Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi dan Pelatihan tentang Inspiratory Muscle Training pada Penderita PPOK Astika Handayani; Wulan Sari Purba
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.251

Abstract

Edukasi merupakan bagian penting dalam pemahaman individu akan penyakit paru kronik serta latihan fisik telah terbukti membantu meningkatkan kondisi fisik dan psikologis pasien dengan penyakit paru kronik. Salah satu latihan fisik yang dapat dilakukan yaitu inspiratory muscle training dengan menggunakan alat incentive spirometer. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien PPOK tentang inspiratory muscle training di Poli Klinik Rumah Sakit Tentara TK IV 01.07.01 Pematangsiantar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan pelatihan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi, pasien PPOK yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 orang (10%) dan setelah diberikan edukasi, mayoritas pasien PPOK yaitu 19 orang (95%) memiliki pengetahuan yang baik. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa edukasi dan latihan inspiratory muscle training dapat meningkatkan pengetahuan pasien PPOK.
PENGARUH INSPIRATORY MUSCLE TRAINING TERHADAP STATUS RESPIRASI PADA PENYAKIT PARU OBSTUKTIF KRONIK WULAN SARI PURBA; ASTIKA HANDAYANI
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 2 (2021): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.59 KB) | DOI: 10.35328/keperawatan.v10i2.2095

Abstract

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a chronic lung disease characterized air flow resistance in the airways that are progressive non-reversible or partially reversible. Pulmonary rehabilitation is a comprehensive, multidisciplinary treatment that has been shown to be beneficial for people with COPD. Inspiratory muscle training is a breathing exercise with low intensity loads to increase lung expansion and inspiratory muscle strength performed in COPD patients. The purpose of this study was to identify the effect of inspiratory muscle training on respiration status in patients with chronic obstructive pulmonary disease. The design of this study was a quasi-experimental design with a non equivalent control group design. The sample of the study was 46 patients with stable COPD who were outpatient at the Army Hospital TK IV 01.07.01 Pematangsiantar, with a total of 46 people divided into two groups, 23 people in the intervention group and 23 in the control group. The results showed that there was an effect before and after inspiratory muscle training on respiratory frequency with p = 0,014 and there was an effect before and after inspiratory muscle training on oxygen saturation p = 0,001.It can be concluded that inspiratory muscle training using incentive spirometer has been shown to reduce symptoms of shortness of breath and increase oxygen saturation in stable COPD patients.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tentang Stroke dan Perawatan Paska Stroke di Rumah Wulan Sari Purba; Julianto Julianto; Astika Handayani
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.524

Abstract

Stroke menyebabkan kecatatan permanen yang berdampak tergantungnya pasien stroke kepada keluarga. Pengetahuan keluarga yang kurang memadai tentang perawatan stroke dirumah berdampak pada keparahan penyakit dan beban bagi caregiver keluarga. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang stroke dan perawatan penderita stroke di rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tentara TK IV 01.07.01 Pematangsiantar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi, keluarga yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 orang (26.7%) dan setelah diberikan edukasi, mayoritas keluarga yaitu 13 orang (86.7 %) memiliki pengetahuan yang baik. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa edukasi kesehatan tentang stroke dan perawatan paska stroke di rumah dapat meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat penderita paska stroke sehingga pemulihan penderita meningkat secara optimal.