Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Integrasi Data Melalui Pemetaan dengan Metode Drone Participatory Mapping (DPM) dan Pendataan Sensus Sosial dalam Proses Digitalisasi Desa Songbledeg Tri Joko Daryanto; Daniel Kristian Nugroho; Fiki Octavia; Fadhilah Hanum; Azaria Elvaretha; Khoirul Arifah; Alice Rahma Nastiti; Novi Anggraini Sholika; Vika Novianti Romadhona; Fatur Rocman Nurcahyadi; Rois Helmy Argayudha; Dinda Rista Anis Mufida
KASTA : Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan Vol. 2 No. 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : BALE LITERASI: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.956 KB) | DOI: 10.58218/kasta.v2i2.244

Abstract

Permasalahan yang biasa ditemui di lapangan seperti minimnya ketersediaan database desa. Database menjadi acuan utama bagi pemerintah desa dalam menentukan arah kebijakan desa. Dalam memetakan data-data desa harus didasari dengan adanya data spasial yang akurat. Data spasial ini merupakan peta yang memuat kondisi geografis wilayah sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan secara real time. Apabila melihat fakta di lapangan dan juga data di google maps, banyak batas desa yang ternyata tidak sesuai dengan batas yang sesungguhnya yang disepakati oleh masyarakat setempat, sehingga hal tersebut seringkali menimbulkan konflik lahan. Data yang kurang bahkan tidak tepat dapat diminimalisir melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Data Desa Presisi (DDP) yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan kerjasama bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). Program tersebut bertujuan untuk pembuatan data spasial yang akurat dan terintegrasi. Lokasi pelaksanaan program terletak di Desa Songbledeg, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Alat yang digunakan adalah Drone DJI Mavic Pro, software Agisoft Photoscan Professional, software ArcGIS 10.8, Avenza Maps, DJI Go 4, CTRL+DJI d, Pix4D Capture, PC dan smartphone. Bahan yang digunakan adalah foto citra drone. Pemetaan data spasial bertujuan untuk memperbaiki batas-batas desa, dusun, dan data administrasi desa. Hasil yang didapatkan berupa 5 peta dasar, yaitu peta orthophoto, peta administratif, peta sarana dan prasarana, peta penggunaan lahan, dan peta topografi. Serta pembuatan peta digitasi bangunan beserta nomor pemilik bangunan bertujuan untuk mempermudah tim sosial untuk melakukan sensus pada aplikasi Merdesa. Hasil dari peta yang telah didigitasi disebut peta kerja, yang kemudian digunakan sebagai acuan petugas sensus (enumerator) untuk membantu melakukan pengambilan data kuantitatif Desa Songbledeg.
Preferensi Bermukim Buruh Industri Besar di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Fiki Octavia; Hakimatul Mukaromah; Isti Andini
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i2.72229.38-50

Abstract

Hinterland Kota Surakarta merupakan wilayah yang strategis dalam pengembangan sektor industri, dimana salah satunya adalah di Kabupaten Sukoharjo. Menurut Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018-2038, di Kabupaten Sukoharjo terdapat kawasan yang perkembangannya sangat pesat, yaitu Kecamatan Grogol. Perkembangan pesat di Kecamatan Grogol ini ini mengundang banyak pendatang untuk bekerja sebagai buruh industri yang kemudian tidak dapat mengakses perumahan formal sebagai akibat kurangnya penyediaan rumah formal bagi buruh industri. Dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda, para pendatang mengakses perumahan dengan preferensi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam preferensi untuk bermukim pada buruh industri besar di Kecamatan Grogol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif  dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan kuesioner, serta pengumpulan data sekunder melalui pengumpulan data instansional dan studi literatur. Teknik analisis yang dipakai adalah analisis faktor. Hasil analisis yang mendapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi buruh industri dalam menentukan lokasi bermukim adalah faktor kondisi rumah dan kualitas lingkungan, faktor kenyamanan lingkungan dan jarak tempat kerja, faktor keamanan mengakses layanan umum, serta yang terakhir adalah faktor sarana dasar. Faktor dominan yang mempengaruhi buruh industri besar di Kecamatan Grogol dalam memilih tempat tinggal adalah faktor kondisi rumah dan kualitas lingkungan.