Uci Ary Lantika
Fakultas Kedokteran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran Selama Masa Pembelajaran Daring: Kajian Pustaka Mohammad Dannys Ares; Santun Bhekti Rahimah; Uci Ary Lantika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1794

Abstract

Abstract. The world is currently being hit by an outbreak of coronavirus disease or Covid-19. This causes almost all normal activities of society to change in all aspects of life. The rapid spread of the Covid-19 outbreak has forced every country to act quickly and appropriately to reduce the number of spreads. One of the efforts of the Indonesian government is to make changes to the online learning process policy for all levels of education. The high academic burden and demands coupled with this pandemic situation puts medical students at greater risk for physical and mental health problems. The learning process, tight schedule and coupled with a large task load and various obstacles encountered in the online learning process trigger stress so that it has the potential to cause other impacts that can affect health and academic performance. Abstrak. Dunia saat ini sedang dilanda wabah coronavirus disease (Covid-19) dan menyebabkan hampir seluruh aktivitas normal masyarakat berubah di seluruh aspek kehidupan. Penyebaran wabah Covid-19 yang sangat cepat menyebabkan setiap negara harus bertindak cepat dan tepat untuk menekan angka penyebaran. Salah satu upaya pemerintah Indonesia adalah membuat kebijakan perubahan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring untuk seluruh tingkat pendidikan. Beban dan tuntutan akademik yang tinggi ditambah dengan situasi pandemi ini membuat mahasiswa kedokteran memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah kesehatan fisik dan mental. Proses pembelajaran, jadwal yang padat dan ditambah dengan beban tugas yang banyak serta berbagai kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran daring ini memicu terjadinya stres sehingga berpotensi menimbulkan dampak lain yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja akademis.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019 Faizal Riza Nugraha; Eva Rianti Indrasari; Uci Ary Lantika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6185

Abstract

Abstract. Sedentary lifestyle is an important cause of excess body weight and has implications for body mass index and waist circumference which can lead to an increase in the incidence of non-communicable diseases. This study aims to determine the relationship between physical activity and body mass index and waist circumference. This study used a cross-sectional method, data were obtained from self administered questionnaire of the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) and Google Form of anthropometric measurements in the form of body mass index and waist circumference From Bandung Islamic University Medical Faculty students population. Participants were obtained based on consecutive sampling method, and the data were processed using the Kolmogorov Smirnov test. Participants of the study was students from year 1 to year 3? Consist of 130 respondents. The results showed there was a significant relationship between physical activity and body mass index (p-value <0.05), and the relationship between physical activity and waist circumference (p-value <0.01). Physical activity can affect changes in body mass index and waist circumference so that an increase in physical activity makes it possible to prevent an increase in body mass index and waist circumference thereby reducing the risk factors for non-communicable diseases such as diabetes mellitus, stroke, chronic kidney disease and cardiovascular disease so that it is recommended for students to increase physical activity. Keywords: Physical Activity, Body Mass Index, Waist Circumference. Abstrak. Perilaku hidup sedentary merupakan penyebab penting terjadinya berat badan berlebih dan berimplikasi terhadap indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang dapat mengakibatkan peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, data diperoleh dari pengisian Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan pengukuran antropometri berupa indeks massa tubuh dan lingkar pinggang pada populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2019 yang diperoleh berdasarkan consecutive sampling, data diolah menggunakan uji Kolmogorov smirnov. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari seluruh responden (130 orang) terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (p-value <0,05), dan hubungan aktivitas fisik dengan lingkar pinggang (p-value <0,01). Aktivitas fisik dapat mempengaruhi perubahan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang sehingga peningkatan aktivitas fisik memungkinkan untuk mencegah peningkatan dari indeks massa tubuh dan lingkar pinggang sehingga menurunkan faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes militus, stroke, penyakit ginjal kronis, dan penyakit kadiovaskular sehingga disarankan mahasiswa untuk meningkatkan aktivitas fisik. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Lingkar Pinggang.
Karakteristik Nyeri dan Penggunaan Alat Bantu Jalan Pada Pasien Osterartritis Genu Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Zahra Shafa Qamilla; Samsudin Surialaga; Uci Ary Lantika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5614

Abstract

Abstract. Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disease that results in joint cartilage degradation. According to the World Health Organization (WHO), OA will affect 40% of the older population. West Java (8.86%) is one of the provinces in Indonesia with the highest prevalence of joint disease. Both pharmacological and non-pharmacological OA treatment methods have a variety of possibilities. One non-pharmacological treatment option for OA is the use of a walker. In this study, patients with genu osteoarthritis at the Medical Rehabilitation Unit of the Regional General Hospital (RSUD) in Banjar City will have their pain characteristics and walker usage examined. In this study, a cross sectional methodology is combined with a descriptive methodology. Random sampling is the sampling strategy. 222 participants' medical records from the Medical Rehabilitation Installation of RSUD in Banjar City were used to create the samples. According to the study's findings, patients over the age of 60 make up more than half (55%) of those with osteoarthritis who were given a diagnosis at the RSUD in Banjar City between January 2019 and January 2022. There were 211 patients overall, and 95 percent of them were female. 95 percent of the patients, or 211 people, did not need a cane or walker. Most BMI patients had excess weight of up to 111 (50%). Most of the people (80%) reported moderate pain on the VAS scale. Each patient may have different age, gender, BMI, use of walkers, and pain features. Most individuals just have minimal pain and don't need a walker. Keywords: Characteristics, Osteoarthritis, Pain, Walker Abstrak. Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang melibatkan kerusakan tulang rawan sendi. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 40% dari populasi lansia akan menderita OA. Salah satu provinsi dengan prevalensi penyakit sendi terbanyak di Indonesia adalah Jawa Barat (8,86%). Terdapat berbagai pilihan modalitas pengobatan OA, baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Penggunaan alat bantu menjadi salah satu pilihan terapi non farmakologis OA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik nyeri dan penggunaan alat bantu jalan pada pasien osteoartritis genu di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Jumlah sampel sebanyak 222 subjek menggunakan data rekam medis di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Kota Banjar. Hasil penelitian ini menunjukan lebih dari setengah pasien (55%) yang mengalami osteoartritis genu di RSUD Kota Banjar Periode Januari 2019 hingga Januari 2022 adalah kelompok usia lebih dari 60 tahun. Secara umum, pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 211 pasien (95%). Hampir seluruh pasien (95%) atau 211 orang tidak menggunakan tongkat atau alat bantu jalan. Mayoritas IMT pasien adalah overweight sebanyak 111 (50%). Sebagian besar (80%) subjek mengalami nyeri dengan skala VAS sedang. Karakteristik yang ditinjau dari usia, jenis kelamin, IMT, penggunaan alat bantu jalan, dan nyeri dapat bervariasi pada setiap pasien. Mayoritas pasien tidak menggunakan alat bantu jalan dan mengalami nyeri sedang. Kata Kunci: Alat bantu jalan, Karakteristik, Nyeri, Osteoartritis