Abstract: Anemia in adolescents can occur due to malnutrition. Many young women experience a lack of nutrients in their daily food consumption. Based on data from the Banjarmasin City Health Office in 2018, the prevalence of anemia in adolescents aged 10-19 years in Banjarmasin City was 924 cases, in 884 adolescent girls. One factor causing anemia is poor diet. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between eating patterns and the incidence of anemia in adolescent girls at SMP Negeri 18 Banjarmasin 2019/2020. The method used is observational analytic with cross sectional approach. The sample of the study was 88 female teenagers from SMPN 18 Banjarmasin. Taken with proportional random sampling. Data analysis using fisher exact test (α=0,05). The results of this study were 45% of respondents with anemia and 55% of anemia, 89% of bad eating patterns and 11% of good eating patterns. The analysis showed that the value of p = 0.104 with the conclusion of the study there was no relationship between eating patterns with the incidence of anemia. Keywords: Food diet, anemia, adolescents females Abstrak: Anemia pada remaja dapat terjadi disebabkan oleh kekurangan gizi. Remaja putri banyak mengalami kekurangan zat-zat gizi dalam konsumsi makanan sehari-harinya. Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja usia 10-19 tahun di Kota Banjarmasin terdapat 924 kasus, pada remaja putri sebanyak 884 kasus. Salah satu faktor penyebab anemia adalah buruknya pola makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 18 Banjarmasin 2019/2020. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah remaja putri SMPN 18 Banjarmasin dengan jumlah 88 orang. Diambil dengan proportional random sampling. Analisis data menggunakan uji fisher exact test (α=0,05). Hasil penelitian ini responden yang mengalami anemia 45% dan tidak anemia 55%, pola makan tidak baik sebanyak 89% dan pola makan baik sebanyak 11%. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,104 dengan kesimpulan penelitian tidak ada hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia. Kata-kata kunci: Pola makan, anemia, remaja putri