Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI VARIETAS INPARI 32 DI KELOMPOK TANI MARDI LESTARI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK Awami, Shofia Nur; Kafil, Ahmad; Widiyani, Aniya; Subantoro, Renan
Journal of Agribusiness, Social and Economic Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jase.v4i1.5128

Abstract

Bungo Village is one of the villages that produces the most rice in Wedung District. This research aims to determine total costs, revenues, income, BEP and the feasibility of farming based on the RC ratio value. In determining the sample of respondents using the probability random sampling method involving a sample of 30 respondents. Based on lan ownership status, namely own lan (proprietary rights), leased land and sharecropped land, so the research shows that the total costs incurred for rice farming per planting season per hectare consecutively are Rp 14,043,000,-, Rp. 22,793,000,- and Rp. 13,969,000,-. Revenue from rice farming is Rp. 37,092,600,-, Rp. 34,489,800,- and Rp. 16,402,300,-. Rice farming income is Rp. 23,703,600,-, Rp.13,783,800,- and Rp. 8,427,300,-. BEP units are 2,600.5 kg, 4,220.9 kg and 2,586.9 kg. BEP price Rp. 2,044.4, Rp. 3,568.7 and Rp. 2,104.1. The RC ratio values are 2.64, 1.51 and 1.5 respectively, which means that Inpari 32 variety rice farming is worth the effort.
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI PEMBUATAN JENANG KUDUS DI DESA KALIPUTU KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Putri, Indi Amalia; Sasongko, Lutfi Aris; Widiyani, Aniya; Subekti, Endah
MEDIAGRO Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mediagro.v18i2.7181

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada agroindustri produksi jenangkudus di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Tujuan dari inipenelitian adalah untuk mengetahui total biaya, pendapatan, pendapatan, Break Event Point (BEP)dan Rasio Biaya Pendapatan (R/C). Metode dasar penelitian adalah deskriptif analisismetode, berdasarkan responden berdasarkan metode purposive sampling.Responden adalah 10 produsen yang aktif memproduksi jenang kudus. Datayang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan biaya,pendapatan, pendapatan, BEP dan analisis R/C. Hasil analisis dalam satu bulanperiode produksi total biaya kelompok I adalah Rp 226.704.509, kelompok II adalah Rp62.162.223, kelompok III sebesar Rp 13.101.655, dan kelompok IV sebesar Rp 15.980.050. itupendapatan untuk kelompok I adalah Rp. 325.687.500, kelompok II Rp. 114.987.500, kelompok III adalahRp. 23.333.333, dan kelompok IV Rp. 17.280.000. Pendapatan kelompok I adalah Rp98.982.992, kelompok II sebesar Rp 52.825.278, kelompok III sebesar Rp 10.231.678, dan kelompokIV sebesar Rp 1.299.950. Break Event Point (BEP) berdasarkan kelompok Unit I adalah 8.230Kg/bulan, Kelompok II 1.764 Kg/bulan, Kelompok III 374 Kg/bulan, dan Kelompok IVadalah 888 Kg/bulan. Break Event Point (BEP) berdasarkan rupiah, kelompok I adalah Rp19.855/Kg, Golongan II Rp 19.354/Kg, Golongan III Rp19.731/Kg, dan Golongan IV Rp.Rp 16.646/Kg. R/C agroindustri pembuatan jenang Kudus di Desa Kaliputu,Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, golongan I sebanyak 1,43; kelompok II sebesar1,82; kelompok III sebesar 1,78;dan kelompok IV 1.081. Dari hasil tersebut Kata Kunci bahwa usaha ini adalahlayak karena R/C>1.Kata Kunci : Analisis Bisnis, Jenang Kudus, Kaliputu.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KERIPIK PISANG COKLAT DI KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG Setyawati, Tata Cornelia; Sasongko, Lutfi Aris; Wibowo, Hendri; Widiyani, Aniya
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i1.6552

Abstract

Keripik pisang coklat merupakan jenis  makanan ringan terbuat dari buah pisang yang diiris dan digoreng diberi rasa coklat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan total biaya, total penerimaan, total pendapatan, nilai BEP dan nilai R/C pada usaha pengolahan keripik pisang coklat di Kabupten Way Kanan Provinsi Lampung. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif analitis. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel responden menggunakan metode sensus. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Hasil yang diperoleh penelitian ini adalah total biaya sebesar Rp 10.151.719/bulan, total penerimaan sebesar Rp14.422.500/bulan, dan total pendapatan sebesar Rp4.362.892/bulan. Nilai Break Even Point (BEP) atas dasar unit adalah sebesar 810 bungkus/bulan dengan masing-masing berat perbungkus 250gr. Nilai ini lebih kecil dari pada rata-rata produksi 1163/bulan dan nilai Break Even Point (BEP) atas dasar harga sebesar Rp. 8.650/bungkus. Nilai ini lebih kecil dari harga produk yang sebesar Rp. 12.417.  Nilai R/C usaha pengolahan keripik pisang coklat sebesar 1,43. Dari nilai R/C tersebut disimpulkan bahwa usaha pengolahan keripik pisang coklat layak untuk diusahakan karena besar nilai R/C >1.  Kata kunci: Keripik Pisang Coklat, Pengolahan, Kabupaten Way Kanan