ABSTRAK Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukan bahwa gangguan kecemasan pada remaja di Indonesia memiliki prevalensi berkisar antara 65-78%. Perasaan cemas dapat dihindari dengan respon emosi positif dan salah satunya dengan upaya membangun kedekatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dimana hal tersebut dapat memberi kemantapan bathin, perasaan bahagia, terlindungi, dan rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan siswi kelas XII SMA MTA Surakarta yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional, yaitu dengan mengumpulkan data dalam satu waktu. Berdasarkan data yang diperoleh terhadap 41 siswi asrama dan 26 siswi non asrama kelas XII SMA MTA Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi yang mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 19 responden (28,4%) dan pada siswi yang mengikuti program keagamaan non asrama menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 9 responden (13,4%). Diketahui adanya perbandingan tingkat kecemasan siswi kelas XII SMA MTA Surakarta yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama. Kesimpulan hasil uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbandingan tingkat kecemasan siswi yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama dengan p value = 0,000 (≤0,05). ABSTRACT Anxiety has the highest prevalence of mental disorders in general. In Indonesia, according to Basic Health Research in 2018, anxiety disorders among teenagers in Indonesia have a prevalence ranging from 65-78%. Feelings of anxiety can be avoided with a positive emotional response and one of them is by trying to build closeness to Allah Subhanahu Wa Ta'ala, which can provide inner stability, feelings of happiness, protection and a sense of security. Religion in an individual's life will be motivation and hope. The research aims to find out the comparison of anxiety levels of class. This research uses an analytical observational method with a cross sectional design. namely by collecting data at one time. Based on data obtained from research conducted on 41 female dormitory students and 26 non-dormitory female students in class XII SMA MTA Surakarta. The result show Most of the female students experienced moderate anxiety, namely 19 respondents (28.4%) and female students who took part in non-dormitory religious programs showed that the majority experienced severe levels of anxiety, namely 9 respondents (13.4%). It is known that there is a comparison of the anxiety levels of class. The results of the Mann Whitney test show that there is a comparison of the anxiety levels of female students who take part in dormitory and non-dormitory religious programs with p value = 0.000 (≤0.05).