Agustina Rachmawardani
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Edukasi Informasi Geohidrometeorologi Untuk Masyarakat Perkotaan (Studi Kasus: Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten) Giarno Giarno; Agung Hari Saputra; Agustina Rachmawardani
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i3.1294

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan terhadap bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami. Sebagai bagian dari Wilayah Indonesia, Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten merupakan tempat yang rawan banjir, terutama dengan perkembangan pemukiman yang sangat pesat sehingga merubah penggunaan lahan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai lembaga yang berupaya menyediakan informasi peringatan dini sebelum kejadian bencana geo-hidrometeorologi. Namun demikian masih terdapat gab antara informasi yang disediakan, dengan akses dan pemahaman yang ada di masyarakat. Berdasarkan missing link tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk memberikan pemahaman lebih baik lagi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan optimalisasi informasi peringatan dini ini terutama di daerah perkotaan. Untuk menggali pemahaman masyarakat dilakukan melalui edukasi secara offline maupun online mengikuti perkembangan masyarakat perkotaaan yang terbiasa menggunakan sarana tersebut. Berdasarkan hasil survey menunjukkan pengetahuan masyarakat akan lembaga yang menangani bencana masih sangat kurang, dimana BMKG dan Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (STMKG) berturut-turut 49% dan 39%. Ketidaktahuan akan kedua lembaga ini sebanding dengan disinformasi terhadap istilah-istilah geohidrometeorologi terlihat dari jawaban responden pada pertanyaan-pertanyaan kejadian tornado, tsunami, gelombang panas, perubahan iklim, fenomena cuaca dingin, cuaca panas,  dan hubungan virus covid dengan cuaca panas yang dipahami kurang tepat.
SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS MACHINE LEARNING: STUDI LITERATUR Agustina Rachmawardani; Sastra K. Wijaya; Ardhasena Shopaheluwakan
METHOMIKA: Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi Vol. 6 No. 2 (2022): METHOMIKA: Jurnal Manajemen Informatika & Komputersisasi Akuntansi
Publisher : Universitas Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.942 KB) | DOI: 10.46880/jmika.Vol6No2.pp188-198

Abstract

Indonesia is a disaster-prone country and 76% is a hydrometeorological disaster (floods, landslides, tropical cyclones and droughts). Floods that occurred in Jakarta had a negative impact on the community so that it would have an impact on economic losses that made it difficult for communities around areas that were frequently affected by floods to develop more advanced and productively. Therefore, the inhibition of increasing welfare caused by floods that are not immediately handled can increase the number of people's poverty because they always have to spend both on house repairs, health and other things caused by floods. In addition, public facilities and various kinds of infrastructure were damaged. The environment is also negatively affected when floods occur. Clean water is difficult to obtain so it causes many diseases. Floods also cause animals to be killed, thereby disrupting the natural balance of the ecosystem. The existence of flood prediction research will reduce the risk and damage caused by flood disasters and can provide advice and considerations in policy making. Flood early warning system is one of the solutions offered in dealing with flood disasters. Providing actual and real time information, this early warning system is expected to reduce economic losses to fatalities. In an effort to create a resilient city, ESCAP (2008) puts an early warning system in place as an effort to prepare before a disaster occurs and to mitigate floods
Edukasi Peralatan Meteorologi Sebagai Indikator Cuaca dan Polusi Udara di Desa Pasir Tanjung, Lebak, Banten Agustina Rachmawardani; Djoko Prabowo; Kanton Lumban Toruan; Nardi Nardi; Marzuki Sinambela; Abdul Manaf; Maqbul Azis
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v7i1.2481

Abstract

Desa Pasirtanjung merupakan salah satu desa di Indonesia yang menghadapi tantangan terkait pemahaman akan cuaca dan dampak pencemaran udara. Perubahan iklim dan perubahan pola hujan telah menjadi isu yang semakin penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kualitas udara, seperti polusi udara dari industri, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan aktivitas manusia lainnya serta faktor-faktor yang memengaruhi curah hujan, seperti pola aliran udara, pengaruh lautan, dan topografi. Edukasi dan sosialisasi mengenai peralatan yang dapat digunakan sebagai indikator cuaca, seperti alat pengukur curah hujan, alat pengukur kualitas udara PM2.5 dan PM10, serta kesadaran akan polusi udara, menjadi aspek krusial dalam mendukung kesejahteraan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Desa Pasirtanjung. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dirancang alat monitoring curah hujan dan kualitas udara serta edukasi peralatan sebagai indikator cuaca dan polusi udara di desa Pasir Tanjung yang akan menjadi landasan penting untuk meningkatkan pemahaman dan merespons terhadap faktor-faktor lingkungan yang berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka. Dari hasil post test dan pretest pengetahuan peserta terkait edukasi peralatan cuaca ini naik sekitar 20 % – 60%.
Edukasi Antisipasi Dampak El-Nino Melalui Televisi Cirebon Dedi Sucahyono; Giarno Arno; Yosafat Donni Haryanto; Agustina Rachmawardani; Muhammad Devanio Afreza; Azan kenzer; Ilham Abdullah Sidiq
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v7i1.2410

Abstract

Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majlengka, Kuningan atau dikenal dengan Ciayumajakuning berada pada jalur utara utama Jawa atau Pantura. Topografi wilayah tersebut  ini merupakan daerah dataran rendah dan sebagian lagi dataran tinggi dengan rata-rata curah hujan tahunannya cukup tinggi. Sudah sejak lama daerah ini merupakan lumbung padi nasional. Dalam perkembangannya, wilayah ini semakin padat penduduknya karena tidaj hanya menjadi sentra pertanian tetapi juga industri sehingga dampak bencana hidrometeorologi semakin besar. Kondisi meningkatnya anomali sea surface temperature (SST) di Samudera Pasifik atau El-Nino dapat mengurangi curah hujan atau memperlambat datangnya musim hujan. Guna meningkatkan kewaspadaan dampak buruk kekeringan maupun banjir di tahun 2023 ini diperlukan edukasi informasi peringatan dini cuaca dan iklim. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema edukasi informasi peringatan dini cuaca dan iklim dilaksanakan dengan menggunakan sarana televisi yang memiliki jangkauan luas sehingga diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang lebih masif. Berdasarkan hasil kegiatan PKM menunjukkan ada disinformasi terhadap istilah-istilah iklim dan cuaca yang terlihat dari ketidaktahuan responden akan informasi cuaca dan iklim. Masyarakat juga kurang informasi terkait prediksi musim kemarau tahun 2023. Banyak dari petani padi yang melakukan penanaman pada saat sudah memasuki musim kemarau sehingga dikhawatirkan akan menurunkan hasil panen padi, bahkan ada yang baru melakukan penyemaikan sehingga jika tidak ada irigasi sudah dapat dipastikan gagal panen. Hasil edukasi ini menambah pemahaman masyarakat akan pentingnya informasi cuaca dan ikllim yang tepat untuk mendukung kegiatan mereka