Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINDAK PIDANA KESUSILAAN DALAM KAITANNYA DENGAN KEJAHATAN MAYANTARA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Ayu Anggriani; Ridwan Arifin
Jurnal Hukum PRIORIS Vol. 7 No. 1 (2019): Jurnal Hukum Prioris Volume 7 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Faculty of Law, Trisakti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.366 KB) | DOI: 10.25105/prio.v7i1.14951

Abstract

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah berkembang menjadi sebuah pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan peradaban manusia juga sekaligus menjadi faktor penting dalam perbuatan melawan hukum. Perbuatan melawan hukum menggunakan sarana atau dengan bantuan teknologi internet ini disebut dengan cybercrime. Cybercrime kini telah diatur dalam aturan UU Nomor 19 Tahun 2016. Studi ini didasarkan pada gagasan bahwa Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 bertujuan untuk pengaturan pemanfaatan teknologi informasi, khususnya dalam bidang informasi dan transaksi elektronik, agar dapat dilaksanakan dengan baik serta dapat menjaga keamanan dan kepentingan kemanusiaan, namun penggunaannya bisa berpotensi mengakibatkan tindak pidana jika melawan aturan hukum dalam UU Nomor 19 Tahun 2016. Salah satu kejahatan cybercrime adalah kejahatan kesusilaan melalui media elektronik yang secara khusus diatur dalam ketentuan Pasal 27 ayat (1). Penulisan ini bertujuan untuk memeriksa dan pertanggungjawaban tindak pidana dalam ketentuan Pasal 27 ayat (1) yang diatur terdapat pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang “Informasi Elektronik dan Transaksi”. Penelitian ini menggunakan hukum normatif dengan pendekatan statuta, analitis dan kasus. Kesimpulan yang diperoleh, menunjukkan bahwa penerapan pasal 27 ayat (1) ini sebagian besar didasarkan pada apakah kejahatan tersebut memenuhi unsur-unsur pada pasal 27 ayat (1) atau tidak, berdasarkan informasi dari investigasi serta bukti-bukti. Selain itu, juga menunjukkan bahwa tanggung jawab pidana pelaku dapat diberikan kepada pelaku sebagai pribadi ataupun pelaku sebagai korporasi. Dalam aturan UU ITE, terhadap perbuatan yang dilarang diancam dengan sanksi pidana. Adapun jenis-jenis sanksi pidananya yang telah ditentukan adalah sanksi pidana penjara dan sanksi pidana denda. Jenis sanksi ini sudah terdapat dalam ketentuan Pasal 10 KUHP, serta tidak ditentukannya jenis pidana tambahan. Maka dengan demikian tidak ada pengembangan mengenai jenis pidana khusus yang ditujukan bagi pelaku tindak pidana dalam bidang informasi dan transaksi elektronik.
Dampak Perubahan Sistem Payroll Ke System Application And Product Checkroll Terhadap Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21 Di PT Perkebunan Nusantara Iv Kebun Bukit Lima Simalungun Eva Sriwiyanti; Tarigan, Wico Jontarudi; Ayu Anggriani
Jurnal Ilmiah Accusi Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Accusi Vol 5(2) November 2023
Publisher : Program Studi Akuntansi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/3t4zzh60

Abstract

Sistem pemungutan pajak dengan menggunakan System Application and Product Checkroll sangat diperlukan saat ini dikarenakan dengan adanya keuntungan yang diberikan oleh sistem ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari perubahan sistem payroll ke system application and product checkroll terhadap pemungutan pajak penghasilan pasal 21 di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bukit Lima kabupaten Simalungun. Subjek dari penelitian ini adalah karyawan bagian penggajian yang mengelola data karyawan berupa gaji dan pajak penghasilan 21 yang dipungut. Metode penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya keefisienan waktu dan penghematan anggaran perusahaan dalam sistem ini, dan juga karena sistem ini bersifat online dapat langsung dipantau oleh kantor pusat sehingga menjadi lebih transparan untuk perusahaan
Dampak Perubahan Sistem Payroll Ke System Application And Product Checkroll Terhadap Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21 Di PT Perkebunan Nusantara Iv Kebun Bukit Lima Simalungun Eva Sriwiyanti; Tarigan, Wico Jontarudi; Ayu Anggriani
Jurnal Ilmiah Accusi Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Accusi Vol 5(2) November 2023
Publisher : Program Studi Akuntansi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/3t4zzh60

Abstract

Sistem pemungutan pajak dengan menggunakan System Application and Product Checkroll sangat diperlukan saat ini dikarenakan dengan adanya keuntungan yang diberikan oleh sistem ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari perubahan sistem payroll ke system application and product checkroll terhadap pemungutan pajak penghasilan pasal 21 di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bukit Lima kabupaten Simalungun. Subjek dari penelitian ini adalah karyawan bagian penggajian yang mengelola data karyawan berupa gaji dan pajak penghasilan 21 yang dipungut. Metode penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya keefisienan waktu dan penghematan anggaran perusahaan dalam sistem ini, dan juga karena sistem ini bersifat online dapat langsung dipantau oleh kantor pusat sehingga menjadi lebih transparan untuk perusahaan