Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

China‘s Climate Change Policy Strengthening Its Diplomacy Wulansari, Ica
Jurnal Hubungan Internasional Vol 5, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/hi.2016.0080.1-9

Abstract

This research attempts to examine China‘s climate change diplomacy. This paper also observes how China strengthens its interest in line with the speed of climate change impact. China should consider climate change as the threat for its national interest since it impacted to its rapid economic growth. Currently, China’s use of fossil fuel has produced the significant amount of carbon dioxide emissions. In response to this, China considered to strengthen its energy policy as a way to reduce emission through The National Development and Reform Commission (NDRC) whose job is to confirm that mitigation and adoption of climate change are standardized. Furthermore, China has issued the principle of equity in 2009 by strengthening the responsibility for historical emissions of the developed countries and the future emissions rights of the developing countries. At the international level, China played a strategic and significant role in Conference of Parties in UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change). In addition, deepening a climate change cooperation with the United States was also at China’s lists.
KONSTRUKSI KOMENTAR PADA MEDIA DETIK.COM TERHADAP PENCITRAAN JOKOWI Mariko Rizkiansyah; Ica Wulansari
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 4, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.4.1.36-49

Abstract

Era komunikasi berbasis internet digunakan oleh semua media massa. Di Indonesia, detik.com adalah media massa pertama berdasarkan internet untuk menyebarkan berita. Namun, detik. com telah diubah dua cara komunikasi yang mengakomodasi penonton `komentar sebelum berita. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis komentar terkait dengan citra Jokowi `s di detik.com. Makalah ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan teknik analisis isi. Penelitian ini menggunakan jumlah komentar terkait dengan berita pada gambar Jokowi `s di detik.com mulai dari 24 Juni 2012 sampai 8 Maret 2013.Kata kunci: Jokowi, Detik.com, Berita, Komentar dan Image
PARADOKS PEMBANGUNAN DALAM KEMISKINAN STRUKTURAL DI PAPUA Ica Wulansari
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.812 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melihat kemiskinan struktural di Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur tentang Papua, dimulai dengan pemeriksaan terhadap kebijakan pembangunan untuk Papua sejak era Orde Baru hingga saat ini. Berdasarkan temuan, ada kesamaan paradigma pembangunan Papua pada masa orde baru dan era reformasi. Papua dianggap tak lebih sebagai objek pembangunan. Hal ini terbukti dengan adanya operasi perusahaan tambang multinasional yang mengarah ke beberapa kekerasan terhadap orang Papua yang disebabkan oleh pendekatan militer yang digunakan oleh pemerintah. Pelaksanaan otonomi khusus di Papua menjanjikan pembangunan yang dipercepat. Namun, di tengah-tengah pelaksanaan otonomi khusus yang gagal, pemerintah memberlakukan paradigma lain yang menyerahkan kebijakan pembangunan pengelolaan pangan dan energi kepada pihak swasta melalui proyek-proyek besar bernama MIFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate). MIFEE menawarkan beberapa mimpi kosong dengan dalih untuk membangun makanan Indonesia kepada dunia. Bahkan, kebijakan itu tidak dimaksudkan untuk mendukung kehidupan orang Papua. Oleh karena itu, kemiskinan di Papua semakin akut karena kebijakan pemerintah atas nama pembangunan ekonomi kurang aspek sosial.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v2i22017p088
Kebijakan Keamanan Pangan India Melawan Rezim Globalisasi Ica Wulansari
Global Strategis Vol. 9 No. 1 (2015): Global Strategis
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unair

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.742 KB) | DOI: 10.20473/jgs.9.1.2015.141-158

Abstract

Rezim internasional terbentuk oleh organisasi internasional di bawahWashington Consensus. Organisasi internasional seperti World TradeOrganization (WTO) mengakomodasi kepentingan negara-negara maju. WTO membuat aturan main perdagangan dunia, salah satu di antaranya adalah mengatur subsidi pangan. Hal tersebut menimbulkan perdebatan mengenai besaran subsidi pangan antara negara maju dan negara berkembang. Dalam Pertemuan WTO di Bali, India memberikan usulan besaran subsidi pangan 5 persen lebih tinggi dibandingkan usulan WTO dan berhasil disetujui dalam forum WTO yang melahirkan Paket Bali. Usulan India mengenai besaran subsidi pangan terkait dengan kebijakan dalam negeri mengenai keamanan pangan. India pada September 2013 mengesahkan Undang-Undang Keamanan Pangan dan menerapkan kebijakan pangan murah untuk kaum miskin. Populasi yang besar menyebabkan India sangat rawan akan ancaman ketersediaan pangan. Penelitian ini menganalisis bagaimana kebijakan pangan India dalam memperkuat kepentingan nasionalnya di tengah rezim globalisasi.
Artikulasi Komunikasi Politik Ridwan Kamil Dalam Media Sosial Twitter Ica Wulansari
Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6 No 2 (2014): ULTIMACOMM
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1524.061 KB) | DOI: 10.31937/ultimacomm.v6i2.413

Abstract

Penggunaan media sosial Twitter untuk kepentingan publik maupun untuk komunikasi politik semakin banyak digunakan oleh elit politik, pemimpin daerah dan pejabat negara. Media sosial twitter dapat digunakan secara maksimal dapat digunakan untuk menyampaikan pesan hingga menjadi sarana untuk mengkampanyekan hal-hal yang belum menjadi hirauan publik. Walaupun medium twitter terbatas untuk menyampaikan pesan, namun secara berkala menjadi efektif apabila digunakan secara konsisten. Kajian ini bertujuan untuk mengulas twitter Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Terobosan Ridwan Kamil diungkapkan dalam media sosial twitter dengan penyampaian pesan secara terus menerus. Tidak hanya digunakan untuk sosialisasi dan transparansi program-program kerjanya, Ridwan menggunakan sarana twitter untuk berkampanye mengenai isu partisipasi politik, lingkungan hidup, kesehatan hingga pelestarian budaya tradisional. Kata kunci: Ridwan Kamil, Komunikasi Politik, Twitter
PENEGAKKAN PRINSIP JURNALISTIK DALAM PEMBERITAAN TELEVISI DI INDONESIA (Analisis Isi Program Berita Pagi di RCTI, TVone Dan MetroTV) Indah Suryawati; Ica Wulansari
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Semiotika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v7i1.971

Abstract

Broadcasting regulation has an important role in controlling broadcasting program. Todays, Television channels are competing to produce attractive programs. News programs become their priority. Consequently, they are required to cover any news accurately and rapidly. News productions are required to be aligned with Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standard Program Siaran (P3-SPS) as regulated by KPI. The research method used content analysis. The research is aimed to identify messages transferred bythe TV programs. The analysis has been associated with visual, narrative and journalistic aspects on news program in RCTI, TVOne and Metro TV.Keywords: Content analysis, News Program, P3-SPS, Televison
Jaringan Bonding Kapital Sosial Petani Melestarikan Mekanisme Adaptasi Kolektif Petani Ica Wulansari
Jurnal Sosiologi Andalas Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsa.8.2.98-114.2022

Abstract

Farmers community neeed collective adaptive capacity to cope with climate change. The aimed of this research was to identify and analysis the network of social capital to preserve collective adaptation mechanism. This study adopted a qualitative approach to the type of descriptive. In analysing this research, the writer used coding analytics to find out the thematic category through social capital concept. The findings indicated that the bonding network of farmer was consist of access of knowledge, collective planning mechanism of planting paddy crop and formal institution of farmer groups. The bonding network had succeeded sustaining adaptive collective mechanism due to the existence of knowledgeable farmers. Meanwhile, this collective adaptive mechanism was strengthened by social interaction between farmer`s bonding network and bridging network. This interaction effectively to build collective planning capacity based on farmers group learning.
Indonesia`s Palm Oil Industrialization: The Resistance of Tanjung Pusaka Villagers, Central Kalimantan Against Palm Oil Industry Wulansari, Ica
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 5 No. 1 (2017): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.171 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v5i1.16267

Abstract

ABSTRACTIndonesia`s Palm oil industry is the greatest export commodity in the world. Palm oil industry has been developed since Soeharto`s administration with World Bank`s initiative. Indonesia`s development pattern is modernization which is fully supported by global capitalist agent. Furthermore, the government of Indonesia has issued policies to support this industry and the ease of accessibilty for investor to build in Indonesia. Most of the policies focus on economic interest with lack of attention to social and environmental issues. The paper applies qualitative method to analyze through literature studies and depth interview. As a result, the writer attempt to discuss the relationship of various concepts and theories regards to Resistency, Modernization and The Modern World-System theory. In fact, Indonesia as palm oil producer do not have bargaining power to determine the price due to global politic has structured to limit profit. Meanwhile, Central Kalimantan has the negative impact of environment and society that caused by palm oil industry. Tanjung Pusaka villagers refuse their region to be transform as palm plantation because they believe that their life is better now that being part of plantation. The purpose of this paper is to explain how villagers have capability of resistance for the sake of social life and environmental preservation.Keywords: Palm, Indonesia, industry, policies, Central KalimantanABSTRAKIndustri minyak sawit Indonesia merupakan komoditas ekspor terbesar di dunia saat ini. Industri minyak sawit telah dibangun sejak kepemimpinan Soeharto yang didukung oleh Bank Dunia. Pola pembangunan Indonesia adalah modernisasi yang disokong oleh agen kapitalis global. Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung industri minyak sawit dan memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di sektor ini. Kebijakan-kebijakan tersebut hanya fokus terhadap kepentingan ekonomi dan minimnya perhatian terhadap isu sosial dan lingkungan hidup. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa melalui studi literatur dan wawancara mendalam. Hasilnya, penulis berusaha mendiskusikan hubungan antara beragam konsep dan teori mengenai Resistensi, Modernisasi dan Teori Sistem Dunia. Faktanya, Indonesia sebagai produsen minyak sawit tidak memiliki kekuatan untuk menentukan harga karena politik global yang telah dibentuk untuk membatasi keuntungan yang didapatkan. Sementara itu, provinsi Kalimantan Tengah mengalami dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan sosial yang disebabkan oleh industri minyak sawit. Warga Dusun Tanjung Pusaka menolak wilayahnya dijadikan perkebunan sawit karena mereka yakin hidupnya akan lebih baik dibandingkan menjadi bagian dari perkebunan sawit. Tujuan penulisan ini paper ini untuk menjelaskan bagaimana masyarakat desa mampu melakukan upaya resistensi demi kepentingan sosial dan pelestarian lingkungan hidup.Kata kunci: Sawit, Indonesia, industri, kebijakan, Kalimantan Tengah
Kepentingan Nasional Tiongkok Dalam Investasi Pengembangan Electric Vehicle di Indonesia Periode 2014-2023 Kanzi Pratama Artananda Naufal; Ica Wulansari
Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 7 No 2 (2024): Mandala: Jurnal Hubungan Internasional
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/mjihi.v7i2.9583

Abstract

In the past decade, China has emerged as a global economic power with significant geopolitical influence, reshaping the international power distribution. As the world’s second-largest economy and leading exporter, China’s role in global trade and foreign direct investment is crucial. However, this economic growth comes with considerable environmental challenges, notably high greenhouse gas (GHG) emissions that make China one of the world's top emitters. To address these challenges, China has implemented a range of low-carbon economic policies, including climate resilience targets and a shift toward renewable energy. One of China’s primary strategies for achieving its low-carbon goals is the electrification of the transportation sector, with a focus on electric vehicle (EV) development. This policy aims not only to reduce air pollution and dependence on fossil fuels but also to boost the green technology industry. However, the electrification efforts create a high demand for essential resources, such as nickel, a key component in EV batteries. Indonesia, as one of the world’s largest nickel producers, has become a strategic partner for China in meeting these resource demands. Through substantial investments in the mining and nickel processing industries, China has strengthened its economic ties with Indonesia while supporting the growth of Indonesia’s EV infrastructure. China’s Belt and Road Initiative (BRI) also plays a crucial role in enhancing infrastructure connectivity and investment in Southeast Asia, particularly in Indonesia, which has been one of the major recipients of BRI investments.