Yudi Pranoto
Gadjah Mada University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakterisasi maltodekstrin dari pati umbi ganyong (Canna edulis Ker.), enthik (Colocasia esculenta L.) dan kentang hitam (Plectranthus rotundifolius) menggunakan metode hidrolisis enzimatis Yulian Andriyani; Yudi Pranoto
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.6696.9-15

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis umbi lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan selain sebagai sumber pangan. Pengolahan umbi menjadi pati merupakan produk antara yang kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah maltodekstrin yang pada penelitian ini dihasilkan dari proses hidrolisis pati dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan dari pati umbi ganyong, entik dan kentang hitam dengan metode hidrolisis ezimatis meliputi rendemen, kadar air, nilai Dexstrose Equivalent (DE), derajat keasaman, kelarutan dan warna maltodekstrin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental deskriptif skala laboratorium dengan variabel sumber pati yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin dari entik menghasilkan rendemen dan kelarutan yang paling tinggi sebesar 90,8% dan 98,2% dengan nilai DE paling rendah sebesar 11,19. Maltodekstrin kentang hitam menghasilkan kadar air dan derajat asam terendah sebesar 4,6% dan 5,9%, sedangkan maltodekstrin ganyong menghasilkan warna yang lebih putih dibandingkan kedua sampel lainnya. Karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan pada penelitian ini bisa menjadikan acuan produksi maltodekstrin yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sintesis dan karakterisasi sodium karboksimetil selulosa dari serabut kelapa sawit Agustu Sholeh Pujokaroni; Djagal Wiseso Marseno; Yudi Pranoto
Journal of Tropical AgriFood Volume 3, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.3.2.2021.6656.101-113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pembuatan CMC dari serabut buah kelapa sawit (SBS). Dua tahapan percobaan dilakukan, yaitu penyiapan selulosa dari SBS dan pembuatan CMC menggunakan selulosa SBS dari perlakuan terpilih. Percobaan tahap pertama merupakan percobaan faktor tunggal (konsentrasi NaOH 5,0-17,5%), sedangkan percobaan tahap kedua merupakan percobaan faktorial (konsentrasi NaOH 5-20%, dan kadar Natrium monokhloro asetat/NaMCA 3-7 g). Setiap perlakuan diulang lima kali. Parameter yang diamati pada percobaan tahap pertama adalah rendemen, kadar selulosa, kadar air, dan kadar abu. Parameter yang diamati pada percobaan tahap kedua adalah hasil, kadar air, kemurnian, kelarutan, viskositas, dan derajat substitusi. CMC SBS dengan karakter terbaik dari percobaan kedua kemudian dianalisis dengan sinar-X dan FTIR. Kecuali data difraksi sinar-X dan spektrum FTIR yang dianalisis secara deskriptif, data lainnya dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penyiapan selulosa dari SBS dengan formula 5% w/v dalam 15% NaOH merupakan metode paling potensial (rendemen dan kadar selulosa bertuut-turut adalah 25,50% dan 63,34%) dan dipilih sebagai metode penyiapan selulosa SBS. Pada percobaan CMC dari selulosa SBS, ditunjukkan bahwa konsentrasi NaOH dan kadar NaMCA serta interaksinya memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap hasil, kadar air, kemurnian, kelarutan, viskositas, dan derajat substitusi CMC. Metode penyiapan CMC menggunakan formula 5 g selulosa SBS dalam sistem 100 mL isopropanol dan 20 mL 15% NaOH dan 6 gram NaMCA merupakan metode potensial yang menghasilkan CMC SBS dengan karakteristik derajat substitusi 1,19, viskositas 4,1 cps, dan kelarutan 60,25%. Hasil, kemurnian, dan kadar air CMC SBS yang dihasilkan berturut-turut adalah 156,35%, 86,44%, dan 11,83%. CMC SBS yang dihasilkan tersebut mempunyai karakter difraksi sinar-X dan spektrum FTIR yang serupa dengan tepung selulosa dan CMC komersial.