Abstrak. Berkembangnya kasus-kasus dan semakin pesatnya jumlah wanita tuna susila memiliki keterkaitan langsung dengan kesehatan mental masyarakat sebagai akumulasi dari berbagai masalah sosial dan kepribadian. Perubahan psikologis terjadi pada wanita tuna susila ketika menjalani razia dan pembinaan selama 5 bulan. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh klien, rata-rata klien memiliki tingkat agresivitas yang cukup tinggi. Perilaku agresi yang ditunjukkan seperti berteriak, membuat keributan, memukul, melempar barang, merusak fasilitas, memusuhi individu yang lain, hingga pelanggaran yang secara sosial tidak dapat diterima. Penurunan agresivitas dapat dilakukan dengan metode yang tepat. Tingkat agresivitas dapat menurun salah satunya dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai. Modul berperan sebagai sarana pembelajaran yang berisikan materi, metode, tujuan, dan pengevaluasian yang dirancang secara menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Metode yang digunakan untuk mempersiapkan modul, dimulai dari menetapkan tujuan, lalu menentukan materi, kemudian menentukan siapa peserta atau sasaran modul, kemudian memilih media seperti apa yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan yang terakhir mempresentasikan modul. Pemaparan presentasi modul dan penyerahan modul mendapat respon positif oleh kepala UPT dan para pekerja sosial. Hal ini terlihat dari antusias pekerja sosial dalam mengikuti kegiatan dan menanggapi modul kegiatan.Kata Kunci: Wanita Tuna Susila, Penurunan Agresivitas, Modul