Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Deteksi Gen Penyandi Resistensi Insektisida Karbamat (Ace-1) pada Nyamuk Aedes Aegypti Metode Pcr Revi Zakiyatul Maftukhah; Retno Sasongkowati; Wisnu Istanto; Anita Dwi Anggraini
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i10.7571

Abstract

ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a high endemic problems, especially in the tropics. Effort to prepare for the surge in cases, it is necessary to develop in molecular level, detection of the Ace-1 gene can be used as an important indication of the resistance Aedes aegypti to carbamate insecticides. Purpose to detect the presence or absence of the Ace-1 gene of Aedes aegypti against carbamate insecticides using the PCR method. Methods descriptive quantitative analytic method of observational data. Treatments in experiment consisted of four test bottles and one control bottle. The results that appear on the detection of Ace-1 gene using RT-PCR are CT values. Results showed that from  4 existing samples, 2 of them were positive with a value, sample 1 (A01) had a CT value of 1.00, sample 4 (A04) had a CT value of 4.42 while other 2 were negative which was indicated by the emergence of N/A which means Not Available or not available primary gene in target gene. Conclusion percentage obtained was 50% of samples with Ace-1 gene detected and 50% of other samples not detecting Ace-1 gene. Keywords: Aedes aegypti, Ace-1, CT value  ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu masalah endemis yang cukup tinggi khususnya di daerah tropis. Sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap lonjakan kasus yang terjadi perlu dikembangkan ke tingkat molekuler yaitu deteksi gen Ace-1 yang dapat dijadikan sebagai indikasi penting dari resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap jenis insektisida golongan karbamat. Tujuan untuk mendeteksi ada tidaknya gen Ace-1 nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida karbamat menggunakan metode PCR. Metode Penelitian deskriptif kuantitatif metode analitik data observasi. Banyaknya perlakuan dari penelitian ini terdiri dari empat botol uji dan satu botol kontrol. Hasil yang muncul pada deteksi gen Ace-1 menggunakan RT-PCR berupa nilai CT. Hasil menunjukkan dari 4 sampel yang ada diperoleh hasil 2 diantaranya positif dengan nilai yaitu pada sampel 1 (A01) mempunyai nilai CT sebesar 1,00, pada sampel 4 (A04) mempunyai nilai CT sebesar 4,42 sedangkan 2 lainnya negatif yang ditandai dengan munculnya N/A yang berarti Not Available atau tidak tersedia gen primer pada gen target. Kesimpulan presentase yang diperoleh sebesar 50% sampel yang terdeteksi adanya gen Ace-1 dan 50% sampel lainnya tidak terdeteksi adanya gen Ace-. Kata kunci: Aedes aegypti, Ace-1, nilai CT
Peningkatan Kemandirian Siswa dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah dan Mengurangi Infeksi Soil Transmitted Helminths (Sth) di SD MI Sunan Ampel 1 Sidorogo-Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Suliati; Wisnu Istanto; Anita Dwi Anggraini
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.1 Mei (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil Transmitted Helminths (STH) adalah golongan cacing usus (Nematoda Usus) dalam perkembanganya membutuhkan tanah untuk men jadi bentuk infektif. Golongan STH yang habitatnya pada usus manusia adalah Ascaris lumbricoides, Hookworm (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale), Strongiloides stercoralis, Trichuris trichiura. Madrasah Ibtidaiyah Sunan Ampel II mulai kiprahnya dalam dunia pendidikan sejak tahun1988 atas prakarsa beberapa tokoh agama, tokoh masyar akat dan adanya tuntutan dari masyarakat setempat. Mengingat semakin banyaknya output yang dihasilkan. Madrasah Ibtidaiyah Sunan Ampel II setiap tahunnya, juga kondisi masyarakat setempat yang tergolong mene ngah kebawah, sedangkan letak desa tersebut jauh dari lembaga pendidikan SMP dan setingkatnya yang ada disekitar desa tersebut. Penelitian dilakukan oleh Megadkk tahun 2020 di SD MI Sunan Ampel 1 Desa Sidorogo Kecamatan Taman Kabupaten di didapatkan hasil terdapat siswa sebanyak 44% terinfeksi STH, hal ini dikarenakan siswa yang kurang pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 19 siswa (76%), sedangkan cukupnya pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 4 siswa (16%), dan baiknya pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 2 siswa (8%). dengan jumlah keseluruhan sebanyak 25 anak (100%). sebagian besar siswa maupun orang tua belum mengenal jenis-jenis cacing yang berbahaya bagi kesehatan, ataupun mengetahui cara pencegahan dan akibat kecacingan. Upaya yang dapat dilakukan adalah kegiatan penyuluhan yang berlangsu ng sangat interaktif dan komunikatif dan setiap peserta penyuluhan dapat memahami penjelasan yang disampaikan baik melalui media poster baik melalui tanya jawab. Berdasarkan hasil pretest dan post terdapat peningkatan pengetahun rata-rata 23% menjadi 71% ,sehingga total peningkatan pengetahuan peserta bertambah sebesar 48%.
Enhancing English Proficiency and Digital Literacy through Digital Storytelling in Vocational Health Students Wisnu Istanto; Noer Amelia; Sulistyaning Edi-Krause; Merlissa Suemith
VELES Voices of English Language Education Society Vol 8 No 3 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/veles.v8i3.27468

Abstract

Teaching English to healthcare students presents multifaceted challenges, particularly for non-native speakers who must concurrently navigate the complexities of medical concepts and the acquisition of language proficiency. Addressing these dual demands necessitates pedagogical innovations that integrate linguistic development with digital literacy to meet the dynamic requirements of contemporary healthcare. This quasi-experimental study explored the efficacy of digital storytelling as a transformative educational tool for enhancing English fluency and multimedia communication skills among vocational health students. Seventy-eight participants were allocated into an experimental group, which engaged in structured weekly digital storytelling activities, and a control group, which adhered to traditional grammar-based instruction. Over a 16-week intervention, data collected via the Test of English Proficiency Speaking and the Multimedia Communication Comfort Scale revealed significant outcomes, with the experimental group exhibiting substantial improvements (T-value = -23.91, p < 0.001) compared to the negligible gains of the control group (T-value = -11.12, p > 0.05). Furthermore, a robust positive correlation (r = 0.60) between initial lower proficiency and more significant improvement underscores the inclusivity and adaptability of digital storytelling for diverse learner profiles. By merging authentic language use with practical engagement in digital tools, digital storytelling equips vocational health students with critical competencies essential for effective communication in increasingly digitalized healthcare environments, demonstrating its potential as a cornerstone of 21st-century vocational education.