Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PSIKOEDUKASI KESEHATAN JIWA BAGI KADER POSYANDU DI DESA BUDIASIH PUSKESMAS SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS Dudi Hartono; Peni Cahyati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.40425

Abstract

Prevalensi gangguan jiwa (mental emosional) terus mengalami peningkatan. Hambatan pasien gangguan jiwa dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan peran sosialnya menyebabkan beban keluarga menjadi berat dan kompleks. Kondisi ini diperberat dengan minimnya pemahaman masyarakat mengenai gangguan jiwa sehingga tidak jarang perlakuan masyarakat bahkan keluarga menjadi pemicu kekambuhan pasien. Oleh karena itu upaya pelayanan kesehatan jiwa harus dilakukan secara terintegrasi, komprehensif dan berkesinambungan, sebagai upaya memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Salah satu upaya memandirikan masyarakat yaitu dengan pemberdayaan potensi sumber daya yang ada di masyarakat  salah satunya kader posyandu/posbindu. Supaya kader dapat menjalankan perannya dalam upaya kesehatan jiwa di masyarakat maka harus dibekali pengetahuan dan keterampilan melalui suatu psikoedukasi tentang upaya kesehatan jiwa. Sebanyak 30 orang  kader yang mewakili 6 posyandu/posbindu  di Desa Budiasih wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis menjadi peserta pelatihan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat melalui psikoedukasi kesehatan jiwa. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan  dilaksanakan pada bulan Juni - November 2022. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang kesehatan jiwa masyarakat naik sebesar 12,2 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanya perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansi  ρ = 0,0001 (ρ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa melalui kegiatan penyuluhan, melakukan bimbingan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan kader kesehatan jiwa setelah diberikan pelatihan.
OPTIMALISASI PELAYANAN DAN PENDAMPINGAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KOTA TASIKMALAYA Peni Cahyati; Atit tajmiati; Nunung Mulyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v1i2.647

Abstract

Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah POKJA Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tasikmalaya. Keluarga adalah dua individu atau lebih yang tergabung karena darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lainnya didalam perannya masing-masing, dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Salvicion dan ara celis,1989). Keluarga yang bahagia merupakan tujuan setiap orang dalam menjalani kehidupan perkawinannya, namun tidak setiap keluarga dapat menjalani kehidupan rumah tangganya sesuai yang diharapkan. Tak jarang kehidupan rumah tangga justru diwarnai oleh adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, maupun penelantaran rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kekerasan berbasis gender yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat manusia serta bentuk diskriminasi yang harus dihapus. Angka kejadian Kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tasikmalaya setiap tahun meningkat dan menduduki urutan teratas dari tindak kekerasan yang lain, sehingga diperlukan pelayanan dan penanganan yang efektif. Untuk itu metoda dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu memberikan pelayanan konseling, pendampingan, mediasi bersama-sama tim. Luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini adalah berupa laporan hasil pengabdian masyarakat disertai artikel P2M yang akan diterbitkan dalam jurnal Pengabdian Masyarakat
Pelatihan pemaafan untuk membantu mengoptimalkan kesejahteraan subjektif perempuan korban KDRT Ira Kusumawaty; Yunike Yunike; PENI CAHYATI; Mulya Virgonita Iswindari Winta; Margaretha Maria Shinta Pratiwi
Abdimas Siliwangi Vol. 7 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v7i2.22878

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya kekerasan fisik semata-mata, jenis kekerasan ini seringkali mencakup berbagai tingkat kekerasan psikologis, emosional, dan ekonomi, yang menyebabkan masalah yang mendalam dan konsekuensi jangka panjang bagi korban. Terdapat bukti bahwa pelatihan pemaafan sebagai intervensi psikologis dapat membantu orang yang mengalami trauma psikologis akibat KDRT. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif pelatihan pemaafan dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif perempuan yang menjadi korban kekerasan domestik. Kegiatan ini melibatkan 3 responden korban KDRT yang masih hidup bersama pasangannya. Metode pelatihan aktif berbasis pengalaman menggunakan diskusi, studi kasus, dan relaksasi selama satu kali pertemuan, melalui kegiatan persiapan, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut. Pengukuran keberhasilan pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner PANAS (Possitive Affect Negative Affect Schedule). Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa rerata skor kesejahteraan subjektif meningkat sebanyak 22.4. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan pemaafan adalah cara yang efektif untuk membantu pemulihan emosional dan mental perempuan korban KDRT, pelatihan ini membekali para korban KDRT untuk membantu dalam proses penyembuhan dan optimalisasi kesejahteraan subjektif mereka. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini adalah bahwa pelatihan pemaafan dapat dimasukkan ke dalam program rehabilitasi bagi korban KDRT untuk membantu mereka mengatasi dampak psikologis jangka panjang akibat tindakan pelaku KDRT.