Zurrahmi Wirda
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Interaksi antara Sitophilus oryzae (L.) dan Rhyzopertha dominica (F.) terhadap Pertumbuhan Populasi dan Kerusakan Sorgum Hendrival Hendrival; Suwaranita Sitompul; Zurrahmi Wirda
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.1977

Abstract

Hama pascapanen Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) dan Rhyzopertha dominica (Coleoptera: Bostrichidae) merupakan hama utama yang menyebabkan kerusakan secara kuantitas dan kualitas sorgum selama penyimpanan.  Interaksi antar individu S. oryzae dan R. dominica dapat terjadi pada spesies yang sama maupun spesies yang berbeda di penyimpanan sorgum. Tujuan penelitian mempelajari interaksi antara S. oryzae dan R. dominica terhadap pertumbuhan populalsi keduanya dan dan kerusakan sorgum.   Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan intraspesifik dan interspesifik S. oryzae dan R. dominica. Jenis perlakuan terdiri dari tiga taraf yaitu 30 pasang imago S. oryzae, 30 pasang imago R. dominica, dan 15 pasang imago S. oryzae + 15 pasang imago R. dominica. Imag-imago tersebut diinfestasikan ke dalam stoples plastik yang berisikan 150 g sorgum dan disimpan selama 60 hari. Parameter pengamatan meliputi jumlah imago, persentase berat bubuk dan susut berat sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara S. oryzae dan R. dominica mempengaruhi pertumbuhhan populasi keduanya dan kerusakan sorgum. Kompetisi interspesifik antara spesies S. oryzae dan R. dominica secara nyata dapat mengurangi populasi kedua tersebut.  Kompetisi intraspesifik S. oryzae mampu menyebabkan persentase susut berat dan persentase berat bubuk yang lebih besar dibandingkan kompetisi intraspesifik R. dominica dan kompetisi interspesifik keduanya. Informasi tentang interaksi antar spesies S. oryzae dan R. dominica sebagai acuan kegiatan pemantauan untuk mengevaluasi tindakan pengendalian yang dilakukan terhadap hama tersebut di penyimpanan sorgum.
Comparison Population of Rhyzopertha dominica (Coleoptera: Bostrichidae) and Damage Cereals During Storage Period Hendrival Hendrival; Cut Rahmi; Yusnellis Yusnellis; Muhammad Yusuf N; Zurrahmi Wirda
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.2.10

Abstract

Storage of cereal is a section of the stage post-harvest and helpful for maintaining food availability against crop failures and natural disasters. The losses yield commodity cereal happened at the stage storage caused by Rhyzopertha dominica. This study aimed to determine the comparison population R. dominica and damage to rice and sorghum based on the storage period. The types of cereals used are rice and sorghum. The research was arranged in a completely randomized design (CRD) with the treatment of storage periods for rice and sorghum consisting of five levels is storage for 40, 60, 80, 100, and 120 days. Observation parameters included population R. dominica and damage as well increased moisture content of rice and sorghum. Data obtained from the observations were analyzed using analysis of variance.  The results showed that the population of R. dominica and damage more happened to sorghum than rice based on the storage period. The storage period of 120 days could increase population R. dominica, damage and moisture content of rice and sorghum. Knowledge of the storage period for rice and sorghum give information so that not to stored rice and sorghum for long time periods
Peran Eco-Micoriza Dalam Meningkatkan Laju Pertumbuhan Bud Chip Tebu (Sacharum officinarum) Sebagai Bahan Baku Biofuel Rosnina A.G; Zurrahmi Wirda; Khaidir Khaidir; Nurul Rizki Ananda
Agrium Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i1.10846

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman yang memiliki arti penting sebagai salah satu sumber bahan baku yang  dibutuhkan oleh industry penghasil gula di Indonesia. Proses pembautan gula tebu akan mengeluarkan sisa berupa ampas tebu yang masih dapat dimanfaatkan sebagai by product yang menguntungkan. Selain itu pemanfaatan limbah tebu berupa biomassa  bagas tebu dapat digunakan sebagai alternative dan sumber biofuel yang ramah lingkungan dan rendah ekonomi. Usaha agar ketersediaan biomassa bagas tebu dapat dialakukan melalui peningkatan produktivitas tanaman tebu. Usaha tersebut antara lain melalui penggunaan bibit bud chip yang dipadukan dengan pemberian eco-enzyme dan pemberian fungi mikoriza arbuscular.  Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh eco-enzyme dan mikoriza sera interaksi keduanya terhadap pertumbuhan bibit bud chip tanaman tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan eco-enzyme berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan bibit tanaman tebu pada 4 dan 6 minggu setelah tanam (MST). Konsentrasi eco-enzyme terbaik terdapat pada pemberian 15 ml/l. Sementara dosis mikoriza terbaik terdapat pada pemberian 15 g/polybag. Aplikasi mikoriza berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan bud chip tanaman tebu, diameter batang pada pengamatan 2 dan 4 MST, jumlah dan volume akar bibit tebu.
Respon Perakaran Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Akibat Pemberian Konsentrasi Biourin Sapi Dan Dosis Pupuk NPK Jamidi Jamidi; Septiarini Zuliati; Zurrahmi Wirda
Agrium Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i2.11459

Abstract

Bibit kelapa sawit berkualitas dicirikan dengan memiliki pertumbuhan terutama perakaran yang baik. Pupuk organik mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Biourin sapi sebagai pupuk organik mengandung hormon dan unsur yang mendukung perkembangan akar bibit kelapa sawit. Pupuk NPK juga dapat mendukung pertumbuhan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian biourin sapi dan NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Reuleut, Kabupaten Aceh Utara dan Laboraturium Pertanian Universitas Malikussaleh menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor pertama yaitu konsentrasi biourin sapi terdiri dari 0, 50, 75, dan 100 cc/Liter. Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK terdiri dari 0, 2, dan 3 gram/polybag. Peubah yang diamati meliputi tinggi bibit, jumlah daun, panjang akar, berat segar akar dan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biourin sapi meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit, dan jumlah daun dan panjang akar bibit kelapa sawit. Pupuk NPK meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit, jumlah daun, berat segar akar dan berat kering akar. Interaksi dari pemberian biourin sapi dan pupuk NPK meningkatkan jumlah daun dan panjang akar bibit kelapa sawit. Konsentrasi biourin sapi 100 cc/Liter dan dosis pupuk NPK 2 gram/polybag merupakan perlakuan terbaik.
Pengaruh Kadar Air Dan Periode Penyimpanan Beras Terhadap Populasi Sitophilus zeamais Dan Kerusakan Beras Novita Pramahsari Putri; Yunaida Yunaida; Hendrival Hendrival; Zurrahmi Wirda; Muhammad Muaz Munauwar
Agrium Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i3.13183

Abstract

Hama kumbang bubuk jagung, Sitophilus zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama utama beras selama penyimpanan di Indonesia. Kerusakan beras yang terjadi selama penyimpanan dipengaruhi oleh periode penyimpanan dan kadar air. Penelitian tentang pengaruh kadar air awal dan periode penyimpanan beras perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan populasi S. zeamais dan kerusakan beras selama penyimpanan. Periode penyimpanan yaitu 40, 60, 80, 100, dan 120 hari dengan kadar air 12 dan 14%. Parameter yang diamati adalah populasi, persentase berat bubuk, dan persentase susut bobot beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode penyimpanan beras yang berbeda mempengaruhi populasi dan kerusakan beras. Penyimpanan beras selama 120 hari dapat meningkatkan populasi dan kerusakan beras dibandingkan dengan penyimpanan selama 40 sampai 100 hari. Perbedaan kadar air beras mempengaruhi populasi dan kerusakan beras. Kadar air 14% dapat meningkatkan populasi dan kerusakan beras dibandingkan dengan 12%. Interaksi antara periode penyimpanan beras 120 hari dan kadar air 14% dapat meningkatkan populasi dan kerusakan beras selama penyimpanan