Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Stigma Masyarakat terhadap Penderita COVID-19 di Kecamatan Karawang Timur Ela Hayati; Miranti Kania Dewi; Mia Yasmina Andarini
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.906

Abstract

Abstract. The emergence of the COVID-19 outbreak has many impacts on people's lives around the world, including social stigma and discrimination against COVID-19 sufferers from the community or people around them. The formation of stigma in society can be influenced by several factors, including knowledge. COVID-19 is a new disease, so public knowledge about COVID-19 is still very minimal. This causes the emergence of fear or concern in the community regarding the disease. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and community stigma against COVID-19 in East Karawang District. The research method is an observational analysis using a cross-sectional design. Data analysis using Chi Square test. The research sample was 150 people in Karawang City, which were taken by purposive sampling. The research data was taken using an instrument in the form of a questionnaire. The results showed that most of the people in East Karawang District had a good level of knowledge (84%) and negative stigma towards COVID-19 sufferers (50.7%). The results of the statistical test showed that there was a significant relationship between the level of knowledge and the stigma of society towards people with COVID-19 in East Karawang District (p<0.05). The high rate of transmission and death caused by COVID-19 can cause fear and anxiety and result in the emergence of a negative stigma against COVID-19 sufferers, even though the level of public knowledge is already good. Abstrak. Wabah COVID-19 memiliki banyak dampak terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia, diantaranya berupa stigma sosial dan diskriminasi terhadap penderita COVID-19 dari masyarakat atau orang-orang sekitarnya. Terbentuknya stigma dalam masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengetahuan. COVID-19 merupakan penyakit yang baru sehingga pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 masih sangat minimal. Hal tersebut menyebabkan munculnya ketakutan ataupun kekhawatiran di masyarakat terkait penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap COVID-19 di Kecamatan Karawang Timur. Penelitian berupa analisis observasional menggunakan desain cross-sectional dengan analisis data menggunakan uji Chi Square. Sampel penelitian sebanyak 150 orang masyarakat di Kota Karawang yang diambil dengan cara purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan instrumen berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Karawang Timur memiliki tingkat pengetahuan baik (84%) dan stigma negatif terhadap penderita COVID-19 (50,7%). Hasil uji statistik menunjukan terdapatnya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap penderita COVID-19 di Kecamatan Karawang Timur (p<0,05). Masih tingginya tingkat penularan dan kematian yang disebabkan COVID-19 dapat menimbulkan rasa takut dan cemas serta mengakibatkan munculnya stigma negatif terhadap penderita COVID-19, meskipun tingkat pengetahuan masyarakat sudah baik.
Gambaran Kualitas Tidur pada Bidan yang Bekerja Gilir di RSUD Dr. Slamet Garut Arsya Rahmadian Tantra; Ike Rahmawaty Alie; Mia Yasmina Andarini
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1315

Abstract

Abstract. Midwives are professional health workers who apply a shift work system. The application of a shift work schedule can affect the quality of the midwife's sleep. This is important because poor sleep quality can affect the work performance, health, and safety of midwives, as well as patient safety. This study aims to describe the quality of sleep in midwives who work shifts at RSUD dr. Slamet Garut in 2021. The research method used is descriptive research. Data collection starts from July to September 2021. The instrument in this study is the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The number of samples in this study using a total sample technique of 45 people. The results showed that 88.9% of midwives had poor sleep quality and 11.1% had good sleep quality. A total of 27 people (87.1%) midwives in Verlos Kamer (VK) had poor sleep quality and 8 people (12.9%) had good sleep quality, 21 midwives in the Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) (95.5%) midwives had poor sleep quality and 1 person (4.5%) had good sleep quality, while in the treatment room all 4 midwives (100%) had poor sleep quality. Poor sleep quality can be influenced by other factors, such as age, years of service, marital status, workspace, body mass index, and physical activity. Abstrak. Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang menerapkan sistem kerja gilir. Penerapan jadwal kerja gilir dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur bidan. Hal ini patut diperhatikan karena kualitas tidur buruk dapat memengaruhi kinerja kerja, kesehatan, dan keselamatan kerja bidan, serta keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada bidan yang bekerja gilir di RSUD dr. Slamet Garut pada tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Pengumpulan data dimulai dari Juli hingga September 2021. Instrumen pada penelitian ini yakni kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 88,9% bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 11,1% memiliki kualitas tidur baik. Sebanyak 27 orang (87,1%) bidan di Verlos Kamer (VK) memiliki kualitas tidur buruk dan 8 orang (12,9%) bidan memiliki kualitas tidur baik, bidan di ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) sebanyak 21 orang (95,5%) bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 1 orang (4,5%) bidan memiliki kualitas tidur baik, sedangkan di ruang perawatan seluruh bidan sebanyak 4 orang (100%) memiliki kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia, masa kerja, status pernikahan, ruang kerja, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik.
Sanitasi Lingkungan Berpengaruh terhadap Kejadian Skabies pada Santri Laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Ahmad Roisul Umam; Nanan Sekarwana; Mia Yasmina Andarini
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6146

Abstract

Abstract. Scabies is a disease caused by the parasite Sarcoptes scabiei var hominis. Scabies is transmitted through direct or indirect contact, according to the World Health Organization (WHO). Currently, scabies is still a problem in developing countries, with an estimated worldwide prevalence of around 200 million population; according to data from the Ministry of Health (Indonesian Ministry of Health), scabies is a disease of the skin that is often treated in health centers. This study aimed to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Rajeg District, Tangerang Regency. This study used a cross-sectional approach, involving 147 respondents who were taken by random sampling to obtain a minimum of 82 samples using a questionnaire at the Choirul Huda Islamic Boarding School from February to November 2022. The analysis using Chi-Square showed a significant relationship between sanitation (p -value=0.019) and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Tangerang Regency. This study's results indicate a relationship between sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic boarding school, Tangerang Regency.Skabies merupakan sebuah penyakit yang disebabkan karena parasit Sarcoptes scabiei var hominis.Penyakit skabies ini menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, menurut World Health Organization ( WHO) saat ini skabies masih menjadi permasalahan di negara berkembang dengan prevalensi secara mendunia diperkiraan menjangkit kurang lebih 200 juta penduduk, menurut data KEMENKES (Kementrian Kesehatan Indonesia) skabies merupakan sebuah penyakit pada kulit yang kerap di tangani di puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan terhadap kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dengan mengikutsertakan 147 responden yang diambil dengan metode random sampling untuk mendapatkan 82 sampel minimum menggunakan kuesioner di Pondok Pesantren Choirul Huda pada periode Februari – November 2022. Hasil analisis menggunakan Chi-Square menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sanitasi (p-value=0,019) dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara sanitasi dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di pondok pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang.
Sanitasi Lingkungan Berpengaruh terhadap Kejadian Skabies pada Santri Laki-laki di Ponpes Ahmad Roisul Umam; Nanan Sekarwana; Mia Yasmina Andarini
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.2, Desember 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v3i2.3042

Abstract

Abstract. Scabies is a disease caused by the parasite Sarcoptes scabiei var hominis. Scabies is transmitted through direct or indirect contact, according to the World Health Organization (WHO). Currently, scabies is still a problem in developing countries, with an estimated worldwide prevalence of around 200 million population; according to data from the Ministry of Health (Indonesian Ministry of Health), scabies is a disease of the skin that is often treated in health centers. This study aimed to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Rajeg District, Tangerang Regency. This study used a cross-sectional approach, involving 147 respondents who were taken by random sampling to obtain a minimum of 82 samples using a questionnaire at the Choirul Huda Islamic Boarding School from February to November 2022. The analysis using Chi-Square showed a significant relationship between sanitation (p -value=0.019) and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Tangerang Regency. This study's results indicate a relationship between sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic boarding school, Tangerang Regency. Abstrak. Skabies merupakan sebuah penyakit yang disebabkan karena parasit Sarcoptes scabiei var hominis.Penyakit skabies ini menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, menurut World Health Organization ( WHO) saat ini skabies masih menjadi permasalahan di negara berkembang dengan prevalensi secara mendunia diperkiraan  menjangkit kurang lebih  200 juta penduduk, menurut data KEMENKES (Kementrian Kesehatan Indonesia) skabies merupakan sebuah penyakit pada kulit yang kerap di tangani di puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan terhadap kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dengan mengikutsertakan 147 responden yang diambil dengan metode random sampling untuk mendapatkan 82 sampel minimum menggunakan kuesioner di Pondok Pesantren Choirul Huda pada periode Februari – November 2022. Hasil analisis menggunakan Chi-Square menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sanitasi (p-value=0,019) dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara sanitasi dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di pondok pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang.
Gambaran Santri Penderita Skabies di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2023 Aditya Trianda Rahman; Lisa Adhia Garina; Mia Yasmina Andarini
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11836

Abstract

Abstract. Scabies is a disease that is still common in Indonesia and ranks third among all existing skin diseases. Scabies often occurs in children, and has negative impacts, such as anxiety, depression, anger and shame, so that sufferers often experience inferiority, and affects the sufferer's quality of life. The aim of this research is to understand the description of students suffering from scabies at the Bahrul Ulum Islamic Boarding School, Cibeureum District, Tasikmalaya City. This type of research uses descriptive methods with a cross sectional design. Sampling was carried out in September 2023 using a total sampling technique with a sample size of 39 people. The diagnosis of scabies is carried out through a physical examination by a doctor, and the quality of life of children with scabies is assessed by completing the Childern's Dermatology Life Quality Index (CDLQI) questionnaire. The results of this research showed that the majority of scabies were at the age of 14 years and the component that was most disturbed was sleep disorders due to scabies. In conclusion, the majority of students suffering from scabies at the Bahrul Ulum Islamic Boarding School, Cibeureum District, Tasikmalaya City, have very disturbed sleep due to scabies. Abstrak. Penyakit kulit skabies merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di Indonesia dan menempati urutan ke tiga dari semua penyakit kulit yang ada. Skabies banyak terjadi pada anak-anak, dan memiliki dampak negatif, seperti cemas, depresi, kemarahan, dan rasa malu sehingga penderitanya seringkali mengalami minder, serta memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui gambaran santri yang menderita skabies di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambian sampel dilakukan bulan September 2023 menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 39 orang. Diagnosis skabies dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter, dan kualitas hidup anak skabies di nilai melalui pengisian kuesioner Childern’s Dermatology Life Quality Index (CDLQI). Hasil Penelitan ini, didapatkan sebagian besar penyakit skabies yaitu pada usia 14 tahun dan komponen yang sangat terganggu yaitu gangguan tidur akibat skabies. Simpulan, mayoritas santri penderita skabies di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya sangat terganggu tidurnya akibat skabies.
Daya Hambat Emulgel Ampas Kopi Arabika Java Preanger terhadap Cutibacterium acnes Pramudya Adithya Putra Subekti; Santun Bhekti Rahimah; Mia Yasmina Andarini
Jurnal Riset Kedokteran Volume 5, No.1, Juli 2025, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v5i1.6695

Abstract

Abstract. Acne vulgaris (AV) is a common skin disease, affecting almost 80%-100% of the population. The purpose of this study was to determine Java Preanger Arabica coffee grounds extract emulgel (Coffea arabica L.) against C. acnes bacteria. This study used an in vitro experimental study using C. acnes bacterial isolates, taken from the Unisba Pharmacy microbiology lab, with the well method and measured with UV-Vis Spectro with a wavelength of 600nm at an absorbance of 0.08-0.1. There are four research groups consisting of two concentrations of Java Preanger Arabica coffee grounds (Coffea arabica L.) emulgel extract 75% and 100%, positive control clindamycin, and emulgel base as a negative control which are then incubated for 24 hours at 37oC and the inhibition zone is measured in millimeters. The results of the study showed that the inhibition zone at a concentration of 100% was 18.19mm, while at a concentration of 75% it was 18.74mm. The conclusion of this study is that the inhibition test of Java Preanger Arabica coffee grounds (Coffea arabica L.) emulgel extract has significant results. This proves that coffee can overcome bacterial infections because it has inhibitory power against C. acnes bacteria. Abstrak. Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit kulit yang umum, menyerang hampir 80%-100% dari populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan emulgel ekstrak ampas kopi arabika Java Preanger (Coffea arabica L.) terhadap bakteri C. acnes. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen in vitro dengan menggunakan isolat bakteri C. acnes yang diambil dari laboratorium mikrobiologi Farmasi Unisba, dengan metode sumuran dan diukur dengan Spektro UV-Vis dengan panjang gelombang 600 nm pada absorbansi 0,08-0,1. Terdapat empat kelompok penelitian yang terdiri dari dua konsentrasi emulgel ekstrak ampas kopi arabika Java Preanger (Coffea arabica L.) 75% dan 100%, kontrol positif klindamisin, dan basis emulgel sebagai kontrol negatif yang kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC dan diukur zona hambatnya dalam satuan milimeter. Hasil penelitian menunjukkan zona hambat pada konsentrasi 100% sebesar 18,19 mm, sedangkan pada konsentrasi 75% sebesar 18,74 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah uji daya hambat emulgel ampas kopi arabika Java Preanger (Coffea arabica L.) memiliki hasil yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa kopi dapat mengatasi infeksi bakteri karena memiliki daya hambat terhadap bakteri C. acnes.