Fatmawati Amir
Akademi Kebidanan Pelamonia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Partus Lama di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2017 Amir, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.115 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.23

Abstract

Partus lama atau partus tak maju adalah salah satu penyulit dalam persalinan. Juga merupakan suatu masalah di Indonesia karena kita ketahui bahwa 80% dari persalinan masih ditolong oleh dukun. Dimana partus lama merupakan persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah factor umur, paritas, dan jarak kehamilan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2017. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April s/d 28 April 2017 di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Jenis penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang berada di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar pada bulan Maret-April 2017 sebanyak 48 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami partus lama dan berada di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar pada bulan Maret-April 2017 sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian partus lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara interval kehamilan dengan kejadian partus lama. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Jumpandang Baru Makassar agar melaksanakan setiap asuhan berdasarkan sistematika asuhan kebidanan sehingga dapat mengidentifikasi masalah pada ibu serta melakukan tindakan dengan cepat dan tepat terutama dalam tindakan partus lama.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar Tahun 2017 Amir, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.4 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.41

Abstract

Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk menekan jumlah populasi penduduk. Anjuran pemakaian metode kontrasepsi ini sudah diterapkan dibeberapa Negara. Jumlah pengguna kontrasepsi modern bertambah 2 juta orang dalam rentang waktu tiga tahun terakhir. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan dukungan suami yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan jumlah populasi 115 orang dan jumlah sampel 115 orang yaitu 98 orang yang memilih KB hormonal dan 17 orang yang memilih KB non hormonal. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square p (0,216)>0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P (0,101)>0,05 tidak ada hubungan antara sikap dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P( 0,224)>0,05 tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Perlu adanya peningkatan penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.
Hubungan Usia dan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Eklampsi di RSUD Daya Kota Makassar Tahun 2018 Amir, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.947 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v2i2.77

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan tekanan darah pada ibu hamil dengan kejadian eklampsi di RSUD Kota Makassar tahun 2018.Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitikdengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan usia dan tekanan darahterhadap kejadian eklampsi di RSUD Daya kota makassar dengan jumlah populasi sebanyak 312 orang dan jumlah sampel sebanyak 312 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh untuk variable hubungan antara usia dengan kejadian eklampsi nilai P (0,005)< α = 0,05 artinya ada hubungan antara usia dengan kejadian eklampsi. Untuk variable hubungan antara tekanan darah dengan kejadian eklampsi nilai P (0,00) <α = 0,05 artinya ada hubungan antara tekanan darah dengan kejadian eklampsi. Diperlukannya pemeriksaan antenatal care sebelum usia kehamilan 28 minggu, sehingga bidan/pelayan kesehatan memberikan penyuluhan pada ibu hamil.Kesimpulan dari dua variable yaitu usia dan tekanan darah, variable usia dan tekanan darah memiliki hubungan dengan kejadian eklampsi di RSUD kota Makassar tahun 2018.
Hubungan Paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), Umur Dan Menarche Dengan Kejadian Mioma Uteri Di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019 Amir, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.983 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v3i1.118

Abstract

Berdasarkan data di RSUD Labuang Baji Kota Makassar pada Tahun 2017 jumlah kasus mioma uteri sebanyak 45 kasus, Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 30 kasus, kemudian kembali pada tahun 2019 periode Januari sampai Mei sebanyak 13 kasus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan antara paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar dengan jumlah populasi 42 orang dan jumlah sampel 42 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square (excat fisher teks) diperoleh untuk variabel paritas nilai p = 0,014 < dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Variabel indeks massa tubuh (IMT) nilai p = 0,008 < dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Variabel umur didapatkan nilai p = 0,014< dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar. Dan untuk variabel menarche nilai p = 0,029< dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD LabuangBaji Makassar Tahun 2019. Kesimpulan dari empat variabel yaitu paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche menunjukkan bahwa keempat variabel memiliki hubungan dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019.
Faktor Yang Berhubungan Terhadap Kejadian Hyperemesis Gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar Tahun 2019 Amir, Fatmawati; Harun, Basmalah
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v3i2.107

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RS Jala Amari Makassar, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 274 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 51, pada tahun 2017 sebanyak 280 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 67, pada tahun 2018 sebanyak 296 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 79, dan pada bulan Januari sampai Mei tahun 2019 sebanyak 143 ibu hamil dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 22 kejadian. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan, gestasi, usia ibu dan paritas ibu terhadap kejadian hyperemesis gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui factor berhubungan terhadap kejadian hyperemesis gravidarum Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil pada bulan Januari sampai Mei 2019 di RS AL Jala Ammari Makassar sebanyak 143 orang, Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh untuk variabel pekerjaan ibu diperoleh nilai p (0,90) < ɑ (0,05), artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian hyperemesis gravidarum , variabel gestasi diperoleh nilaip p (0,65) <ɑ (0,05), artinya tidak ada hubungan antara gestasi dengan hyperemesis gravidarum , variabel usia ibu diperoleh nilai p (0,004) <ɑ (0,05), artinya ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian hyperemesis gravidarum , dan untuk variabel paritas diperoleh nilai p (0,982) >ɑ (0,05),artinya tidak ada hubungan paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Kesimpulan dari variabel pekerjaan, gestasi dan paritas yaitu tidak ada hubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar dan variabel usia ibu ada hubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum sehingga diharapkan kepada ibu hamil rutin untuk memeriksakan kehamilannya demi mencegah secara dini terjadinya hyperemesis gravidarum serta bagi peneliti berikutnya mmencari variable lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Partus Lama di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2017 Fatmawati Amir
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.535 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.23

Abstract

Partus lama atau partus tak maju adalah salah satu penyulit dalam persalinan. Juga merupakan suatu masalah di Indonesia karena kita ketahui bahwa 80% dari persalinan masih ditolong oleh dukun. Dimana partus lama merupakan persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah factor umur, paritas, dan jarak kehamilan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2017. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April s/d 28 April 2017 di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Jenis penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian partus lama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang berada di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar pada bulan Maret-April 2017 sebanyak 48 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami partus lama dan berada di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar pada bulan Maret-April 2017 sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian partus lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara interval kehamilan dengan kejadian partus lama. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Jumpandang Baru Makassar agar melaksanakan setiap asuhan berdasarkan sistematika asuhan kebidanan sehingga dapat mengidentifikasi masalah pada ibu serta melakukan tindakan dengan cepat dan tepat terutama dalam tindakan partus lama.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar Tahun 2017 Fatmawati Amir
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.563 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.41

Abstract

Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk menekan jumlah populasi penduduk. Anjuran pemakaian metode kontrasepsi ini sudah diterapkan dibeberapa Negara. Jumlah pengguna kontrasepsi modern bertambah 2 juta orang dalam rentang waktu tiga tahun terakhir. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan dukungan suami yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan jumlah populasi 115 orang dan jumlah sampel 115 orang yaitu 98 orang yang memilih KB hormonal dan 17 orang yang memilih KB non hormonal. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square p (0,216)>0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P (0,101)>0,05 tidak ada hubungan antara sikap dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P( 0,224)>0,05 tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Perlu adanya peningkatan penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.
Faktor Yang Berhubungan Terhadap Kejadian Hyperemesis Gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar Tahun 2019 Fatmawati Amir; Basmalah Harun
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.744 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v3i2.107

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RS Jala Amari Makassar, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 274 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 51, pada tahun 2017 sebanyak 280 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 67, pada tahun 2018 sebanyak 296 dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 79, dan pada bulan Januari sampai Mei tahun 2019 sebanyak 143 ibu hamil dengan kejadian Hyperemesis gravidarum sebanyak 22 kejadian. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan, gestasi, usia ibu dan paritas ibu terhadap kejadian hyperemesis gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui factor berhubungan terhadap kejadian hyperemesis gravidarum Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil pada bulan Januari sampai Mei 2019 di RS AL Jala Ammari Makassar sebanyak 143 orang, Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh untuk variabel pekerjaan ibu diperoleh nilai p (0,90) < ɑ (0,05), artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian hyperemesis gravidarum , variabel gestasi diperoleh nilaip p (0,65) <ɑ (0,05), artinya tidak ada hubungan antara gestasi dengan hyperemesis gravidarum , variabel usia ibu diperoleh nilai p (0,004) <ɑ (0,05), artinya ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian hyperemesis gravidarum , dan untuk variabel paritas diperoleh nilai p (0,982) >ɑ (0,05),artinya tidak ada hubungan paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Kesimpulan dari variabel pekerjaan, gestasi dan paritas yaitu tidak ada hubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum di RS AL Jala Ammari Makassar dan variabel usia ibu ada hubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum sehingga diharapkan kepada ibu hamil rutin untuk memeriksakan kehamilannya demi mencegah secara dini terjadinya hyperemesis gravidarum serta bagi peneliti berikutnya mmencari variable lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum.
Hubungan Paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), Umur Dan Menarche Dengan Kejadian Mioma Uteri Di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019 Fatmawati Amir
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.744 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v3i1.118

Abstract

Berdasarkan data di RSUD Labuang Baji Kota Makassar pada Tahun 2017 jumlah kasus mioma uteri sebanyak 45 kasus, Pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 30 kasus, kemudian kembali pada tahun 2019 periode Januari sampai Mei sebanyak 13 kasus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan antara paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar dengan jumlah populasi 42 orang dan jumlah sampel 42 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square (excat fisher teks) diperoleh untuk variabel paritas nilai p = 0,014 < dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Variabel indeks massa tubuh (IMT) nilai p = 0,008 < dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Variabel umur didapatkan nilai p = 0,014< dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar. Dan untuk variabel menarche nilai p = 0,029< dari α = 0,05, artinya ada hubungan antara menarche dengan kejadian mioma uteri di RSUD LabuangBaji Makassar Tahun 2019. Kesimpulan dari empat variabel yaitu paritas, indeks massa tubuh, umur dan menarche menunjukkan bahwa keempat variabel memiliki hubungan dengan kejadian mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019.
Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan Terhadap Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Pattingalloang Makassar Tahun 2020 Fatmawati Amir
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.688 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v4i1.172

Abstract

Kolostrum atau ASI yang pertama kali keluar mengandung antibodi. Ketersediaan zat tersebut menyiratkan bahwa masalah kesehatan pada bayi yang menghisap kolostrum tidak separah bayi yang diberi susu formula. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian kolostrum di Puskesmas Pattingalloang Makassar 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian kolostrum di Puskesmas Pattingalloang Makassar dengan jumlah populasi sebanyak 82 orang dan jumlah sampel 40 orang dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Exact Fisher Test) diperoleh nilai p (0,000) < α=0,05, sehingga Ha diterima Ho ditolak, penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian kolostrum. Kesimpulan dari variabel yaitu ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan terhadap pemberian kolostrum di Puskesmas Pattingalloang Makassar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian tentang dukungan petugas kesehatan pada ibu menyusui agar dapat mendapatkan memberikan kolostrum.