Krishna Hutama
Unknown Affiliation

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

TINJAUAN ERGONOMI PADA DESAIN SARANA PEMBUANGAN SAMPAH DI TAMAN TRIBECA, JAKARTA BARAT Hatguina; Vicky Juliet; Ariani; Krishna Hutama
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 19 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.809 KB) | DOI: 10.25105/dim.v19i1.15150

Abstract

Taman Tribeca merupakan sebuah taman di pusat perbelanjaan Central Park,Jakarta Barat. Salah satu sarana umum yang ada di area tersebut adalahtempat sampah untuk menampung sampah pengunjung. Berdasarkan hasilpengamatan pada desain tempat sampah yang ada, ditemukan masalahdalam proses pengeluaran sampah oleh petugas kebersihan di taman Tribeca.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap desain tempatsampah, ditinjau dari aspek ergonomi dan kriteria desain yang sesuai. Metodepenelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif analisis. Pengumpulandata dilakukan dengan melakukan survei, observasi langsung, wawancara,kuesioner tertutup, kajian pustaka, dan landasan teoritis menurut para ahli.Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi, aspek visual,material, dan penempatan tempat sampah di taman Tribeca sudah sesuaidengan teori ergonomi dan desain. Namun, operasional pengeluaran sampaholeh petugas kebersihan belum memenuhi teori ergonomi yang ada. Kesimpulandari penelitian ini adalah desain tempat sampah di taman Tribeca sudah cukupbaik bagi pengunjung tetapi belum memenuhi kaidah ergonomi bagi petugaskebersihan taman Tribeca. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi desaintempat sampah yang ergonomis dalam pengoperasionalannya.
TINJAUAN ERGONOMI WASTAFEL PORTABEL DI PASAR TEBET TIMUR, JAKARTA SELATAN Carissa Nuryasmin Putri; Ariani; Krishna Hutama
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 19 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.331 KB) | DOI: 10.25105/dim.v19i1.15152

Abstract

Sejak pandemi Covid-19 merebak, banyak instansi yang menempatkanwastafel portabel di ruang terbuka agar pengunjung dapat mencuci tangansebelum dan sesudah memasuki suatu area untuk mencegah penyebaran virusmelalui sentuhan. Pasar Tebet Timur di Jakarta Selatan adalah tempat jual-beliyang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Akibat sibuknya aktivitasyang terjadi di pasar ini, kekhawatiran tentang penyebaran virus tidak dapatdiabaikan. Oleh karena itu, Pasar Tebet Timur memerlukan wastafel portabelyang layak dari sisi ergonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifuntuk mengkaji kondisi wastafel yang sekarang ada. Data-data yang sudahdikumpulkan kemudian diproses dan dianalisis menggunakan task analysisdan gap analysis. Hasil penelitian memberikan beberapa usulan untukmemperbaiki ergonomi wastafel portabel di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan.
MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI PERANCANGAN FASHION BERKELANJUTAN Rahayu Budhi Handayani; Krishna Hutama; Yan Yan Sunarya
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.261 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8291

Abstract

The Implementation Strategy Matrix for Sustainable Fashion Design explains the strategy for implementing the principles of sustainability in fashion. The potential of the fashion industry in Indonesia is very large because it is one of the industries contributing to the GDP of the creative industry in Indonesia. But behind this potential, there is a problem which is currently one of the central issues, namely sustainability. At present several Indonesian brands have practiced sustainability, but there is no formulation of guidelines or basis for sustainable fashion design in Indonesia. Basically, sustainability has three principles namely ecology, economics, and social. Using a qualitative descriptive approach, an implementation strategy matrix is formulated that can be used in sustainable fashion design.AbstrakMatriks Strategi Implementasi Perancangan Fashion Berkelanjutan memaparkan mengenai strategi implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan pada fashion. Potensi industri fashion di Indonesia sangat besar karena merupakan salah satu industri penyumbang PDB industri kreatif di Indonesia. Namun dibalik potensi tersebut terdapat permasalahan yang saat ini menjadi salah satu isyu sentral yaitu keberlanjutan. Saat ini beberapa merek Indonesia telah mempraktikkan keberlanjutan, namun belum ada rumusan panduan atau landasan perancangan fashion yang berkelanjutan di Indonesia. Pada dasarnya keberlanjutan memiliki tiga prinsip yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dirumuskan matriks strategi implementasi yang dapat digunakan dalam perancangan fashion berkelanjutan
NILAI-NILAI BUDAYA INSTITUSI PEMBENTUK IDENTITAS SMA NEGERI 3 BANJARMASIN Andra Rizky Yuwono; Agung Eko Budi Waspada; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.572 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8292

Abstract

Institution identity is a brief statement of the institution to the public, reflecting institutional values that can be seen from symbols, behavior and communication. The results of initial observations and interviews, SMA Negeri 3 Banjarmasin does not understand their values and identities. The porpose of this research is to understand the cultural values of the institutions that shape the identity of SMA Negeri 3 Banjarmasin. This research uses content analysis and a cultural approach to understanding the values that shape the identity of SMA 3 Banjarmasin and will be carried out at SMA 3 Banjarmasin, data collection will be done by observation, interview and documentation. The results of this study are visually the cultural values of institutions that shape the identity of SMA Negeri 3 Banjarmasin based on the vision of the school, the values are faith and piety, noble character, intelligent, skill, loving the environment. These 5 values are the core of the school culture that can be visually seen in various activities and programs that affect all internal aspects such as behavior, ways of communication, work environment, daily activities of all member of SMA Negeri 3 Banjarmasin, it forms a habit and culture so that it becomes part of the identity of SMA Negeri 3 Banjarmasin.
SEMIOTIKA SINTAKTIK PADA DESAIN KEMASAN ENAM VARIAN RASA PRODUK POCKY INDONESIA Syamira Sungkar; Diah Asmarandani; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.095 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8312

Abstract

Syntactic Semiotics in the Design of Indonesian Pocky Products with six variants. Snacks are foods that are popular with all people of all ages. Wafers, sweets, biscuits, chips and others are included in the category of snacks. Pocky is a chocolate-coated biscuit stick, from Japan, produced by Ezaki Glico. Pocky products entered Indonesia in 2014 with 6 variants: chocolate, strawberry, matcha, cookies & cream, double choco, and banana. In this study, researchers will examine the design packaging of Indonesian Pocky products using Morris Syntactic Semiotics theory and also packaging design theory. Analyze how the integration, uniformity, and continuity of the six pack packaging design flavors of Indonesian Pocky products. This type of research is a qualitative study with an intrinsic case study, discussing the design of Indonesian Pocky snack food packaging products. The method used in this research is interpretational analysis based on semiotics theory. The results showed that the packaging design of Indonesian Pocky products had cohesiveness, uniformity, and continuity, by analyzed their visual signs using Morris Syntactic Semiotics Theory.
BENTUK, ORNAMEN DAN MAKNA PADA CINCIN TAPAK GAJAH TRADISIONAL KARO Elvira Yesica Ginting; Ganal Rudiyanto; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 2 (2021): Junal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Produk
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.528 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i2.9431

Abstract

Abstract Forms, ornaments, and meanings of creation are interplayed each other as aesthetic elements. These have a load of wisdom, pieces of the civilization history, and culture of a tribe or society. And, these are very important topic to examine about problems that  traditional Karo Tapak Gajah ring face. The ring is just a mere historical artifacts now for the Karo culture actor. Even though, the development of the Karo culture has been always based on the their role. Therefore, qualitative research, historical and cultural approaches can fulfill the basic comprehension about form, ornament, and message when literacy about it is hard to find. The historical approach is to find out the diachronic and cultural events that occur in Karo culture, while the cultural approach knows the background of Karo customs. Thus, the aesthetic elements of the ring can be revealed through evidence of a certain time span and cultural aspects.Keywords: form, ornaments, meaning, traditional Karo Tapak Gajah Ring, aesthetic elements Abstrak Bentuk, ornamen dan makna pada sebuah karya menjadi hal yang saling terikat sebagai elemen estetik dalam sebuah karya. Mereka memiliki muatan memori kearifan, potongan sejarah peradaban dan kebudayaan suatu suku hingga masyarakat. Hal tersebut menjadi penting saat menyangkut permasalahan yang dihadapi oleh cincin Tapak Gajah tradisional Karo yang kini dianggap hanya sebagai artefak sejarah belaka bagi para pelaku budaya Karo. Padahal, sebuah perkembangan budaya tidak lepas dari peran pelaku budaya tersebut. Oleh karena itu, pemahaman mengenai muatan bentuk, ornamen dan makna didalam cincin Tapak Gajah tradisional Karo menjadi kepentingan yang mendasar ketika literasi mengenai hal tersebut sukar ditemukan. Riset kualitatif disertai dengan pendekatan historis dan kultural. Pendekatan historis untuk mengetahui diakronis dan peristiwa-peristiwa budaya yang terjadi dalam budaya Karo, sedangkan pendekatan kultural mengetahui latar belakang adat istiadat Karo. Sehingga, elemen estetik (bentuk, ornamen dan makna) cincin tersebut dapat terungkap melalui bukti rentang waktu tertentu dan aspek kultural.Kata kunci: bentuk, ornamen, makna, cincin Tapak Gajah tradisional Karo, elemen estetik 
PERANCANGAN PRODUK INTERIOR BERBASIS REVIVAL DENGAN TERAPAN RAGAM HIAS BATIK JAMBI Zoya Natalia; Yan Yan Sunarya; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6265.097 KB)

Abstract

Abstract The wealth of motifs or decorative varieties owned by the Indonesian nation comes from various tribes throughout the archipelago. Is a tangible culture in general motifs or decorative variety has a meaning value that needs to be preserved its existence. Batik Indonesia has been recognized by UNESCO as a Humanitarian Heritage for Oral and Non-material Culture, on October 2, 2009. Batik craft art began in Java Island, precisely in Central Java, and with the development of batik era penetrated to the island of Sumatra, one of them in Jambi. As in Java, batik in Sumatra is also very attached to the daily life of local people including Jambi. The existence of Jambi batik that was once successful during the Malay Sultanate, and worn by the upper class. Similarly, jambi batik motifs have meaning and philosophy. By the time the Malay sultanate's reign ended, Jambi batik company had decreased drastically. Nowadays it is getting dim and almost extinct due to the lack of public knowledge about Jambi batik and the lack of craftsmen left. The design method in this design uses a type of explorative research, in which this research aims to deepen knowledge and find new ideas, formulate problems in detail and develop hypotheses. The purpose of this design is to revive jambi batik culture (Straight Revivalism) to the wider community through the design of interior support products by applying old Jambi batik motifs. . This design is done by analyzing data both library studies, field research and other related data to conduct tests that will be compiled in this paper. The purpose of the design wants to restore / revive (revivalism) jambi batik to the public with the design in the re-application of old motifs of Jambi batik into the design of interior supporting products. Based on the above background, it is known that knowledge about Jambi batik is not very well known in various circles. Keywords: Batik Jambi, Batik Jambi Motifs, Interior Support products, Revivalism. Abstrak Kekayaan motif atau ragam hias yang dimiliki oleh bangsa Indonesia berasal dari berbagai suku di seluruh Nusantara. Merupakan budaya berwujud (tangible) pada umumnya motif atau ragam hias mempunyai nilai makna yang perlu dilestarikan keberadaannya. Batik Indonesia sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi, pada tanggal 2 Oktober 2009. Seni kriya batik diawali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah, dan dengan berkembangnya zaman batik merambah ke Pulau Sumatra, salah satunya di Jambi. Seperti di Jawa, di Sumatera batik juga sangat lekat dengan keseharian masyarakat setempat termasuk Jambi. Keberadaan batik Jambi yang pernah jaya dimasa Kesultanan Melayu, dan dikenakan oleh kalangan atas. Begitu juga bahwa motif-motif batik Jambi mempunyai makna dan filosofi. Pada saat pemerintahan kesultanan Melayu berakhir, perusahaan batik Jambi menurun drastis. Sekarang ini mulai redup dan hampir punah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang batik Jambi dan sedikitnya pengrajin yang tersisa. Berdasarkan dari latar belakang di atas maka diketahui bahwa pengetahuan mengenai batik Jambi tidak terlalu dikenal di berbagai kalangan. Metode Perancangan dalam perancangan ini memakai jenis penelitian eksploratif, dimana penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperdalam pengetahuan dan mencari ide-ide baru, merumuskan masalah secara terperinci dan mengembangkan hipotesis. Tujuan perancangan ini adalah dapat membangkitkan kembali budaya batik Jambi (Straight Revivalism) kepada masyarakat luas melalui perancangan produk penunjang interior dengan menerapkan motif-motif batik lama Jambi. Perancangan ini dilakukan dengan menganalisa data-data baik studi Pustaka, penelitian lapangan dan data lainnya yang berhubungan untuk melakukan pengujian-pengujian yang akan disusun dalam tulisan ini. Tujuan perancangan ingin mengembalikan/ membangkitkan kembali (revivalisme) batik Jambi kepada masyarakat luas dengan perancangan dalam penerapan kembali motif-motif lama batik Jambi ke dalam perancangan produk-produk penunjang interior. Kata Kunci : Batik Jambi, Motif-motif Batik Jambi, Produk penunjang interior, Revivalisme.
SEMIOTIKA PADA MICROLIBRARY BIMA BANDUNG R Aj. Dewi Sekar Noorzanah; Sangayu Ketut Laksemi; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.053 KB)

Abstract

Abstract Semiotics at the Bima Bandung Microlibrary. The study of semiotics in building has not been done much. Therefore, I conduct a study of the message behind architectural design in the context of semiotic theory by taking the case of the Bima Bandung microlibrary. The purpose of this study is to understand the denotative and connotative messages in the Bima microlibrary. The study refers to the case study method of qualitative research. In the microlibrary Bima conveys a message of 1)war against low literacy levels, 2) is an example of improving public spaces, 3) giving messages of environmentally conscious design, 4)the use of used plastic buckets is arranged to form the word "Books are the Window of the World". The denotative meanings of Bima's microlibrary are: location in a densely populated residential area, the building is in the form of a box, supported by a steel structure, the color of the building is black for the structure, the walls and windows are white. The connotative meaning is that the presence of the building does not interfere with existing open space facilities. The shape of the building becomes a symbol of progressive, inviting people to advance through reading books. The window material creates a dramatic effect, giving the impression that the building cares about environmental issues. Keywords: microlibray, semiotics, building, denotative, connotative. Abstrak Semiotika pada Microlibrary Bima Bandung. Kajian semiotika pada bangunan masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu kami melakukan kajian tentang pesan dibalik karya bangunan dalam konteks teori semiotika dengan mengambil kasus microlibrary Bima Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mencoba memahami pesan denotatif dan konotatif pada microlibrary Bima. Tulisan mengacu pada metode studi kasus penelitian kualitatif. Pada microlibrary Bima menyampaikan pesan tentang 1) perang terhadap rendahnya tingkat literasi, 2) merupakan contoh memperbaiki ruang publik, 3) memberi pesan rancangan yang sadar terhadap lingkungan, 4)penggunaan material bekas ember plastik ditata membentuk kata “Buku adalah Jendela Dunia”. Makna denotatif microlibrary Bima yaitu: lokasi di kawasan pemukiman padat, bangunan berbentuk balok, yang ditopang struktur baja, warna bangunan hitam untuk struktur, dinding dan jendela berwarna putih. Makna konotatif yaitu kehadiran bangunan tidak mengganggu fasilitas ruang terbuka yang ada sebelumnya. Bentuk bangunan menjadi simbol kemajuan, mengajak masyarakat maju melalui membaca buku. Material jendela menimbulkan efek dramatis, memberi kesan bahwa bangunan peduli terhadap isu lingkungan. Kata kunci: microlibray, semiotika, bangunan, denotatif, konotatif.
GAYA ANDROGINI DALAM POP CULTURE Ciawita Atmadiratna Lautama; Krishna Hutama; Acep Iwan Saidi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5670.705 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v5i1.15274

Abstract

Abstract As a style that combines masculine and feminine elements in one look, androgyny style has become an important trend in the fashion world since the last few decades. The emergence of people who refuse to be dictated by gender stereotypes, and the dominance of pop culture which has succeeded in mastering human life’s aspects have made androgyny style an important part of the popular culture and fashion trends development globally. This study uncovers the origin of androgyny style, and the role of pop culture related to its development in the fashion world. This research will reveal the journey of androgyny style from its inception and to explore the pop culture’s role in the development of androgyny style. This research is a descriptive qualitative research using netnographic method. It can be concluded that the development of androgyny style is inseparable from the influence of pop culture because it has dominated aspects of human life for the past few decades and the culture’s existence will continue to influence the fashion world in the future.Keywords: fashion, androgyny style, pop culture Abstrak Gaya androgini sebagai gaya berbusana yang memadukan unsur maskulin dan feminin dalam satu tampilan telah menjadi tren penting di dunia fashion sejak beberapa dekade belakangan. Maraknya kemunculan orang-orang yang menolak untuk didikte oleh stereotip gender, serta dominasi pop culture yang berhasil menguasai aspek-aspek kehidupan manusia menjadikan gaya androgini sebagai bagian penting dalam perkembangan budaya populer serta tren fashion secara global. Penelitian ini mengungkap asal muasal kemunculan gaya androgini, dan peran pop culture terkait dengan perkembangan gaya androgini di dunia fashion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap perjalanan gaya androgini dari awal kemunculannya dan mengeksplorasi peran pop culture dalam perkembangan gaya androgini di dunia fashion. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode netnografi. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan gaya androgini tidak terlepas dari pengaruh pop culture karena budaya tersebut telah mendominasi aspek kehidupan manusia sejak beberapa dekade belakangan dan keberadaan pop culture akan terus mempengaruhi dunia fashion di masa depan. Kata kunci: fashion, gaya androgini, pop culture
IMERSI DAN NOSTALGIA DALAM GAME A SPACE FOR THE UNBOUND Pandu Rukmi Utomo; Krishna Hutama; Yan Yan Sunarya
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.524 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v5i1.15276

Abstract

AbstractIs a research with goals to understand the relationship between immersion and nostalgia in Indonesian culture based game A Game For The Unbound. Research methodology used in this research is the aesthetic transformation method. This methodology is part of qualitative research in which the design object is reviewed by design critics and design discourse. The attention in details and understanding to the culture used trough aesthetic elements of video game is the most important factors to determine the success of A Game For The Unbound in creating immersion and nostalgia,Keywords: video game, culture, immersion, nostalgia AbstrakMerupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk menggali hubungan antara imersi dan nostalgia pada game Indonesia bermuatan budaya dengan judul A Game For The Unbound. Metode penelitian yang digunakan adalah transformasi estetik yang merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengkaji sebuah objek desain melalui kritik desain dan wacana desain. Perhatian terhadap detail dan pemahaman terhadap budaya yang diangkat dalam elemen estetik video game merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan A Space For The Unbound dalam menciptakan imersi dan nostalgia.Kata kunci: video game, kebudayaan, imersi, nostalgia