berhubungan untuk melakukan pengujian-pengujian yang akan disusun dalam tulisan ini. Tujuan perancangan ingin mengembalikan/ membangkitkan kembali (revivalisme) batik Jambi kepada masyarakat luas dengan perancangan dalam penerapan kembali motif-motif lama batik Jambi ke dalam perancangan produk-produk penunjang interior. Kata Kunci : Batik Jambi, Motif-motif Batik Jambi, Produk penunjang interior, Revivalisme.