Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ulasan Kritis Teori Permintaan Kesehatan Grossman Devi Indah Erlita; Yukha Sundaya
Bandung Conference Series: Economics Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Economics Studies
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.877 KB) | DOI: 10.29313/bcses.v2i2.4428

Abstract

Abstract. Grossman (1972) pioneered health economic analysis. The series of studies that have been arranged partly presents a critique of Grossman's (1972) theory and partly applies it to formulate health management policies. This study aims to present a critical review analysis of the literature focusing on health demand. The conclusions of this study regarding health demand are pioneered by the theory described by Grossman (1972) regarding health problems which are analyzed from the point of view of economic demand. Some factors can affect the demand for health, namely economic and non-economic factors. Economic factors consist of food commodity prices, health commodity prices, and per capita income described in the research of Erokhin & Gao (2020), Saliem et al., (2020), Uche et al., (2021), Budiarto (1996), Galama & Kippersluis (2018), Hartwig & Sturm (2017), Frank & Mcineka (2021), Damayanti et al., (2017). Non-economic factors such as education, immunization, and food consumption are described in the studies of Cutler & Muney (2012), Galama (2015), Damayanti et al., (2017), Hartwig & Sturm (2017), Galama & Kipperluis (2018). Abstrak. Grossman (1972) mempelopori analisis ekonomi kesehatan. Serial studies yang tersusun, sebagian menampilkan kritisisme terhadap teori Grossman (1972), dan sebagian lagi mengaplikasikannya untuk merumuskan kebijakan pengelolaan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menampilkan analisis ulasan kritis terhadap literatur yang berfokus pada permintaan kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini mengenai permintaan kesehatan di rintis oleh teori yang dijelaskan oleh Grossman (1972) mengenai masalah kesehatan yang dianalisis dari sudut pandang permintaan ekonomi. Terdapat faktor yang dapat mempengaruhi permintaan kesehatan yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi terdiri dari harga komoditas makanan, harga komoditas kesehatan, pendapatan perkapita yang dijelaskan dalam penelitian Erokhin & Gao (2020), Saliem et al., (2020), Uche et al., (2021), Budiarto (1996), Galama & Kippersluis (2018), Hartwig & Sturm (2017), Frank & Mcineka (2021), Damayanti et al., (2017). Faktor non ekonomi seperti pendidikan, imunisasi, dan konsumsi makanan dijelaskan dalam penelitian Cutler & Muney (2012), Galama (2015), Damayanti et al., (2017), Hartwig & Sturm (2017), Galama & Kipperluis (2018).
Pengaruh Pengangguran dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Barat Sari Rizqi Pratiwi; Yukha Sundaya
Bandung Conference Series: Economics Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Economics Studies
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.994 KB) | DOI: 10.29313/bcses.v2i2.4647

Abstract

Abstract. The poor population in West Java Province is still there numbers. B ased on data published by Badan Pusat Statistik (BPS) the number of poor population in West Java Province fluctuate and increase in recent years. This study aims to knowing the effect of the unemployment rate and Gross Domestic Product (GDP) towards poverty in West Java Province. The analysis technique used in this study is panel data regression analysis with Fixed Effect Model (FEM) and approach using secondary data from Badan Pusat Statistik (BPS) in the form of unemployment rate, Gross Domestic Product (GDP), and the number of poor population in 2015-2021 period. Results predicting the number of poor will increase 0.01 percent in every one percent increasing of unemployment rate and the number of poor will decease 0.67 every one percent increasing of Gross Domestic Product (GDP). Then, the results show unemployment has positive and significant effect towards poverty. Then, Gross Domestic Product (GDP) has negative and significant effect towards poverty. Abstrak. Penduduk miskin yang terdapat di Provinsi Jawa Barat masih banyak sekali jumlahnya. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat berfluktuasi dan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh angka pengangguran dan PDRB terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Barat. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model dan menggunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) berupa data Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan tahun 2010 dalam periode tahun 2015-2021. Hasil estimasi memprediksi jumlah penduduk miskin akan bertambah sebanyak 0.01 persen setiap kenaikan satu satuan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan jumlah penduduk miskin akan berkurang setiap kenaikan satu satuan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebanyak 0.67 persen. Kemudian, hasil penelitian menunjukkan bahwa angka pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Lalu, PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan.
KAJIAN STRUKTUR EKONOMI KABUPATEN BEKASI YUKHA SUNDAYA; Ina Helena Agustina
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 11 No. 2 (2011)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v11i2.257

Abstract

Dalam menetapkan suatu kebijakan pembangunan dibutuhkan replika atau model perekonomian demikian halnya dengan Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah dengan Pendapatan asli Daerah terbesar di Jawa Barat,maka kajian struktur ekonomi sangat penting untuk menunjang kinerja pembangunan. Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis input-output. Dimana hasil input output ini menunjukkan struktur ekonomi Kabupaten Bekasi dapat diidentifikasi bahwa sektor industri pengolahan makanan-minuman-tembakau, dan industri kimia serta barang dari kimia memiliki daya dorong yang sangat kuat terhadap sektor pertanian