Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN KEAGAMAAN SEJAK USIA DINI DI BANTARAN KAMPUNG CODE YOGYAKARTA Ceni_Amalia Ayu Lestari; Muhammad Hilmi; Ryan Fattah Wijaya; Aprilia Nurulita; Muthmainnah Muthmainnah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2021): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol3.iss2.art8

Abstract

Pengabdian masyarakat di wilayah Kampung Code, Yogyakarta, berperan dalam mendampingi anak-anak di Kampung Code khususnya santri TPA Pelita hati dalam kegiatan keagamaan selama dua minggu awal bulan ramadhan. Pada kegiatan ini kami bekerjasama dengan Relawan Qur’an Indonesia (RQI). Kami memilih Kampung Code sebagai tempat mengabdi adalah karena masih minimnya nilai-nilai keagamaan di daerah tersebut. Tujuan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai agama islam, meningkatkan minat santri TPA dalam belajar dan mendalami agama islam, meningkatkan kualitas pembelajaran TPA, dan memperbaiki fasilitas pembelajaran di TPA. Selama dua minggu berjalannya kegiatan, kami mengisi kegiatan tersebut dengan proses belajar mengajar di TPA, meningkatkan kreatifitas santri, dan kegiatan-kegiatan penunjang semangat santri TPA dalam menuntut ilmu agama. Luaran dari terlaksananya kegiatan ini adalah meningkatnya minat dan semangat anak-anak di Kampung Code dalam menuntut ilmu agama, tersedianya fasilitas pembelajaran di TPA yang memadai, dan terciptanya kegiatan TPA yang lebih aktif. KataKunci:Agama Islam, Pendampingan, Kampung Code, TPA  Pengabdian masyarakat di wilayah Kampung Code, Yogyakarta, berperan dalam mendampingi anak-anak di Kampung Code khususnya santri TPA Pelita hati dalam kegiatan keagamaan selama dua minggu awal bulan ramadhan. Pada kegiatan ini kami bekerjasama dengan Relawan Qur’an Indonesia (RQI). Kami memilih Kampung Code sebagai tempat mengabdi adalah karena masih minimnya nilai-nilai keagamaan di daerah tersebut. Tujuan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai agama islam, meningkatkan minat santri TPA dalam belajar dan mendalami agama islam, meningkatkan kualitas pembelajaran TPA, dan memperbaiki fasilitas pembelajaran di TPA. Selama dua minggu berjalannya kegiatan, kami mengisi kegiatan tersebut dengan proses belajar mengajar di TPA, meningkatkan kreatifitas santri, dan kegiatan-kegiatan penunjang semangat santri TPA dalam menuntut ilmu agama. Luaran dari terlaksananya kegiatan ini adalah meningkatnya minat dan semangat anak-anak di Kampung Code dalam menuntut ilmu agama, tersedianya fasilitas pembelajaran di TPA yang memadai, dan terciptanya kegiatan TPA yang lebih aktif.
TANTANGAN DAN SOLUSI PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 2 DI YOGYAKARTA Muhammad Hilmi; Fadila Nurul Mustaqimah; M Nurul Ikhsan Saleh
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 4 No. 2 (2022): Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol4.iss2.art10

Abstract

Hadirnya program kampus mengajar menuntut mahasiswa agar mampu berkontribusi dalam kegiatan bermasyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Program Kampus Mengajar bertujuan agar mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan baik bidang administrasi, pengajaran, maupun adaptasi teknologi. Dalam implementasi Kampus Mengajar ini tentu mengalami berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tantangan dan solusi dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 2 khususnya di wilayah Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah jenis studi kasus dalam penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Ada 10 partisipan yang terdiri dari mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 2 dari berbagai sekolah mitra di Yogyakarta. Data hasil wawancara ditranskrip dalam bentuk naratif dan dianalisis menggunakan thematik analysis. Penelitian ini menemukan beberapa tantangan; kompetensi mengajar mahasiswa kurang relevan dengan yang dibutuhkan sekolah, beberapa mahasiswa tidak diberikan kesempatan mengajar, sarana dan prasarana kurang mendukung, guru gagap teknologi, dan miskomunikasi mahasiswa Kampus Mengajar dengan guru di lapangan. Solusinya adalah; perlu ada inovasi dalam pembelajaran, memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler dalam mengisi kekosongan dalam mengajar, digitalisasi bahan bacaan di perpustakaan, adaptasi teknologi, dan koordinasi dengan guru dibuat lebih matang sebelum penerjunan di sekolah. Penelitian ini menjadi masukan berharga bagi pemegang kebijakan dan pelaku Kampus Mengajar dalam perbaikan ke depannya.