Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDAMPINGAN KEAGAMAAN BAGI ANAK-ANAK KELUARGA BROKEN HOME DI PONDOK PESANTREN DAN PANTI ASUHAN SABILUL HUDA YOGYAKARTA Supriadi; Pepy Marwinata; Muhammad Roy Purwanto
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol1.iss2.art1

Abstract

Penelitian ini mendiskusikan bagaimana anak-anak dari keluarga broken home dalam aktivitas-aktivitas sosial dan pendidikan keagamaannya. Dengan mengambil kasus disebuah pondok pesantren dan panti asuhan di daerah Pakem Yogyakarta, di mana terdapat sebuah pesantren dan panti asuhan yang menampung berbagai latar belakang anak, mulai dari anak-anak terlantar, yatim, kaum duafa dan fakir miskin yakni Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Sabilul Huda. Penelitian ini bertujuan untuk membimbing santri-santri Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Sabilul Huda ini khususnya bagi anak-anak dari keluarga broken home, karena terdapat 80% di Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Sabilul Huda ini berasal dari keluarga broken home, dan 20% nya lagi dari keluarga yatim, fakir miskin dan duafa. Penelitian ini penting karena akan memberikan dampingan penuh bagi anak-anak keluarga broken home yang ada di pesantren dan panti asuhan ini, mulai dari dampingan konsultasi keagamaan, dampingan mengaji al-Qur’an dan dampingan fiqih anak. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan literatur keagamaan yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak keluarga broken home yang ada di Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Sabilul Huda ini sebenarnya masih mau didik menjadi karakter yang berkepribadian baik, hanya saja karena masih kurangan tenaga pengajar yang menyebabkan keterlambatan proses pembentukan karakter bagi anak-anak keluarga broken home tersebut. Akhirnya, penelitian ini berkesimpulan bahwa perlunya penulis untuk menerapkan dampingan keagamaan Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Sabilul Huda tersebut. Dengan adanya tim pendampingan keagamaan yang telah dilaksanakan oleh penulis, siqnifikan telah mampu membantu tenaga pengajar pesantren dan panti asuhan dalam mengembangkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak keluarga broken home khususnya dan seluruh santri pesantren dan panti asuhan umumnya.